LSD (Lumpy Skin Diseases)/Penyakit Kulit Berbenjol
Sobat ternak perlu tahu nih salah satu jenis penyakit penyebab infertil pada sapi yaitu Lumpy Skin Disease (LSD). Penyakit ini selain menyerang sapi juga pada kerbau yang disebabkan karena virus famili poxviridae. LSD mempunyai penyebaran yang cepat dan memiliki dampak yang signifikan untuk produktivitas dan perdagangan ternak sapi. Penyakit ini menyebabkan penurunan produksi susu dan dapat menyebabkan gangguan reproduksi (infertilitas) pada sapi jantan maupun betina.
LSD ditularkan melalui nyamuk (Culex mirificens dan Aedes natrionus), lalat penggigit (Stomoxys calcitrans dan Biomyia fasciata) dan caplak jantan (Riphicephalus appendiculatus dan Amblyomma hebraeum) sebagai vektornya. Disamping itu, LSD juga dapat ditularkan secara langsung ke anak sapi melalui induknya, melalui semen sapi pada saat kawin alam dan lewat pakan serta minuman yang terkontaminasi.
Tanda-tanda serangan penyakit ini yang dapat diamati adalah: 1) demam sampai dengan 41 C, 2) penurunan produksi susu, 3) depresi, anoreksi dan emasiasi, 4) rhinitis, konjuntivitis, dan salivasi yang berlebihan, 5) pembesaran limfoglandula superfisial, 6) nodul-nodul dengan diameter 2-5 cm pada kulit dalam waktu 48 jam setelah tanda demam, 7) terjadi miasis pada nodul, 8) vesikel, erosi dan ulcer pada membrane mukosa mulut, saluran alimentarius, trachea dan paru-paru; 9) oedema pada bagian limb dan bagian ventral badan, 10) Sapi jantan infertil, 11) aboris dan anesturs pada sapi bunting.
Pengendalian LSD dapat dilakukan melalui 1) pemotongan hewan yang telah terbukti terinfeksi, 2) membersihkan dan disinfeksi fasilitas serta peralatan yang terkontaminasi, 3) pengendalian lalu lintas ternak dengan penutupan daerah wabah secara total atau pembatasan lalu lintas, 4) penetapan kawasan karantina, 5) vaksinasi darurat, 6) pengendalian vector dengan penerapan insektisida, 7) memberi pelindung pada peternakan atau penjeratan insektisida, dan 8) melakukan surveilans untuk menemukan lokasi kasus dan mengkonfirmasi kasus LSD.
(Sumber: Direkturat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan; Lumpy Skin Disease (LSD); http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15724)