Mungkin masyarakat saat ini menilai menjadi peternak bukan pekerjaan yang menjanjikan. Padahal jika ditekuni, sektor peternakan memiliki potensi dan peluang yang cerah. Salah satu peternak milenial yang menekuni bidang ini adalah. Rayndra Syahdan Mahmudin. Pemuda berusia 27 tahun asal Magelang ini telah sukses menjadi peternak berkonsep modern. Ia mampu mengantongi omset sekitar 200-300 juta/bulan. Teknologi yang diterapkan adalah pemberian pakan tanpa ngarit.
Rayndra berbagi kisah suksesnya tersebut dalam tayangan virtual literasi yang ditayangkan Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian pada 13 April 2023. Pemuda lulusan Polbangtan Yo-Ma ini mulai beternak kambing dan domba pada tahun 2016. Berawal dari bantuan program Pertumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian senilai 30 juta dalam bentuk permodalan untuk bisnis peternakan kambing dan domba dari Kementerian Pertanian, ia mulai menekuni usaha ini.
Jerih payahnya membuahkan hasil, peternakan kambing dan domba miliknya berkembang pesat. Saat ini sudah ada tujuh kandang berkapasitas 1.100 ekor, yang tersebar di Kecamatan Pakis dua tempat, Tegalrejo satu tempat, Candimulyo satu tempat, Kajoran satu tempat, Grabag satu tempat, dan Borobudur satu tempat ka
Lantas sistem seperti apa yang Rayndra terapkan? Rayndra menerapkan sistem modern. Penyediaan pakan kering sebagai pengganti serat rumput, yang ia aplikasikan memudahkan proses pemeliharaan kambing dan dombanya, sehingga ia tak harus ngarit atau mencari rumput untuk pakan kambing dan dombanya tersebut.
Ia memanfaatkan jagung, bungkil kedelai, bungkil sawit, bungkil kopra, DDGS (penyulingan dari jagung) bekatul, polar, CGF, mineral, kangkung dan kleji (ari kedelai). Bahannya memang banyak ada 11 macam, namun bisa memenuhi kebutuhan nutrisi ternak seperti protein, serat kasar, karbohidrat dan energi.
Rayndra pun tak segan memabagikan resep pakannya. Pencampuran pakan menggunakan pola pyramid. Bahan yang paling banyak berada di bawah dan yang paling sedikit di atas. Untuk pembuatan 100 kg pakan dibutuhkan 1 kg jagung, 2 kg bungkil kedelai, 11 kg bungkil sawit, 6 kg DDGS, 14 kg kopra, 3 kg bekatul, 8 kg polar, 8 kg CGF, 2 kg mineral, 30 kg kangkung kering, kelji 15 kg.
Dengan formula pakan yang ia aplikasikan dalam 2 bulan (maksimal 70 hari) ternaknya sudah dapat dipanen, jika dibandingkan dengan rumput memang butuh satu tahun untuk bisa menaikan bobot badan. (Shinta)