Deskripsi Buku
Judul: Teknologi Pembuatan Tepung dan Olahan Ubi Jalar
Penulis: Murwoli, dkk.
Penerbit: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta
Tahun terbit: 2005
Jumlah halaman: 13 p.
Tautan: http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/10047
Resensi Buku
Ubi jalar mempunyai potensi sebagai alternatif pengganti karbohidrat. Ubi jalar yang telah diolah menjadi tepung mempunyai beberapa kelebihan seperti lebih tahan disimpan dan mudah dikembangkan untuk produk pangan. Hal ini berarti memberikan nilai tambah sebagai nilai usaha untuk meningkatkan pendapatan. Dalam pembuatan makanan, tepung ubi jalar dapat dimanfaatkan sebagai bahan substitusi terigu untuk berbagai macam produk olahan. Selain itu juga berfungsi memperbaiki penampilan dan memberikan cita rasa. Substitusi terigu untuk kue kacang rempah dengan tepung ubi jalar mencapai 100%, untuk kue kelapa mencapai 40% dan cake mencapai 50%.
Dalam buku ini dijelaskan teknologi pengolahan ubi jalar menjadi sawut dan tepung. Pembuatan sawut dimulai dengan mengupas dan mencuci ubi jalar kemudian dilakukan penyawutan, perendaman dalam larutan cuka, penirisan dan pengeringan di bawah sinar matahari langsung. Sawut yang telah kering dapat disimpan atau diproses selanjutnya menjadi tepung ubi jalar dengan alat penepung. Penyimpanan dalam kantung plastik dengan ketebalan 0,8 mm dalam bentuk sawut kering dapat bertahan sekitar 6 bulan dan dalam bentuk tepung 2-3 bulan. Setiap 100 kg ubi jalar segar menjadi kurang lebih 19,63 kg tepung ubi jalar.
Dalam buku ini, teknologi olahan tepung ubi jalar yang dijelaskan adalah teknologi pembuatan kue kacang rempah, kue kelapa, dan cake spekuk. Bahan dan cara pembuatan untuk masing-masing kue dijelaskan tahapan demi tahapan. Informasi juga dilengkapi pembuatan tepung dan olahan ubi jalar serta analisis usaha secara sederhana.
Secara umum buku ini sudah dapat dijadikan acuan dalam proses pembuatan tepung dan olahan tepung ubi jalar. Ilustrasi yang dilengkapi gambar, langkah-langkah yang dilakukan serta pembuatan tepung dan olahannya mempermudah pengguna menirukannya. Hanya saja, gambar yang diberikan adalah gambar hitam putih yang menyebabkan pembaca tidak dapat membayangkan kondisi yang sebenarnya dari tepung dan olahannya. Pada pembuatan olahan, perlu diperinci lebih detil lagi, seperti berapa suhu yang diperlukan untuk pemanggangan dan lain-lain. (BEWE2022)