NPP : 3271034C1019314
Pengembangan kampung buah merupakan salah satu upaya dalam rangka mengembangkan kawasan buah pedesaan berbasis korporasi petani dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani khususnya dan masyarakat di wilayah yang bersangkutan pada umumnya. Tujuan kampung buah adalah implementasi dari "Gerakan Mendorong Ekspor Daya Saing dan Ramah Lingkungan Hortikultura".
Buku ini menjelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan pengembangan kampung buah, output, outcome, benefit dan impactnya. Disampaikan juga arah pengembangan kampung buah, pendekatan pengembangan, keberlanjutan produksi dan usaha dengan pembinaan dan pengawalan dari Kementerian Pertanian.
Untuk informasi lebih lanjut silakan akses Repository Publikasi Kementerian Pertanian pada tautan : http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/13045
Serbuan informasi dari berbagai media, utamanya media internet dan media sosial menyebabkan berlimpahnya informasi yang diterima masyarakat. Kemampuan memilah informasi yang bermanfaat menjadi sangat penting untuk dimiliki. Kemampuan ini biasa disebut sebagai kemampuan berliterasi informasi.
Dalam sebuah buku berjudul “Literasi Informasi” karya dosen Universitas Terbuka Tri Septiyantono yang terbit tahun 2019, dijelaskan bahwa literasi informasi sebagai seperangkat kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki seseorang untuk mengetahui kapan informasi dibutuhkan, kemampuan untuk menempatkan, mengevaluasi, dan menggunakan secara efektif kebutuhan informasinya. Dengan literasi informasi diharapkan seseorang memiliki kemampuan mengakses, mengevaluasi, mengorganisasi, dan menggunakan informasi dalam proses belajar, pemecahan masalah, dan membuat keputusan baik secara formal maupun informal.
Pada masa pandemi Covid-19, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) Kementerian Pertanian, telah melakukan berbagai kegiatan literasi informasi secara virtual untuk mencerdaskan masyarakat dalam mengunakan informasi. Beberapa virtual literacy tersebut yaitu Strategi cerdas pemanfaatan Science Direct terintegrasi Mendeley, Menumbuh kembangkan budaya literasi serta mewujudkan masyarakat cerdas dan mandiri pangan, Strategi transformasi pengetahuan berbasis inklusi sosial, Strategi cetak sumber daya manusia pertanian unggul melalui gerakan literasi, Virtual literacy strategi cerdas akses e-resources untuk peningkatan sociopreneur.
Kegiatan literasi informasi dilaksanakan untuk mendukung program Kementerian Pertanian dalam mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan modern. Seluruh kegiatan literasi informasi yang telah dilaksanakan secara virtual tersebut dapat disaksikan di kanal Youtube PUSTAKA Kementan dengan alamat akases https://www.youtube.com/PustakaKementerianPertanian. (Sutarsyah)
Tanaman jeruk merupakan tanaman buah tahunan yang secara normal dibudidayakan di lahan atau kebun yang luas. Namun bagi sebagian orang yang memiliki lahan terbatas, tanaman jeruk dapat ditanam di dalam pot dengan metode tanaman buah dalam pot (tabulampot). Tabulampot dapat diterapkan di pekarangan sekitar rumah tinggal dan bisa berbuah lebih cepat.
Ingin tahu caranya, yuk akses di Repository Publikasi Kementerian Pertanian pada tautan : http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9091
Indonesia merupakan negara terbesar ke-2 di dunia dalam keragaman hayati. Setidaknya terdapat 77 jenis sumber karbohidrat, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, dan 110 jenis rempah dan bumbu-bumbuan yang dimiliki Indonesia.
Potensi sumber daya pangan lokal yang besar tersebut membutuhkan inovasi teknologi dan kreativitas para pelaku usaha pangan lokal agar dapat menghasilkan produk olahan pangan lokal yang memberikan nilai tambah dan berdaya saing. Selain inovasi dan teknologi pengolahan, diperlukan juga upaya perluasan jangkauan pemasaran pangan lokal dengan memanfaatkan teknologi informasi dan membangun kemitraan.
Pengembangan produk olahan pangan lokal harus didorong terus menuju industrialisasi dan komersialisasi dengan melibatkan sebanyak mungkin pelaku usaha berbasis UMKM. Dalam hal ini, pemerintah perlu memberikan dukungan dan fasilitasi agar tumbuh iklim usaha olahan pangan lokal yang kondusif.
Buku Direktori Pangan Lokal 2019 ini disusun untuk mendokumentasikan produk pangan lokal dari berbagai wilayah Indonesia yang dilengkapi dengan data kepemilikan serta profil lengkap produk. Direktori ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan data produk pangan lokal bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan sebagai sebuah langkah awal dalam mewujudkan industrialisasi dan komersialisasi produk olahan pangan lokal.
Untuk informasi lebih lanjut silakan akses Repository Publikasi Kementerian Pertanian pada tautan : http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/12039
Masa pandemi bukan halangan bagi pustakawan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan kompetensinya. Melalui Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Kementan melakukan pengembangan kompetensi pustakawan dengan beragam bimbingan teknis (bimtek) secara daring. Salah satunya Bimtek tentang pengelolaan Inlis-Lite yang merupakan sistem pengelolaan perpustakaan secara terpadu. Bimtek dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Agustus 2021.
Bimtek kali ini mengusung tema “Pengelolaan Inlislite Layanan Sirkulasi”. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin, sebagai salah satu upaya untuk meningkatan kapasitas para pustakawan maupun pengelola perpustakaan dalam mengelola perpustakaan.
Dalam pengantarnya, Koordinator Bidang Perpustakaan, Riko Bintari Pertamasari menyampaikan bahwa di masa pandemi para Pustakawan harus terus selalu bersemangat dan bersyukur karena masih terus dapat menambah ilmu dan membuat inovasi dalam setiap kegiatan. Kegiatan Bimtek diikuti sebanyak 76 partisipan dengan narasumber Edwin Satyalesmana (pustakawan muda) di PUSTAKA. Narasumber menyampaikan bahwa pengembangan layanan perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi informsi dan komunikasi menjadi sebuah keharusan bagi perpustaakaan saat ini. Hal tersebut juga sesuai dengan UU Nomor 43 tahun 2007, Bab V pasal 14.
Meskipun dilakukan secara daring, pemaparan materi dapt dijelaskan oleh narasumber secara runut. Peserta terlihat antusias mengikuti step by step pada berbagai tahapan. Peserta dapat dapat bertanya langsung serta berdiskusi sehingga permasalahan-permasalahan yang dihadapi mendapatkan solusinya. Harapannya melalui bimtek ini dapat meningkatkan kapasitas pustakawan dan juga untuk mengetahui berbagai permasalahan atau kendala yang terjadi di berbagai perpustakaan Unit Kerja (UK)/ Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementan dalam pengelolaan perpustakaannya.
Pada akhir acara, Heryati Suryantini sebagai koordinator kegiatan bimtek menyampaikan bahwa para pustakawan yang telah menerapkan dan mengeksplore aplikasi Inlis-Lite bisa berbagi pengalamannya akan difasilitasi oleh PUSTAKA. Selain itu, PUSTAKA juga mengharapkan masukan dan usulan materi dari peserta untuk bimtek selanjutnya. (Listina).
Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian
Jl. Ir. H. Juanda No. 20 Bogor 16122
dummy+62-251-8321746
dummy [email protected]
We have 1283 guests and no members online