Masih tingginya angka stunting merupakan masalah penting yang dihadapi bangsa Indonesia. Salah satu terobosan Kementerian Pertanian dalam mengatasi problem ini dengan merekomendasikan budi daya varietas khusus dan biofortifikasi yaitu varietas unggulan Inpari IR Nutrizinc. Varietas ini merupakan perbaikan varietas dengan peningkatan kandungan Zinc (Zn) pada beras. Biofortifikasi dilakukan untuk mendapatkan varietas padi dengan beras bermutu yang mengandung vitamin, mineral dan/atau senyawa lain seperti antosianin menggunakan prosedur pemuliaan tanaman. Melalui proses biofortifikasi dapat membantu mengatasi masalah kekurangan gizi serta meningkatkan kualitas gizi makanan bagi masyarakat yang bergantung pada padi sebagai sumber makanan pokok.
Budi daya padi khusus dan biofortifikasi membutuhkan pengetahuan dan teknik yang tepat untuk menghasilkan hasil panen yang optimal. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam budi daya varietas Inpari IR Nutrizinc:
- Jenis lahan yang cocok adalah sawah irigasi dengan ketinggian tempat berupa dataran rendah hingga tinggi kurang dari 600 m dpl.
- Penyiapan lahan dengan cara lahan sawah digenangi selama 2-3 hari sebelum tanah dibajak kemudian diinkubasi selama 3-4 hari, dilakukan pembajakan ke-2 setelah 1 minggu dari pembajakan pertama. Perbaikan pematang untuk mencegah terjadinya rembesan air dan pupuk.
- Persemaian padi dapat dilakukan dengan semai basah atau semai dapog. Penanaman dapat dilakukan secara manual atau menggunakan mesin tanam transplanter.
- Penyiangan gulma dilakukan pada saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam (HST) dan 42 HST. Pada periode tersebut, gulma harus dikendalikan secara manual, gasrok, alat mesin maupun herbisida secara selektif pada gulma jenis tertentu. Penyulaman dilakukan sedini mungkin pada 5-7 HST.
- Pemupukan dilakukan dengan rekomendasi setempat, menggunakan pupuk kimia dan aplikasi pupuk kandang yang telah matang sempurna dengan dosis 2 ton/ha pada saat pengolahan tanah ke-2 dan dapat ditambahkan kapur pada lahan dengan pH masam. Pilihan tambahan pupuk daun berpotensi untuk meningkatkan kandungan Zn dalam beras.
- Tata kelola air dapat dimulai dari pembuatan saluran pemasukan dan pembuangan, hingga menjaga tinggi muka air 3-5 cm dari pertengahan pembentukan anakan hingga satu minggu menjelang panen.
- Pengendalian hama penyakit terpadu meliputi: tanam serempak, pemantauan populasi hama dan penyakit, sanitasi lingkungan, mempertahankan musuh alami, dan penanaman refugia. Pengendalian hama serangga berdasarkan monitoring harian, pengendalian populasi tikus melalui monitoring lubang aktif, pengemposan lubang aktif, dan pemasangan LTBS (Linear Trap Barrier System). Pengendalian penyakit Hawar Daun Bakteri dengan seed treatment dan penyemprotan.
- Panen dilakukan saat tanaman matang fisiologis, sebaiknya menggunakan mesin panen. Pengeringan dilakukan di bawah sinar matahari atau dengan mesin pengering, sebelum kemas dan disimpan.
Memperhatikan faktor-faktor tersebut serta menerapkan teknik-teknik dengan tepat, budi daya padi khusus dan biofortifikasi dapat menghasilkan hasil panen yang optimal serta beras lebih kaya nutrisi.(DA’23)
Sumber:
- Rekomendasi Budidaya Padi pada Berbagai Agroekosistem/Susanti, Zuziana . http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9288
- Perbaikan Mutu Gizi Bahan Pangan Melalui Biofortifikasi Kandungan Mineral / Budi Hartoyo/ Jurnal Agrifoodtech,1(1) 2022
- Tanaman pangan fungsional kaya antioksidan/ Made Jana Mejaya http://repository.pertanian.go.id:8080/server/api/core/bitstreams/8fb825f7-3ad6-4840-8110-ad0e362c1767/content