Penyakit busuk buah kakao (BBK) disebabkan oleh jamur Phytophthora palmivora. Penyakit ini merupakan penyakit penting pada tanaman kakao yang menyebabkan kerugian berkisar antara 10-30 % di seluruh dunia, sedangkan di Indonesia mengakibatkan kehilangan hasil 15-53%. Jamur patogen penyebab penyakit busuk buah kakao sampai saat ini masih menjadi masalah krusial yang belum bisa dituntaskan. Jamur patogen ini dapat menyerang kakao pada berbagai tingkatan umur, mulai dari pembibitan sampai pada tanaman berproduksi. Patogen ini menyerang berbagai bagian tanaman kakao meliputi daun, pangkal batang, batang, ranting, pucuk, bantalan bunga, dan buah.
Gejala Serangan
Buah yang terserang menunjukkan gejala busuk basah berwarna hitam kecokelatan dengan pinggiran yang keras. Infeksi dapat dimulai dari bagian atas, pangkal atau tengah buah.Bercak coklat berkembang cukup cepat, sehingga dalam beberapa hari seluruh permukaan buah busuk, basah dan berwarna coklat kehitaman.
Penyebaran dan Penularan
- Palmivora dapat terbang, hinggap, dan menginfeksi buah-buah kakao sehat yang berada jauh dari tanaman inangnya yang awal.
- Penyebaran dan penularan penyakit busuk buah kakao juga dapat terjadi karena bantuan semut hitam, tupai, bekicot, dan hewan lain yang sering hidup di sekitar batang dan cabang kakao.
- Penularan pun dapat terjadi karena sentuhan langsung antara buah yang sehat dan buah yang sakit.
Pengendalian
- Langkah paling penting dalam upaya pengendalian penyakit secara terpadu adalah menghilangkan sumber inokulum patogen dari kebun. Oleh sebab itu semua buah yang terinfeksi P. palmivora baik masih berada di pohon atau jatuh ke permukaan tanah, kulit buah dari limbah panen, ranting dan daun dari pemangkasan harus dibersihkan kemudian dibenamkan ke dalam tanah sedalam 30 cm atau didekomposisi untuk dijadikan pupuk organik.
- Kultur teknis dengan pengaturan kelembaban kebun melalui pemangkasan pohon pelindung dan tanaman kakao. Aktivitas pemangkasan pemeliharaan sangat efektif menurunkan intensitas serangan penyakit busuk buah kakao. Pemanfaatan jamur antagonis Trichoderma viride terbukti efektif menekan perkembangan patogen P. disemprotkan pada buah kakao sehat sebagai tindakan preventif dengan dosis 200 kg/ha biakan padat dengan volume semprot 500 l/ha. (DHIRA)
Referensi:
- Penyakit busuk buah. https://sinta.ditjenbun.pertanian.go.id/penyakit-busuk-buah/
- Maya DIT, Priyono B, Ruzelfin, Abiyoso K. 2006. Pedoman Teknis Pengendalian Hama Penggerek Buah Kakao (PBK) pada Tanaman Kakao. Direktorat Jenderal Perkebunan. Departemen Pertanian.
- Novariyanthy M, Maya DIT. 2007. Pedoman Pengamatan dan Pengendalian OPT Utama Tanaman Kakao. Direktorat Perlindungan Perkebunan. Direktorat Jenderal Perkebunan. Departemen Pertanian.