NPP : 3271034C1019314
Penggunaan kemasan besek dalam bentuk tandan dapat memperpanjang masa simpan buah. Perubahan kandungan zat-zat kimia selama penyimpanan dengan menggunakan kemasan besek relatif kecil, sehingga mampu mempertahankan kandungan vitamin C, total asam, kadar air, dan kadar pati. Kemasan ini juga dapat menekan laju respirasi buah, sehingga perombakan karbohidrat kompleks menjadikan bentuk karbohidrat yang paling sederhana dapat dihambat. Penggunaan kemasan besek dalam bentuk tandan mampu mempertahankan kesegaran buah hingga 12 hari dengan kondisi buah yang layak untuk dikonsumsi.
Untuk informasi lebih lanjut silakan akses Repository Publikasi Kementerian Pertanian pada tautan : http://repository.pertanian.go.id/bitstream/handle/123456789/12985
Pisang merupakan buah yang dikenal di semua wilayah di Indonesia. Buah pisang mudah didapatkan dan harganya terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Buah yang tinggi kandungan karbohidratnya ini digemari karena rasanya cenderung manis. Budi daya pisang di Indonesia dilakukan hampir di semua wilayah, karena tidak relatif sulit syarat tumbuhnya. Akan tetapi, jika serangan penyakit terjadi maka dapat menimbulkan kerugian yang sulit dihindarkan. Salah satu penyakit tanaman pisang yang cukup menjadi perhatian yaitu layu bakteri. Penyakit layu bakteri atau penyakit darah disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum atau lebih dikenal dengan nama Blood Disease Bacterium (BDB). Penyakit ini telah menyebar hampir di seluruh pertanaman pisang di Indonesia. Serangan penyakit dapat terjadi pada semua fase pertumbuhan pisang. Anakan pada induk terserang akan segera memperlihatkan gejala sangat tajam saat anakan berumur 3-4 bulan.
Untuk informasi lebih lanjut silakan akses Repository Publikasi Kementerian Pertanian pada tautan : http://repository.pertanian.go.id/bitstream/handle/123456789/1298
Integritas tanaman-ternak merupakan kegiatan usahatani yang memadukan kegiatan usaha pertanian dan usaha peternakan. tanpa mengganggu aktifitas dan produktivitas tanaman dan ternak tersebut. Bahkan sebaliknya mampu meningkatkan produktivitasnya, seperti: integrasi jagung-sapi, kelapa sawit-sapi, dan kakao-sapi. Potensi limbah tanaman jagung sekitar 43 juta ton yang dapat menghasilkan > 10 juta ton pupuk organik dapat dimanfaatkan untuk >3,4 juta ha lahan pertanian, sedangkan silase dapat dimanfaatkan untuk pakan sekitar 8 juta ekor ternak sapi dewasa. Potensi limbah kelapa sawit hampir sebesar 37 juta ton yang dapat dimanfaatkan untuk pakan sekitar 16,5 juta ekor ternak sapi dewasa. Potensi limbah kakao hamper sebanyak 73 juta ton untuk pakan sekitar 32,6 juta ekor ternak sapi dewasa.
Untuk informasi lebih lanjut silakan akses Repository Publikasi Kementerian Pertanian pada tautan : http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/10150
Banyak institusi yang mengeluh akibat pandemi Covid-19, namun tidak demikian dengan Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), perkembangan kemajuan teknologi informasi menjadi sarana bagi PUSTAKA untuk tetap eksis dengan keberadaannya dan terus dapat memberikan layanan prima
Perpustakaan dapat memanfaatkan teknologi. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi Pustakawan untuk terus meng-up grade kemampuannya dengan melakukan berbagai inovasi pelayanan dan pengelolaan perpustakaan sehingga perpustakaan tetap menjadi sebuah sarana yang terpercaya untuk memperoleh informasi. salah satu kegiatan yang digelar PUSTAKA dengan memanfaatkan teknologi informasi adalah knowledge sharing.
PUSTAKA mengadakan kegiatan knowledge sharing kepustakawanan sebagai salah satu kegiatan yang rutin dilakukan pada setiap bulannya dengan berbagai materi yang menarik seputar kepustakawanan. Narasumber yang dihadirkan memiliki kompetensi yang handal dibidangnya sehingga diharapkan dapat mentransfer pengetahuan yang dimilikinya kepada para pustakawan dan pengelola perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) khususnya dan pustakawan serta pengelola perpustakaan pada umumnya. Kegiatan knowledge sharing kepustakawanan ini bertujuan antara lain meningkatkan kompetensi pustakawan khususnya pustakawan di lingkup Kementan, mendukung budaya untuk berbagi pengetahuan baik yang sifatnya tacit knowledge maupun explicit knowledge, membangun knowledge management di perpustakaan, membangun kedekatan antarpustakawan lingkup Kementan dan pustakawan di PUSTAKA pada khususnya, dan sebagai sarana mendapatkan solusi dari berbagai permasalahan yang terjadi di bidang kepustakawanan.
Kegiatan knowledge sharing kepustakawanan yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2021 ini antara lain “Kiat Sukses Akreditasi Perpustakaan Khusus, Pemanfaatan Database Online Science Direct dalam Upaya Meningkatkan Knowledge Research Part I dan Part II, Tips dan Trik Membuat Kajian Sederhana, Promosi dan Sosialisasi Perpustakaan di Masa Pandemi, Tinjauan dan Strategi Penyusunan Policy Brief." Kegiatan ini dilaksanakan secara online sehingga dapat diikuti oleh pustakawan maupun pengelola perpustakaan dari berbagai daerah. Hal tersebut juga sebagai salah satu terobosan yang dilakukan oleh PUSTAKA untuk mengenalkan keberadaanya sebagai perpustakaan khusus di bidang pertanian. Harapannya adanya peningkatan kompetensi pustakawan dan juga peningkatan kunjungan pada website PUSTAKA melalui berbagai layanan digital yang tersedia. (Listina)
Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian
Jl. Ir. H. Juanda No. 20 Bogor 16122
dummy+62-251-8321746
dummy [email protected]
We have 1863 guests and no members online