Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) memiliki strategi tersendiri untuk semakin dekat dengan penggunanya. Salah satunya adalah dengan menggelar Bimtek Hidroponik berkolaborasi dengan Tim Taman Teknologi Pertanian Cigombong pada 15 Februari 2020 di Taman Baca PUSTAKA Laladon.
Pada kesempatan tersebut hadir Kepala PUSTAKA, Retno Sri Hartati Mulyandari dalam arahannya ia mengungkapkan bahwa bimtek hidroponik ini meski sederhana tetapi jika dimplementasikam akan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan jika diseriusi juga dapat menguntungkan secara ekonomi. Selanjutnya Retno mengungkapkan bahwa selain hidroponik, adalagi sistem bertanam sayur tanpa tanah dengan memanfaatkan air kolam ikan atau yang biasa dikenal dengan aquaponik. Dengan sistem aquaponik, nutrisi tanaman berasal dari limbah sayuran. Dengan demikian,, dapat menghindarkan sayur dari bahan kimia.
Kemudian Retno mengajak para peserta untuk semangat menanam meski tanpa tanah. "Tanpa tanah pun kita tetap bisa menanam". Ujarnya bersemangat. Selanjutnya Retno membagikan benih varietas unggul Badan Litbang Pertanian Kementan dari Balai Penelitian Sayuran. Semoga benih ini juga dapat diproduksi dan menghasilkan benih agar dapat ditanam secara berkelanjutan. Secara reguler, Tim PUSTAKA akan tetap mengawal para peserta bimtek mengimplementasikan teknologi yang diperkenalkan agar hasil bimteknya dapat bermanfaat.
Sementara itu Kepala Bidang Program dan Evaluasi yang juga sebagai Plt. Kepala Bidang Penyebaran Teknologi Pertanian, Ifan Mutaqin mengungkapkan bahwa PUSTAKA merupakan salah satu Institusi yang berdiri sejak tahun 1842, dan sampai saat ini sudah berusia 178 tahun.
Awalnya dahulu berkembang sebagai tempat untuk penelitian pertanian, dan kini PUSTAKA dengan semangat "library comes to you" dan "bridging" invensi menuju inovasi dan memberi layanan yang semakin menukik ke end user atau pengguna akhir, yaitu petani. Agar perpustakaan pertanian lebih dekat dengan penggunanya dan tidak hanya mendiseminasikan namun juga memberdayakan masyarakat, harus berkolaborasi bersama instansi terkait untuk memberikan pengetahuan dan pengawalan dalam menerapkan teknologi.
Selanjutnya ia berharap agar para peserta mengimplementasikan kegiatan tersebut setelah selesai kegiatan bimtek di daerahnya masing-masing utamanya sekitar rumah. Kegiatan tersebut dipandu oleh Tim dari TTP Cigombong, Ibad yang mengungkapkan bahwa hidroponik merupakan pertanian tanpa media tanah dengan biaya murah. "Di awal penerapannya, agar hemat sebaiknya dicoba dengan barang bekas terlebih dahulu." Ujarnya.
Selanjutnya, manajer TTP Cigombong Dede Zaenab berbagi pengalaman terkait bagaimana pasca panen dari hasil budidaya secara organik atau setidaknya bebas pestisida. Ia menyatakan bahwa berbagai macam minuman sehat dapat dibuat sendiri dari tanaman yang ditanam secara hidroponik. Di antaranya adalah minuman infuce drink dari bunga telang dan daun mint. Selain itu juga dapat dibuat minuman dengan memadukan sayuran dan buah. Salah satu minuman berkhasiat yang menjadi andalan pada bimtek kali ini adalah smothie pakcoy rasa alpukat meski tanpa buah alpukat.
Bimtek ini sangat menginspirasi para peserta. Hal ini dilihat dari antusiasme dan keseriusan para peserta bimtek yang hadir. Apalagi setelah merasakan minuman hasil praktek bersama.