Siapa tahu kacang tunggak? Bagi yang berdomosili di wilayah Jawa, kacang tunggak lebih dikenal dengan nama kacang dadap, kacang landes, kacang otok, dan kacang tolo. Kacang tunggak memiliki dua tipe pertumbuhan yaitu determinate dan semi determinate, dengan sifat pertumbuhan tegak, agak tegak, atau menyebar. Kacang tunggak mempunyai daun trifoliate seperti anggota famili Leguminosae lain, dan letaknya berseling. Daun berwarna hijau dengan bentuk oval (1,5−2:1) atau lanset (3−5:1). Bunga tersusun dalam karangan yang muncul dari ketiak daun. Jumlah bunga dalam karangan bervariasi sesuai karakter setiap genotipe. Polong muda berwarna hijau muda atau kelam kemudian berubah menjadi krem, cokelat, atau hitam saat masak. Biji kacang tunggak bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan warna (krem, cokelat, hitam, belang, dan merah).
Kacang ini dapat beradaptasi secara luas baik pada lahan sawah irigasi maupun lahan kering, toleran terhadap kondisi kering meskipun kebutuhan air pada stadia tertentu tetap harus terpenuhi. Budi daya kacang tunggak biasa dilakukan pada lahan kering tadah hujan. Kacang tunggak dapat ditanam secara monokultur maupun tumpangsari dengan tanaman pangan lain seperti padi gogo, jagung sorgum, ubi kayu, dan kacang-kacangan lain (komak, gude).