Aglaonema sp. atau lebih dikenal dengan sebutan Sri Rejeki merupakan tanaman hias daun, yang mendapat gelar “Ratu Daun”. Dengan penampilannya yang elegan dan harga yang bervariatif membuat banyak orang melihatnya layaknya seorang ratu. Pesona utama Aglaonema terletak pada keindahan daunnya yang memikat. Dengan bentuk daun yang indah, warna, dan corak yang dekoratif serta karakteristik daun yang unik, Aglaonema tampil unik dan menarik.
Perbanyakan Aglaonema dapat dilakukan secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan generatif merupakan perbanyakan melalui biji, sedangkan perbanyakan vegetatif merupakan perbanyakan yang dilakukan menggunakan bagian tanaman selain bunga dan biji untuk menghasilkan tanaman yang baru.
Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan berbagai metode, diantaranya melalui pemisahan anakan dan penanganan bonggol. Aglaonema termasuk tanaman yang bersifat merumpun. Sifat ini menguntungkan dari segi penampilan. Anakan yang muncul di sekeliling tanaman induk sebenarnya adalah individu tersendiri yang lengkap, sehingga dapat dipisahkan untuk ditanam di tempat lain. Syarat anakan dapat dipisahkan untuk ditanam di tempat lain adalah minimum telah memiliki 2 helai daun dan sudah memiliki akar.
Perbanyakan Metode Pemisahan Anakan
- Tanpa mengeluarkan tanaman dari dalam pot, dengan cara menggali media tanam antara tanaman induk dan anakan sampai batang di dalam tanah yang menghubungkan keduanya terlihat.
- Memotong batang anakan pada ruas kedua dari batang tanaman induk dengan pisau tajam.
- Menanam anakan hasil pemisahan pada media tanam.
Perbanyakan Tanaman Metode Penanganan Bonggol
Dari pemisahan anakan pada langkah di atas, bonggol indukan yang tersisa juga dapat digunakan sebagai tanaman produksi. Penanganan bonggol sebagai tanaman produksi sebagai berikut:
- Bekas luka potongan pada bonggol diolesi antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi akibat pemotongan dan ditutup dengan sekam bakar.
- Tambahkan media tanam sampai memenuhi polybag atau pot.
- Lakukan penyemprotan dengan perangsang tunas (yang mengandung zat pengatur tumbuh sitokinin) sebanyak 3 hari sekali pada batang indukan atau media tanam.
- Membumbun sekitar anakan ketika sudah daun mekar. Jangan membumbun ketika tunas yang keluar masih berbentuk jarum.
Komoditas tanaman hias khususnya Aglaonema adalah komoditas yang tidak pernah lekang oleh waktu. Daya pikat daun yang beragam membuat harga jual berbagai jenis Aglaonema bernilai tinggi. Hal ini menjadi peluang yang menjanjikan bagi pelaku usaha tanaman hias. Penerapan teknologi budidaya yang baik dan benar perlu dilakukan untuk menghasilkan produk Aglaonema yang berkualitas. (HS’2023).
(Baca Juga: Cara Mudah Membuat Pati dan Tepung dari Ganyong)
Sumber:
Panduan Teknis Budi Daya Tanaman Hias Daun. Seri 1: Tanaman Aglaonema / Siti Bibah Indrajati, Lukman Dani Saputro, dan Apriyanti Roganda Yuniar.
https://repository.pertanian.go.id/items/b815f8c4-801b-4c0c-8452-91183bac9c9b