Nasi adalah makanan pokok masyarakat Indonesia, sumber pangan ini berasal dari padi. Tanaman ini dapat tumbuh di areal yang memiliki tanah dengan persyaratan tertentu. Tidak hanya di Indonesia padi juga tumbuh di belahan dunia.
Tanaman dengan nama ilmiah Oryza sativa L. adalah tanaman yang budidaya, meski ada juga yang merupakan padi liar. Padi sendiri diduga dimulai dari India atau Indocina, namun dibudidayakan di Indonesia sekitar 1500 SM.
Di negara agraris seperti Cina, India, Bangladesh, dan Indonesia, padi merupakan tanaman utama. Padi jadi penghasil sebagian besar makanan pokok konsumsi masyarakat.
Secara garis besar, pengelompokan padi dibagi menjadi beberapa kategori: varietas, tipe beras, dan metode budidaya. Jenis padi beraneka ragam salah satunya adalah Varietas hibrida yang merupakan varietas padi yang hanya sekali tanam. Kelebihan padi varietas hibrida adalah potensi hasil panen maksimal.
Hasil panen dapat mencapai dua kali lipat dari padi lokal. Butiran padi yang dihasilkan lebih bagus, dengan kualitas nasi yang lebih pulen dan wangi. Namun varietas hibrida sendiri memiliki kelemahan, yaitu kualitas hasilnya akan berkurang jauh apabila berasal dari tanaman turunannya.
Artinya, padi harus berasal dari bibit original, karena apabila hasil panen kemudian ditanam ulang, hasil ini akan berbeda dengan bibit aslinya. Harga benih varietas hibrida ini termasuk yang termahal. Salah satu varietas padi hibrida adalah Maro. Varietas ini cukup tahan terhadap hawar daun bakteri strain III, umur tanaman 113 hari. Cocok di tanam di lahan sawah irigasi.