NPP : 3271034C1019314
Tanaman jeruk merupakan tanaman buah tahunan yang secara normal dibudidayakan di lahan atau kebun yang luas. Namun bagi sebagian orang yang memiliki lahan terbatas, tanaman jeruk dapat ditanam di dalam pot dengan metode tanaman buah dalam pot (tabulampot). Tabulampot dapat diterapkan di pekarangan sekitar rumah tinggal dan bisa berbuah lebih cepat.
Ingin tahu caranya, yuk akses di Repository Publikasi Kementerian Pertanian pada tautan : http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9091
Indonesia merupakan negara terbesar ke-2 di dunia dalam keragaman hayati. Setidaknya terdapat 77 jenis sumber karbohidrat, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, dan 110 jenis rempah dan bumbu-bumbuan yang dimiliki Indonesia.
Potensi sumber daya pangan lokal yang besar tersebut membutuhkan inovasi teknologi dan kreativitas para pelaku usaha pangan lokal agar dapat menghasilkan produk olahan pangan lokal yang memberikan nilai tambah dan berdaya saing. Selain inovasi dan teknologi pengolahan, diperlukan juga upaya perluasan jangkauan pemasaran pangan lokal dengan memanfaatkan teknologi informasi dan membangun kemitraan.
Pengembangan produk olahan pangan lokal harus didorong terus menuju industrialisasi dan komersialisasi dengan melibatkan sebanyak mungkin pelaku usaha berbasis UMKM. Dalam hal ini, pemerintah perlu memberikan dukungan dan fasilitasi agar tumbuh iklim usaha olahan pangan lokal yang kondusif.
Buku Direktori Pangan Lokal 2019 ini disusun untuk mendokumentasikan produk pangan lokal dari berbagai wilayah Indonesia yang dilengkapi dengan data kepemilikan serta profil lengkap produk. Direktori ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan data produk pangan lokal bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan sebagai sebuah langkah awal dalam mewujudkan industrialisasi dan komersialisasi produk olahan pangan lokal.
Untuk informasi lebih lanjut silakan akses Repository Publikasi Kementerian Pertanian pada tautan : http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/12039
Masa pandemi bukan halangan bagi pustakawan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan kompetensinya. Melalui Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Kementan melakukan pengembangan kompetensi pustakawan dengan beragam bimbingan teknis (bimtek) secara daring. Salah satunya Bimtek tentang pengelolaan Inlis-Lite yang merupakan sistem pengelolaan perpustakaan secara terpadu. Bimtek dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Agustus 2021.
Bimtek kali ini mengusung tema “Pengelolaan Inlislite Layanan Sirkulasi”. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin, sebagai salah satu upaya untuk meningkatan kapasitas para pustakawan maupun pengelola perpustakaan dalam mengelola perpustakaan.
Dalam pengantarnya, Koordinator Bidang Perpustakaan, Riko Bintari Pertamasari menyampaikan bahwa di masa pandemi para Pustakawan harus terus selalu bersemangat dan bersyukur karena masih terus dapat menambah ilmu dan membuat inovasi dalam setiap kegiatan. Kegiatan Bimtek diikuti sebanyak 76 partisipan dengan narasumber Edwin Satyalesmana (pustakawan muda) di PUSTAKA. Narasumber menyampaikan bahwa pengembangan layanan perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi informsi dan komunikasi menjadi sebuah keharusan bagi perpustaakaan saat ini. Hal tersebut juga sesuai dengan UU Nomor 43 tahun 2007, Bab V pasal 14.
Meskipun dilakukan secara daring, pemaparan materi dapt dijelaskan oleh narasumber secara runut. Peserta terlihat antusias mengikuti step by step pada berbagai tahapan. Peserta dapat dapat bertanya langsung serta berdiskusi sehingga permasalahan-permasalahan yang dihadapi mendapatkan solusinya. Harapannya melalui bimtek ini dapat meningkatkan kapasitas pustakawan dan juga untuk mengetahui berbagai permasalahan atau kendala yang terjadi di berbagai perpustakaan Unit Kerja (UK)/ Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementan dalam pengelolaan perpustakaannya.
Pada akhir acara, Heryati Suryantini sebagai koordinator kegiatan bimtek menyampaikan bahwa para pustakawan yang telah menerapkan dan mengeksplore aplikasi Inlis-Lite bisa berbagi pengalamannya akan difasilitasi oleh PUSTAKA. Selain itu, PUSTAKA juga mengharapkan masukan dan usulan materi dari peserta untuk bimtek selanjutnya. (Listina).
Indonesia kaya dengan beragam sumber pangan lokal. Untuk meningkatkan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat, maka potensi pangan lokal tersebut perlu dikembangkan dan dipromosikan pemanfaatannya. Pengolahan bahan pangan lokal menjadi berbagai makanan maupun produk turunannya yang sesuai selera pasar akan membuka peluang ekonomi dan meningkatkan nilai tambah.
Buku ini berisi ragam informasi tentang pangan lokal di antaranya ganyong, garut, hanjeli, hotong, iles-iles, labu kuning, sagu, sorgum, dan talas.
Untuk informasi lebih lanjut silakan akses Repository Publikasi Kementerian Pertanian pada tautan : http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/12768
Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian
Jl. Ir. H. Juanda No. 20 Bogor 16122
dummy+62-251-8321746
dummy [email protected]
We have 1932 guests and no members online