NPP : 3271034C1019314
Indonesia kaya akan keananekaragaman flora dan fauna, salah satunya adalah sapi Bali yang merupakan sapi hasil domestikasi dari banteng asli Indonesia, daya reproduksi, daya adaptasi, dan persentase karkas sapi Bali termasuk tinggi, sapi Bali memiliki warna kulit berbeda antara jantan dan betina, sapi betina berwarna merah kecokelatan dan sapi jantan berwarna kehitaman setelah dewasa (berubah menjadi merah bata pada sapi jantan yang dikastrasi)
Pada sapi betina atau jantan kastrasi terdapat garis hitam pada punggung, tanduk sapi betina lebih kecil dari sapi jantan, tidak berpunuk, dadanya dalam, berat badan condong ke depan, kakinya pendek dan kuat seperti kerbau, tinggi badan sekitar 130 cm dan berat badan sekitar 170-260 kg, dapat dimanfaatkan daging dan tenaganya.
Suasana kekeluargaan menyelimuti ruang rapat lantai 7 gedung A, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA). Selasa, 5 November 2019 PUSTAKA melepas 6 orang karyawannya yang memasuki masa purnabakti setelah berpuluh-puluh tahun mengabdi sebagai ASN di PUSTAKA Kementerian Pertanian.
ASN yang memasuki masa purnabakti tersebut adalah Anita Wijaya Azhari, yang menjabat sebagai Kepala Bagian Umum, Dikdik S Arifin sebagai verifikator keuangan, Nurdiana, Romauli Berliana dan Ayi Mugiarti sebagai Pustakawan serta Edy Supriatin sebagai Staf Bidang Penyebaran Teknologi Pertanian.
Kepala PUSTAKA, Retno Sri Hartati Mulyandari berpesan agar para purnabakti tetap menjadi bagian dari PUSTAKA. Meski sudah tidak bertugas lagi, ia berharap para purnabakti tetap dapat dilibatkan dalam even-even khusus yang dilaksanakan PUSTAKA sebagai tempat mereka mengabdi. “Semoga kami tetap bisa bersilaturahmi dengan Bapak/Ibu dan semoga semua rekan-rekan purnabakti dapat menikmati masa purnabakti dengan selalu sehat dan tetap sukses,” ungkapnya dengan nada haru.
Sementara itu Anita Azhari didaulat mewakili rekan-rekan purnabakti untuk memberikan kesan dan pesan. Ia mengungkapkan bahwa banyak suka dan duka yang ia lalui di PUSTAKA. Anita menceritakan perjuangannya ketika mempersiapkan bangunan Balai Penelitian Tanah yang akan disulap menjadi Museum Tanah. “Banyak kejadian yang tidak terduga tetapi kita tetap harus menjalankan tugas meski banyak rintangan. Ia berharap PUSTAKA dengan kegiatannya yang semakin luas dapat berkontribusi bagi Kementan utamanya dalam menyebarluaskan informasi teknologi pertanian pada masyarakat.” Ujarnya.
Taman Baca PUSTAKA, Kementerian Pertanian di Dramaga memiliki kesan tersendiri bagi mahasiswa IPB. Bagaimana tidak, Taman Baca PUSTAKA tersebut telah memberi inspirasi bagi Nurhatul Ulfah yang akrab di panggil Ulfah, mahasiswa IPB Jurusan Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (FEMA) untuk maju dalam kategori proposal terbaik pada ajang Festival Pemuda 2019 yang digelar pada 13-18 Oktober 2019 di Semarang.
Kegiatan Festival Pemuda tersebut diselenggarakan oleh Yayasan Harapan Pemuda Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah yang diikuti oleh 340 mahasiswa dari 34 provinsi seluruh Indonesia. Dari 34 proposal, terpilih 10 proposal finalis dan ditetapkan 5 proposal terbaik.
Tema yang diangkat oleh Ulfah adalah kegiatan mahasiswa IPB bersama anak-anak yang dilakukan di Taman Baca PUSTAKA, mulai dari kelas angklung, tari, prakarya, sampai kelas tambahan mata pelajaran di samping pengenalan terhadap dunia pertanian kepada anak-anak dan orang tuanya tentunya. Kegiatan ini mendapat respon yang baik dari para juri. Mahasiswa tingkat III tersebut berharap aksi sosial ini bisa tersebar luas secara nasional, minimal Jawa Barat.
Sebagai tindak lanjut, Ulfah mengungkapkan bahwa ia dan teman-temannya akan semakin giat melanjutkan kegiatan yang sudah ada serta menambah kegiatan kelas komputer dan kelas bersama ibu-ibu masyarakat sekitar untuk menggerakkan pertanian keluarga di kawasan terdekat dengan memanfaatkan pekarangan atau teras rumah. Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Retno Sri Hartati Mulyandari menyambut baik dan siap bekerjasama sebagai wujud “Corporate Social Responsibility (CSR)_PUSTAKA on the spot” dengan masyarakat. “Upaya ini dilakukan untuk melahirkan generasi muda bangsa yang berkualitas dan cinta pertanian dan selaras dengan PMS_Pertanian Masuk Sekolah yang digaungkan Menteri Pertanian pada Pembukaan Hari Pangan Sedunia (HPS) XXXIX di Desa Podambu, Kec.Angata, Konawe Selatan Sulawesi Tenggara”, ujar Retno di sela-sela arahannya pada Tim IPB kolaboratif antara mahasiswa S1 dan vokasi IPB pada penerimaan kunjungan siswa SDN Cibungbulang di Taman Baca Dramaga 5 Nov 2019.
Ujung tombak keberhasilan pembangunan pertanian salah satunya berada di pundak penyuluh. Penyuluh adalah orang yang diharapkan mampu memotivasi dan mengubah perilaku petani untuk lebih maju dengan memanfaatkan teknologi inovatif yang efisien, ekonomis, ramah lingkungan, berdaya saing, berorientasi pasar dan mendukung ketahanan pangan keluarga. Untuk itulah penyuluh dituntut juga memiliki jiwa enterpreneur. Di samping itu, penyuluh juga harus memiliki kapasitas untuk menjembatani petani terhadap berbagai sumber informasi baik informasi teknologi maupun pasar pertanian. Penyuluh memiliki peran strategis ujung tombak literasi informasi pertanian. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Retno Sri Hartati Mulyandari dalam kegiatan Bimbingan Teknis Kapasitas Aparatur bagi Tenaga Penyuluh Pertanian yang digelar di Cisarua, 6 Nopember 2019.
Kegiatan yang digelar meriah tersebut terselenggara atas kerjasama Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kabupaten Serang dengan Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Profesi (LP3) yang diikuti oleh 50 orang penyuluh pertanian se Kabupaten Serang. Kepala Bidang Perpustakaan, PUSTAKA, Riko Bintari yang turut hadir dalam acara tersebut mengajak penyuluh untuk turut mengembangkan perpustakaan berbasis inklusi sosial di wilayah binaan yang dapat menjadi tempat pemberdayaan masyarakat dalam pencarian informasi dan pengembangan ilmu pengetahuan. PUSTAKA akan membantu penyediaan informasi terkait pertanian melalui program PUSTAKA on the Spot.
Dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan penyuluh dalam penelusuran informasi online, pustakawan senior Juznia Andriani memberikan bimbingan literasi informasi pertanian digital. Juznia memperkenalkan situs-situs yang terkait dengan informasi pertanian dan strategi yang efektif, cepar dan valid cara penelusurannya. E_resources yang diperkenalkan diantaranya adalah Cyber Extension, Repository Publikasi Kementerian Pertanian, Simforta, dan jurnal online dari perguruan tinggi maupun organisasi pertanian. Penelusuran informasi pertanian berbasis android juga diperkenalkan seperti iTani, Takesi, MyAgri, dan SI KATAM Terpadu.
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Hadir dalam pameran Hari Pangan Sedunia XXXIX yang digelar pada tanggal 2 s.d 5 November di Kendari Sulawesi Tenggara. Selama empat hari pameran di laksanakan ratusan pengunjung padati stand PUSTAKA yang tergabung dalam stand Kementerian Pertanian. Pameran tersebut dibuka resmi oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Tingginya animo masyarakat dalam mencari informasi mengenai pertanian membuktikan betapa pentingnya literasi informasi di bidang pertanian, ada hal berbeda yang ditawarkan PUSTAKA dalam setiap pamerannya, tidak hanya informasi tercetak sepeti buku komoditas, komik pertanian, leaflet dan poster dan CD mengenai teknologi pertanian yang bisa didapatkan oleh Mayarakat tetapi masyarakat juga mendapat tambahan wawasan mengenai penelusuran digital literasi e_resources informasi pertanian dari Kementan seperti aplikasi Itani dan Publikasi terbitan Kementerian Pertanian yang tersaji dalam repositori pertanian (repository.pertanian.go.id) serta penelusuran digital lainnya
Meski padat acara, Kepala PUSTAKA Retno Sri Hartati Mulyandari menyempatkan untuk hadir dan berkomunikasi dengan pengunjung untuk bertanya langsung informasi apa yang di butuhkan oleh masyarakat. Retno berharap semoga informasi yang dihadirkan PUSTAKA dapat bermanfaat dan dapat diaplikasikan oleh petani, penyuluh dan masyarakat umum. Tidak hanya itu Retno juga mengungkapkan bahwa PUSTAKA juga membidik anak-anak sebagai target penyampaian informasi pertanian, karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang akan menjadi pahlawan pangan di masa depan.
Dalam kesempatan tersebut salah seorang pengunjung yang berprofesi sebagai guru di sebuah SMA yang juga sebagai Kepala Pengelola Perpustakaan di Kendari berdialog langsung dengan Kepala Pustaka, dan menyatakan bahwa informasi terkait teknologi Pertanian kini mulai digemari oleh para siswa, sang guru merasa bersyukur dapat sambangi stand PUSTAKA dan memperoleh informasi mengenai teknologi pertanian serta informasi mengenai 600 teknologi inovatif pertanian spesial gratis.
Keberlanjutan aksi dengan telah dilaksanakannya soft launching Pertanian Keluarga dalam Seminar Nasional HPS XXIX diwujudkan dalam kerjasama Pengembangan Pertanian Keluarga antara Kementerian Pertanian dengan 3 Propinsi yaitu Jambi, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tenggara. Kerjasama tersebut merupakan salah satu usaha Kementerian Pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan keluarga di wilayah rentan rawan pangan.
Salah satu contoh riil pemanfaatan keragaman sumberdaya pangan lokal terdekat sekaligus potensi peningkatan sumber pendapatan keluarga secara berkelanjutan ini, prototipenya diwujudkan di area gelar teknologi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di KWT "Maju Bersama" di Desa Pudambu, Kec. Angata Kab Konawe Selatan. Di KRPL tersebut selain beragam tanaman sayuran dan aneka umbi juga dilengkapi ternak ayam dan ikan serta dilengkapi Kebun Benih Induk untuk keberlanjutannya. Gelar teknologi KRPL merupakan bagian dari model pertanian keluarga yang pada pembukaan peringatan Hari Pangan Sedunia 2 November 2019 mendapat perhatian khusus dari Menteri Pertanian, Bapak Syahrul Yasin Limpo. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian menggandeng FAO serta negara sahabat dan stakeholders terkait untuk bersama-sama memajukan pertanian serta meningkatkan produksi pangan nasional.
Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Retno Sri Hartati Mulyandari menjelaskan bahwa peningkatan ketahanan pangan dan pendapatan keluarga dapat memanfaatkan area terdekat di pekarangan rumah untuk produksi tanaman pertanian maupun ikan dan ternak termasuk konsep aquaponik yang memadukan kolam ikan dengan tanaman. Dengan demikian ternak dan ikan semakin memperkaya sumber pangan dan nutrusi kekuarga selain mendorong terciptanya kegiatan produktif lain untuk sumber pendapatan keluarga.
Untuk mengenalkan pertanian sejak dini kepada generasi muda, dalam sambutan pembukaan HPS XXXIX, Mentan juga mencanangkan “Pertanian Masuk Sekolah”. Terkait dengan rencana tersebut, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) Kementerian Pertanian sudah mulai mengenalkan pertanian kepada generasi muda sejak usia dini melalui literasi informasi pertanian kepada siswa sekolah termasuk kegiatan kerjasama pemanfaatan layanan perpustakaan dan pendirian taman baca di dekat pemukiman masyarakat yang targetnya selain petani juga anak sekolah.
Kepala PUSTAKA Retno Sri Hartati Mulyandari hadir dalam memberikan dukungan dan motivasi sehingga literasi informasi teknologi pertanian dapat sampai kepada masyarakat. Salah satu bentuk dukungan PUSTAKA dalam kegiatan gelar teknologi HPS XXXIX 2019 untuk model pertanian keluarga adalah dengan memberikan buku-buku penunjang terkait pangan lokal dan pangan keluarga seperti buku teknologi vermikomposting limbah organik kota, vertiminaponik, teknologi pengomposan limbah organik, fortifikasi produk olahan daging kelinci, pedoman budidaya ternak kelinci, serta budidaya okra dan kelor dalam pot. Selain itu juga bekerjasama dengan Tim Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, menerjunkan tim untuk mengawal implementasinya di lapangan.
Ketua Kelompok Wanita Tani Desa Pudambu Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan, Emilian mengungkapkan bahwa buku-buku yang diberikan PUSTAKA sangat bermanfaat dan mempercepat proses prakteknya di lapangan bersama Tim Pendamping. Salah satu buku yang ia rasakan manfaatnya adalah buku mengenai pupuk organik dan buku tentang akuaponik/vertiminaponik.
Sementara itu penyuluh pertanian dari Kecamatan Konawe, Imelda menyampaikan bahwa sebagian besar masyarakat Konawe menanam kakao dan sayuran. Ia berharap agar ada sebuah momen dimana ia beserta para petani dipertemukan dengan peneliti-peneliti yang mengerti mengenai budidaya kakao dan sayuran. Selanjutnya ia mengapresiasi Kementan yang telah memberikan buku buku sebagai sumber ilmu yang bermanfaat dan turut mengawalnya dalam mewujudkannya.
Di sela-sela diskusi dengan Tim KWT, Kepala PUSTAKA sempat bertemu dengan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Dalam pertemuan tersebut disepakati untuk bekerjasama lebih lanjut dalam pengembangan perpustakaan pertanian berbasis inklusi sosial untuk percepatan literasi informasi pertanian dan implementasinya di lapangan khususnya untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan petani. Selain itu Kepala PUSTAKA juga bertemu dengan delegasi dari Negara Armenia, para delegasi sangat antusias berdiskusi mengenai peningkatan pangan keluarga.
Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian
Jl. Ir. H. Juanda No. 20 Bogor 16122
dummy+62-251-8321746
dummy [email protected]
We have 1721 guests and no members online