NPP : 3271034C1019314
(27/12/2019)-Hari ini merupakan hari istimewa bagi Museum Tanah dan Pertanian, sebanyak 25 peserta IPB Winter Course 2019 berkunjung ke museum tersebut. Mereka berasal dari beberapa negara seperti Lithuania, India dan Indonesia. Winter Course ini merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap tahunnya dan terselenggara dari hasil kerja sama IPB dengan AIESEC (Association for the International Exchange of Students in Economics and Commerce).
Salah seorang panitia dari Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, IPB berharap kunjungan ke Museum Tanah dan Pertanian dapat memberikan nilai tambah bagi para peserta kursus. Selain itu kunjungan ini diharapkan dapat menjadi wahana promosi bagi Museum tanah dan Pertanian, serta tempat wisata lainnya di Bogor.
Kunjungan diawali dengan presentasi mengenai museum oleh Bambang Winarko selaku koordinator museum, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke area museum dipandu oleh infoguide Asep Mulyana dan Ayu Lestari. Para peserta terlihat sangat antusias, mereka memotret setiap sudut galeri di area museum. Mereka tidak hanya berkunjung biasa namun kunjungan ini juga merupakan wahana praktek fotografi yang merupakan salah satu materi kursus.
Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (Ayam KUB) merupakan hasil seleksi ayam kampung selama 6 generasi yang diarahkan untuk meningkatkan produksi telur dan mengurangi sifat mengeram seperti ayam kampung biasa yang bertelur 10-15 butir per induk selama periode bertelur (2-3 minggu), kemudian mengeram 3 minggu, dan mengasuh anak 6-8 minggu. Total periode bertelur 12-14 minggu. Sehingga dalam satu tahun ayam kampung bertelur 4-5 kali dan menghasilkan 50-75 butir per tahun.
Namun tidak demikian dengan ayam KUB. Ayam tersebut mampu bertelur 180 butir/ekor/tahun , masa mengeram berkurang hingga 10% sehingga ayam cepat bertelur kembali. Keunggulan ayam KUB terletak pada produksi telur yang lebih tinggi (130-180 butir/ekor/tahun), umur pertama bertelur lebih awal (20-22 minggu), produksi telur (henday) 50%, puncak produksi telur 65%, dan lebih tahan terhadap penyakit
Link referensi
https://tabloidsinartani.com/detail/indeks/klinik-teknologi/2327-membedah-ayam-kub-bersama-bu-tike
Bagaimana memilih sayuran segar ? Sayuran yang baik adalah sayuran yang masih memiliki warna cerah atau warna aslinya, amati warna dan kesegarannya. Sayuran berdaun seperti bayam, kangkung, selada, sawi, yang masih bagus biasanya memiliki tekstur yang masih keras dan warnanya yang hijau cerah dan segar. Hindari sayuran menggunakan pestisida. Ciri sayuran yang disemprot pestisida akan terlihat bercak putih yang mengering pada permukaan daunnya. Carilah sayuran yang masih berakar dan belum dicuci oleh pedagang sayur. Hal ini dikarenakan sayuran yang belum dibersihkan cenderung lebih segar dan tidak mudah layu dan busuk. Hindari sayuran dalam kondisi keriput, lembek, memar, berlubang, bertunas, dan tidak keras serta hindari sayuran buah tidak layak konsumsi yaitu memiliki ciri-ciri pecah, robek, lembek, berair, berjamur, dan berbau, pilihlah sayuran organik. Sayuran organik di supermarket biasanya terdapat stiker atau segel organik bersertifikat. (dirangkum dari berbagai sumber))
Ino terkait
https://doktersehat.com/cara-memilih-sayuran-segar/
Ganyong merupakan tanaman umbi berumpun, tinggi tanaman sekitar 2 meter berdaun hujau dengan warna ungu di pinggirnya, bagian umbi yang dapat dimanfaatkan sebagai panggan alternatif serta sebagai bahan untuk membuat aneka olahan.
Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian
Jl. Ir. H. Juanda No. 20 Bogor 16122
dummy+62-251-8321746
dummy [email protected]
We have 2064 guests and no members online