Tomat sangat bermanfaat untuk menjaga sistem imun tubuh karena kaya akan kandungan vitamin seperti vitamin C, serta memiliki beberapa kandungan lain seperti beta karoten, likopen, enzim fitoena, dan fitofluen yang dapat menangkal radikal bebas, tabir surya, serta mengurangi resiko penyakit degeneratif. Peluang usaha budi daya tomat cukup menjanjikan karena menghasilkan keuntungan yang layak..
Budi Daya Tomat
Tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi dan dataran rendah, tergantung pada varietas. Tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi lebih dari 700 m di atas permukaan laut (dpl) atau dataran medium 200 m – 700 m dpl, dan dataran rendah kurang dari 200 m dpl .
Kondisi tanah gembur, porus, liat berpasir dan subur, pH tanah antara 5-6. Curah hujan minimum 750 mm/tahun dan maksimal 1250 mm/tahun. Tanaman tomat tidak menyukai curah hujan tinggi. Kelembaban relatif yang sesuai adalah 25%. Tanaman tomat membutuhkan penanganan hama dan penyakit secara intensif, utamanya ketika kelembaban tinggi.
Proses penanaman tomat diawali dengan penyemaian benih tomat. Penyemaian dilakukan menggunakan media semai campuran tanah, arang sekam, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Benih ditanamkan kedalam kotak pesemaian (tray), benih dipelihara hingga umur 25-30 hari setelah semai.
Pengolahan tanah untuk tanaman tomat meliputi pembersihan lahan, pembajakan atau pencangkulan dan pembuatan bedengan, kemudian diberikan pupuk kandang dengan cara diratakan diatas tanah bedengan. Pemberian pupuk Organik SP 36, ZA, KCl dengan perbandingan 1:1:½ berfungsi untuk penyanter tanaman vegetatif. Cara pemupukan dengan meratakan diatas bedengan dengan jarak per 1 m dan diberikan 100 g.
Proses selanjutnya adalah penanaman bibit tomat dengan tahapan: (1) membuat lubang pada lahan dengan diameter 7-10 cm dan kedalaman 10 -15 cm; (2) memasukkan bibit tomat yang sudah siap tanam ke dalam lubang yang telah disiapkan dengan jarak 70 cm x 60 cm; (3) menuutup lubang yang telah dimasuki bibit dengan pupuk organik; (4) menyiram di sekitar tanaman agar kelembaban tanah tetap terjaga; dan (5) melakukan pemeliharaan tanaman dengan penyiraman, penyulaman, pembumbunan, pemupukan, pemangkasan dan pengendalian hama penyakit tanaman.
Kelayakan Usaha Tani Tomat
Usaha tani tomat cukup menguntungkan, sebagai contoh yang dilakukan salah satu petani dari Desa Tulungrejo, Malang. Petani tersebut dengan mengolah lahan seluas 342 meter atau 0,03 hektare dengan sekitar 420 tanaman tomat yang dibudidayakan, Setiap tanaman bisa menghasilkan 2-3 kg sekali panen. Bila mengacu hitungan matematika, dalam sekali panen, bisa dihasilkan 0,84-1,26 ton.
Dari hasil panen tersebut, diperoleh keuntungan terendah mencapai Rp 320.000-480.000. Namun bila mengacu harga tertinggi, panen yang dihasilkan bisa menembus nominal Rp 4,8 juta hingga 7,2 juta.
Kelebihan dan Kekurangan Usaha Tani Tomat
Kelebihan usaha tani tomat adalah perawatan tanaman relatif mudah dan membutuhkan biaya yang tidak banyak. Tomat banyak dicari dan digunakan berbagai kalangan masyarakat. Jika pada saat panen tepat pada saat harga sedang tinggi keuntungan yang akan didapat akan berkali-kali lipat. Sedangkan kekurangannya adalah umur panen buah tomat lumayan lama yaitu 90 hari. Jika buah tomat sudah terlalu tua tidak dapat bertahan lama akan mudah rusak. Pada waktu-waktu tertentu harga buah tomat akan mengalami penurunan.
Tomat dipasarkan langsung ke pasar atau menitipkan kepada pengepul sayuran. Selain itu dapat juga menawarkan kepada pelaku bisnis yang menggunakan bahan baku tomat, seperti restoran rumah makan dan pabrik penghasil berbagai olahan tomat. (Dhira’24).
Sumber:
1. Teknik Budidaya Tanaman Tomat https://bbpplembang.bppsdmp.pertanian.go.id/publikasi-detail/1178
2. Budidaya Tomat
3. Teknik Budidaya Tomat
http://eprints.upnyk.ac.id/35557/1/BUKU.Pemuliaan.TOMAT.Endah%2CW..pdf
4. Analisa Potensi Usaha Tomat
https://www.agronasa.com/peluang-usaha-budidaya-tomat/