Hama memang menjengkelkan, hampir pada semua tanaman termasuk tanaman kelapa, Serangan hama tanaman perlu diwaspadai dan segera dikendalikan. Sebab, hama tidak hanya dapat merusak tanaman, namun juga bisa membuat tanaman mati. Hama yang kerap menyerang tanaman kelapa adalah
Brontispa longissima larva dan kumbang Brontispa
merusak daun kelapa, terutama daun yang belum membuka. Serangannya menyebabkan daun menjadi kering dan jika dibuka akan ditemukan telur, larva, pupa, dan imago.
Pengendalian Brontispa dianjurkan memadukan berbagai cara sebagai berikut.
- Kultur Teknis dengan melakukan pemupukan, pengelolaan air, dan sanitasi kebun agar pertumbuhan tanaman sehat dan produksinya maksimal.
- Pengendalian hayati dengan parasitoid pupa Tetrastichus brontispae yang dapat mematikan 10% larva instar akhir dan 60- 90% pupa. Penyemprotan suspensi cendawan Metarhizium anisopliae dapat pula mengendalikan larva dan imago
- Penyemprotan dilakukan dua kali setahun dengan interval 2 minggu.
- Pengendalian kimiawi dengan insektisida kimia, dapat digunakan jika terjadi ledakan serangan.
Kumbang Oryctes rhinoceros
Berkembang biak melalui telur yang diletakkan kumbang betina di tempat yang sesuai, misalnya batang kelapa yang sudah lapuk, kotoran hewan, tumpukan serbuk gergaji, dan bahan organik lain.
Kumbang ini dapat dikendalikan secara terpadu melalui tindakan sanitasi, pemanfaatan musuh alami seperti Baculovirus oryctes dan M. anisopliae, penggunaan feromon, kamper, dan serbuk mimba. Sanitasi menebang tanaman mati kemudian kayunya dibakar hingga habis agar tidak menjadi tempat bersarang hama. Pengendalian hayati dengan parasitoid pupa Tetrastichus brontispae yang dapat mematikan 10% larva instar akhir dan 60- 90% pupa. Penyemprotan suspensi cendawan Metarhizium anisopliae dapat pula mengendalikan larva dan imago
Penyemprotan dilakukan dua kali setahun dengan interval 2 minggu. Pengendalian kimiawi dengan insektisida kimia, dapat digunakan jika terjadi ledakan serangan.
Sexava
Merusak buah muda dan daun. Bila terserang ringan, buah masih dapat berkembang menjadi tua, jika serangannya berat, buah akan gugur.
Pengendalian hayati dengan parasitoid telur Leefmansia bicolor. Pada pertanaman kelapa yang diberi penutup tanah Centrosema pubescens, parasitasinya mencapai 95% . cara lainnya menggunakan bioinsektisida berbahan aktif cendawan M. anisopliae untuk memarasit nimfa maupun imago Sexava. Pada nimfa, parasitisasi M. anisopliae mencapai 90%, sementara pada imago sekitar 86%. Bioinsektisida ini diutamakan untuk mengendalikan Sexava yang menyerang tanaman muda, umur kurang dari 5 tahun. Penggunaan lem serangga yang dipasang di batang tanaman. Cara ini dapat menekan populasi hama Sexava jika dilakukan secara berkesinambungan.
Link terkait
http://disbun.jatimprov.go.id/web/baca/hamapadatanamankelapa.html
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/73097/Hama-dan-Penyakit-Pada-Kelapa/
http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7385
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/85835/4-Jenis-Hama-Kelapa-Hibrida-Dan-Cara-Mengatasi/