NPP : 3271034C1019314
Bawang hitam adalah bawang putih yang telah diawetkan selama 10-40 hari. Proses pengawetan bawang hitam dilakukan pada suhu tinggi sekitar 60-80 derajat Celcius dengan kelembapan 70-90%. Bawang hitam mengandung senyawa antioksidan seperti amadori, hidroksimetilfurfural, organosulfur, dan piruvat. Manfaat Bawang Hitam, dapat menghambat sinyal-sinyal yang mendukung pertumbuhan sel-sel kanker, Mengandung zat yang mampu menurunkan kadar kolesterol LDL atau kolesterol jahat di dalam darah dan meningkatkan kadar kolesterol HDL atau kolesterol baik, dapat menurunkan tekanan darah agar tetap berada di kisaran normal, dapat menangkal berbagai radikal bebas, mengurangi risiko kerusakan kulit, menurunkan risiko kerusakan jaringan dan sel, dapat menghambat gen-gen yang menyebabkan munculnya reaksi alergi, kandungan zat-zat di dalam bawang hitam akan mengobati kerusakan hati dan meningkatkan metabolisme hati. mengkonsumi bawang hitam secara rutin dapat membuat berat badan menjadi ideal dan lemak-lemak menjadi luruh, dapat mengatasi berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti bakteri coli, (dirangkum dari berbagai sumber)
Link referensi
https://doktersehat.com/manfaat-bawang-hitam/
Umbi porang atau iles-iles ini adalah sejenis dengan yang terdapat di Jepang, yaitu Amorphophallus konjac. Umbi tanaman konjak ini digunakan sebagai bahan pembuatan konyaku di Jepang. Ada berbagai macam jenis umbi-umbian yang hidup di Indonesia, salah satunya adalah iles-iles (Amorphophallus onchophyllus). Iles-iles termasuk jenis tanaman porang, yaitu tanaman tropis yang mengandung glukomanan sangat tinggi pada umbinya. Iles-iles dapat hidup liar, namun saat ini iles-iles sangat populer karena semakin meningkatnya permintaan eksport iles-iles terutama Jepang. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat iles-iles merupakan salah satu tanaman yang bersifat non-kalori, karena apabila dikonsumsi tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan dalam tubuh, sehingga dapat dipakai sebagai makanan diet yang menyehatkan. Iles-iles yang dieksport ke Jepang biasanya digunakan untuk dibuat tepung dan jel. Tepung iles-iles selanjutnya dapat diolah menjadi produk makanan yang disebut konyaku dan shirataki. (sumber eprints.uns.ac.id)
Link referensi
https://eprints.uns.ac.id/5830/1/110451502201008231.pdf
Tanaman lerak (Sapindus rarak DC) merupakan tanaman industri yang tumbuh dengan baik pada ketinggian 450 sampai 1.500 m dplLerak biasa tumbuh liar di hutan dengan tinggi 15 - 42 m dengan diameter batang 1 m dan tumbuh rindangBiji dan kulit buah lerak bila direndam akan mengeluarkan busa karena banyak mengandung saponin (28%), sehingga dapat digunakan dalam pembuatan sabunDengan memiliki kandungan saponin (zat penghasil busa), buah lerak juga dapat dijadikan sebagai deterjen alami untuk membersihkan dan mencuci pakaianKomponen yang terdapat dalam buah lerak: saponin 28%, senyawa alkaloid, polifenol, senyawa antioksidan, flavanoid, dan tanninLerak dapat dimanfaatkan sebagai tanaman penghijauan, pohon pelindung, dan tanaman pekarangan dekat rumah. Kayu lerak dapat digunakan sebagai papan dan batang korek apiManfaat buah lerak yaitu untuk pembuatan sabun, kosmetik, sampo. Selain itu juga dapat digunakan sebagai insektisida dan nematisida serta sebagai antiseptik untuk mengobati kudis.
Sumber : Kementerian Pertanian, Balitbangtan, Balittri
Link referensi
http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/01/Warta-Vol-15-No.2-20093.pdf
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/08/05/tumbuhan-asli-indonesia-ini-mampu-selamatkan-bumi
(27/12/2019)-Hari ini merupakan hari istimewa bagi Museum Tanah dan Pertanian, sebanyak 25 peserta IPB Winter Course 2019 berkunjung ke museum tersebut. Mereka berasal dari beberapa negara seperti Lithuania, India dan Indonesia. Winter Course ini merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap tahunnya dan terselenggara dari hasil kerja sama IPB dengan AIESEC (Association for the International Exchange of Students in Economics and Commerce).
Salah seorang panitia dari Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, IPB berharap kunjungan ke Museum Tanah dan Pertanian dapat memberikan nilai tambah bagi para peserta kursus. Selain itu kunjungan ini diharapkan dapat menjadi wahana promosi bagi Museum tanah dan Pertanian, serta tempat wisata lainnya di Bogor.
Kunjungan diawali dengan presentasi mengenai museum oleh Bambang Winarko selaku koordinator museum, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke area museum dipandu oleh infoguide Asep Mulyana dan Ayu Lestari. Para peserta terlihat sangat antusias, mereka memotret setiap sudut galeri di area museum. Mereka tidak hanya berkunjung biasa namun kunjungan ini juga merupakan wahana praktek fotografi yang merupakan salah satu materi kursus.
Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (Ayam KUB) merupakan hasil seleksi ayam kampung selama 6 generasi yang diarahkan untuk meningkatkan produksi telur dan mengurangi sifat mengeram seperti ayam kampung biasa yang bertelur 10-15 butir per induk selama periode bertelur (2-3 minggu), kemudian mengeram 3 minggu, dan mengasuh anak 6-8 minggu. Total periode bertelur 12-14 minggu. Sehingga dalam satu tahun ayam kampung bertelur 4-5 kali dan menghasilkan 50-75 butir per tahun.
Namun tidak demikian dengan ayam KUB. Ayam tersebut mampu bertelur 180 butir/ekor/tahun , masa mengeram berkurang hingga 10% sehingga ayam cepat bertelur kembali. Keunggulan ayam KUB terletak pada produksi telur yang lebih tinggi (130-180 butir/ekor/tahun), umur pertama bertelur lebih awal (20-22 minggu), produksi telur (henday) 50%, puncak produksi telur 65%, dan lebih tahan terhadap penyakit
Link referensi
https://tabloidsinartani.com/detail/indeks/klinik-teknologi/2327-membedah-ayam-kub-bersama-bu-tike
Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian
Jl. Ir. H. Juanda No. 20 Bogor 16122
dummy+62-251-8321746
dummy [email protected]
We have 728 guests and no members online