Asparagus mugkin terdengar asing karena sayuran ini baru tersedia di pasar modern. Asparagus termasuk anggota suku bawang-bawangan yang serumpun dengan bawang bombai, bawang putih, dan bawang merah. Sayur ini kaya protein, asam folat, niasin, glutathione, beta karoten, vitamian (E, C, A, riboflavin, thiamin, B6, dan K), mineral, serat serta sedikit kalsium oksalat dan purin.
Kandungan glutathione berkhasiat sebagai antioksidan kuat yang menangkal radikal bebas oksigen penyebab timbulnya kanker, bermanfaat untuk regenerasi sel, dapat mengobati gangguan ginjal, hipertensi, anemia, kanker prostat, flek hitam pada kulit, sakit gigi, dan luka karena tersengat lebah serta dapat mencegah sembelit, namun asparagus tidak disarankan untuk penderita batu ginjal dan asam urat karena mengandung kalsium oksalat dan purin.
Asparagus dapat diolah menjadi crispy parmesan yang merupakan olahan asparagus untuk camilan, karena teksturnya yang agak keras di luar tapi empuk di dalam, cocok dibuat menjadi “gorengan” krispi. Kemudian asparagus juga dapat di olah menjadi asparagus tofu salad bahan utamanya adalah tahu dan asparagus mentah. Salad ini memakai ressing manis-pedas ala Sichuan. Biasanya orang Tionghoa menyediakan makanan sampingan ini untuk pesta, sup asparagus yang diolah menjadi sup. Selain itu asparagus juga dapat diolah menjadi acar, pembuatan acar ini sangat pas dilakukan ketika sedang tidak musim asparagus. Jadi, walaupun sulit ditemukan tetap bisa makan asparagus yang sudah diawetkan. (dirangkum dari berbagai sumber)
Link terkait
https://bacaterus.com/cara-mengolah-asparagus/