Rayndra Syahdan Mahmudian, pemuda kelahiran Magelang, sukses dengan konsep beternak modern. Berbekal latar belakang ilmu yang diperolehnya dari Fakultas Peternakan Politeknik Pertanian Magelang, dia mulai merintis bisnis ternak domba pada tahun 2016 dengan modal 15 juta rupiah yang diperoleh dari program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian yang diselenggarakan Kementan RI.
Modal tersebut dimanfaatkan Rayndra untuk membangun kandang sederhana dan membeli 10 ekor domba. Konsep yang dikembangkan adalah konsep beternak yang efisien dengan penyediaan pakan yang tidak perlu ngarit rumput setiap hari dan menciptakan kandang yang bersih bebas bau. Dia meramu formula pakan yang memperhitungkan jumlah protein dan serat yang dibutuhkan ternak setiap harinya.
Bahan baku pakan sebagian besar dari limbah, seperti kulit kacang hijau, tumbi & janggal jagung, tongkol ketela, kangkung, bungkil sawit, bungkil kopra, dan cgf. Untuk protein menggunakan konsentrat. Kandang ternak dibangun dengan desain panggung dan bagian bawahnya dibiarkan tanah agar kotoran bisa terdegradasi secara alami sehingga mengurangi bau.
Rayndra mulai mengembangkan usaha ternak dengan membentuk Cipta Visi Farm di Desa Trenten, Candimulyo, Magelang dan akselerasi permodalan dengan membuka kerja sama dengan investor.
Desa Trenten melalui Cipta Visi Farm, Rayndra mengembangkan bisnis ternak tidak hanya fokus budi daya, tetapi juga pengolahan produk dan pemberdayaan peternak dengan diadakan Sekolah Tani Milenial 2 kali dalam 1 bulan baik offline maupun online. Selain itu peternakan miliknya diintegrasikan dengan potensi lokal lainnya, seperti perkebunan. Limbah kotoran ternak diolah menjadi pupuk untuk pohon kelapa, sehingga di desanya dikenal sebagai perkebunan kelapa organik. Selain mengelola budi daya ternaknya, Rayndra juga membangun “breeding” ternak. Rayndra menggunakan teknologi QR code untuk pendataan setiap domba di Cipta Visi Farm. Hal ini bertujuan untuk melihat grafik keberhasilan dalam memperbaiki genetika domba dan silsilah domba ini bisa meningkatkan harga jual domba.
Saat ini sudah ada 1.200 domba yang dikelola dengan total aset sekitar 4 miliar rupiah, Rayndra sendiri memiliki target hingga 3.000 domba dengan asumsi bisa melahirkan 10 domba setiap harinya. Harga domba sendiri relatif stabil bahkan cenderung terus meningkat dibanding hewan ternak lainnya.
Langkah nyata Rayndra dengan konsep beternak modern diharapkan bisa menginspirasi dan lebih meningkatkan minat para milenial untuk terjun ke sektor peternakan. Selain itu mindset para peternak lama harus diubah yang menganggap beternak sebagai simpanan/tabungan menjadi bisnis. Dengan demikian, sukses dalam bisnis ternak tergantung pada mindsetnya, lalu dalam memulai usaha tidak selalu harus punya modal besar tetapi yang terpenting adalah bangun konsep bisnisnya.
Konsep bisnis ternak yang dilakukan Rayndra dengan membangun “breeding” ternak dan mengelola setiap sektor peternakannya secara optimal menghasilkan nilai keuntungan yang maksimal. (Dhira’24)
Sumber:
- Peternak Modern Rayndra Kini Buka Sekolah Petani Milenial https://berlianmedia.com/peternak-modern-rayndra-kini-buka-sekolah-petani-milenial/
- Ternak Kambing dan Domba, Efisien tanpa Ngarit https://pustaka.setjen.pertanian.go.id/index-berita/ternak-kambing-dan-domba-efisien-tanpa-ngarit
- Cara Sukses Ternak Kambing Tanpa Ngarit dan Untung Berlipat Ganda https://www.youtube.com/watch?v=9sEd5VfIJuE