NPP : 3271034C1019314
Aneka kacangan merupakan sumber energi yang baik bagi tubuh karena mengandung beragam nutrisi penting seperti protein, vitamin, mineral dan lemak sehat. Kacang tanah dan kacang hijau merupakan komoditas penting sebagai bahan pangan, agroindustri, dan sumber protein nabati yang murah. Menurut data tahun 1994-2016, Indonesia adalah salah satu negara penghasil kacang terbesar nomor enam di dunia.
Permintaan pangan sumber protein terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk, urbanisasi, pendidikan, dan pendapatan masyarakat. Termasuk permintaan terhadap aneka kacangan, seperti kacang tanah, kacang hijau ataupun kedelai.
Buku ini mengulas mengenai industri hulu kacang tanah dan kacang hijau, mulai dari budi daya, panen hingga penanganan pascapanen dan prospek pengembangan bisnis kedua jenis kacang tersebut. Harapannya dapat mendorong peningkatan produktivitas produksi dalam negeri sehingga dapat memenuhi kebutuhan kacang tanah dan kacang hijau di tanah air.
Untuk informasi lebih lanjut silakan akses Repository Publikasi Kementerian Pertanian pada tautan: http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/5366
Indeks Ketahanan Pangan (IKP) adalah ukuran dari indikator yang digunakan untuk menghasilkan nilai komposit kondisi ketahanan pangan di suatu wilayah. Penilaian menggunakan IKP memiliki peran strategis untuk mengevaluasi capaian ketahanan pangan dan gizi di suatu wilayah (kabupaten/kota) dan memberikan gambaran peringkat pencapaian pangan wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya. IKP juga menjadi salah satu alat dalam menentukan prioritas daerah dan intervensi program.
Untuk informasi lebih lanjut silakan akses Repository Publikasi Kementerian Pertanian pada tautan: http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/12038
Buku bunga rampai ini merangkum hasil kegiatan yang dilakukan oleh para peneliti dan penyuluh terkait dengan introduksi teknologi pertanian di wilayah perbatasan yang cakupan wilayahnya meliputi: Kalimantan, Papua, dan Pulau Timor. Masing-masing berbatasan dengan Malaysia, Papua Nugini (PNG) dan Timor Leste. Materi yang dipaparkan dipilah ke dalam dua Bab, yaitu Bab 1: Fasilitasi Penerapan inovasi, dan Bab: 2 Percepatan Diseminasi. Masing-masing bab memuat 13 artikel dan 16 artikel.
Prolog yang mengangkat topik “Introduksi Inovasi Pertanian di Wilayah Perbatasan Mendukung Pengembangan Lumbung Pangan Berorientasi Ekspor”. Kemudian di akhir pemaparan dikemukakan epilog yang menawarkan “Langkah Taktis dan Strategis Mempercepat Terwujudnya Lumbung Pangan Berorientasi Ekspor Di Wilayah Perbatasan”. Dari sisi jenis inovasi yang diintroduksikan, kondisinya beragam dan masing-masing bab orientasinya juga berbeda. Pada Bab 1 memaparkan Fasilitasi Penerapan Inovasi, terdapat inovasi teknologi pertanian yang berbasis komoditas, dan juga berbasis paket teknologi atau kegiatan. Komoditas yang diangkat meliputi padi, jagung, bawang merah, dan umbi lokal. Sementara paket teknologi yang diangkat antara lain cara tanam jajajar legowo dan pengolahan hasil. Terdapat juga fasilitasi teknologi tanaman perkebunan utamanya terkait dengan pengolahan kelapa.
Materi yang dipaparkan pada Bab 2, orientasinya bukan ditujukan pada fasilitasi teknologi akan tetapi pada kegiatan diseminasi inovasi pertanian. Dalam kaitan dengan diseminasi teknologi pertanian di wilayah perbatasan, kegiatannya juga beragam. Di perbatasan Sulawesi Utara, diseminasi dilakukan melalui areal percontohan, sementara itu di daerah lainnya ada yang membahas dari sisi kelembagaan, rancangan pengembangan lumbung pangan, dan sejenisnya. Di luar hal tersebut ada juga pemaparan yang membahas perancangan lumbung pangan dari sisi analisis finansial, introduksi teknologi kemasan dan penangan segar cabai.
Untuk informasi lebih lanjut silakan akses Repository Publikasi Kementerian Pertanian pada tautan : http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/8460
Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian
Jl. Ir. H. Juanda No. 20 Bogor 16122
dummy+62-251-8321746
dummy [email protected]
We have 782 guests and no members online