Saat ini banyak resto yang menghadirkan menu makanan berbahan ayam kampung, tahukah sahabat, ayam kampung atau biasa disebut Ayam buras merupakan ayam lokal yang memiliki potensi di daerah masing-masing. Keunggulan memelihara ayam ini adalah, mudah dipelihara dan sudah sering dilakukan oleh masyarakat di pedesaan, cepat beradaptasi dengan lingkungan dan umumnya tahan terhadap penyakit tertentu, daging dan telur ayam buras lebih disukai masyarakat, karena dagingnya kenyal dan tidak berlemak seperti ayam ras, selain itu daging ayam buras mengandung 19 protein dan asam amino yang tinggi. Sehingga peluang pasar masih terbuka lebar dan harganya tetap stabil, dapat dilaksanakan dengan modal kecil-kecilan dan penggunaan lahan terbatas serta dapat diusahakan secara bertahap, memiliki variasi keunggulan tertentu sesuai dengan daerah asalnya.
Sistem budidaya ayam buras yang berkembang saat ini dapat dibedakan menjadi 3 sistem pemeliharaan yaitu :
- Sistem Pemeliharaan Ayam Buras Secara Tradisional
Ayam buras dipelihara dengan cara dibiarkan lepas, petani kurang memperhatikan aspek teknis dan perhitungan ekonomi usahanya. Pemeliharaan bersifat sambilan, dimana pakan ayam buras tidak disediakan secara khusus hanya mengandalkan sisa-sisa hasil pertanian. Sistem perkandangan kurang diperhatikan, ada yang dikandangankan didekat dapur, dan ada yang hanya bertenger di dahan pohon-pohon pada malam hari. Pada pemeliharaan secara tradisional tingkat kematian ayam dapat mencapai 56 % terutama pada anak ayam sampai umur 6 minggu, produksi telur rendah (47 butir per induk per tahun). - Sistem Pemeliharaan Secara Semi Intensif
Sistem pemeliharaan secara intensif adalah pemeliharaan ayam buras dengan penyediaan kandang dan pemisahan anak ayam yang baru menetas dari induknya dengan skala usaha rata-rata 9 ekor induk per tani. Selama pemisahan ini, anak ayam perlu diberi pakan yang baik (komersial atau buatan sendiri). Biasanya pakan tambahan diberikan sebelum ayam dilepas di pekarangan atau di kebun untuk mencari pakan sendiri.Pada pemeliharaan secara semi intensif ini tingkat kematian ayam dapat mencapai 34 % terutama pada ayam sampai umur 6 minggu dan produksi telur mencapai 59 butir per ekor per tahun - Sistem Pemeliharaan Secar Intensif
Pemeliharaan secara intensif ini artinya ayam buras yang diperlihara petani dikurung/dikandangkan sepanjang hari, dengan skala usaha rata-rata 18 ekor induk ayam per petani. Cara pemeliharaan ini tidak jauh beda dengan sistem pemeliharaan secara semi intensif, namun bedanya pakan diberikan secara penuh yaitu 100 gram per ekor per hari. Pada cara ini petani harus secara terus menerus menangani usahanya. Pada sistem pemeliharaan secara intensif ayam betina tidak diberikan kesempatan mengerami telurnya. Telur dieramkan oleh ayam-ayam yang khusus dipelihara sebagai penetas telur atau ditetaskan dengan menggunakan mesin tetas. Pada pemeliharaan secara semi intensif ini tingkat kematian ayam mencapai 27 % terutama pada anak ayam sampai umur 6 minggu dan produksi telur dapat mencapai 103 butir per ekor per tahun.
Link terkait