Tumpang sari/intercropping tanaman jagung dan kedelai dibawah tegakan kelapa sangat menguntungkan. Tumpang sari jagung-kelapa mampu meningkatkan produktivitas lahan 92%, sedangkan pertanaman kedelai-kelapa meningkatkan produktivitas lahan sebesar 76%. Disamping itu produksi tanaman kelapa cenderung meningkat apabila di bawahnya ditanami tanaman sela dan dapat menjadi sumber penghasilan keluarga tambahan sebelum tanaman pokok menghasilkan.
Rata-rata produktivitas kelapa di Indonesia masih di bawah 1,07 ton/ha, padahal potensi hasil yang dapat diperoleh yaitu antara 2,5-3,0 ton/ha. Hal tersebut disebabkan karena cara budi daya yang dilakukan belum optimal. Petani juga hanya memanen buahnya terus menerus tanpa memperhatikan kebutuhan nutrisi tanaman kelapa sehingga tanaman kekurangan unsur hara dan menyebabkan produksinya terus menurun.
Di sisi lain, usaha tani jagung dan kedelai terutama di Maluku Utara produktivitasnya masih relatif rendah, sedangkan komoditas tersebut menopang program nasional. Poduktivitas jagung dan kedelai baru memenuhi 40,06% dari kebutuhan, sedangkan sisanya sebesar 59,94% dipenuhi dari impor.
Memanfaatkan lahan di bawah tegakan kelapa untuk pertanaman jagung dan kedelai bisa meningkatkan produktivitas lahan (76%) dan produktivitas jagung dan kelapa. Keuntungan usaha tani kelapa-jagung sebesar Rp 7.495.800,00/panen, sedangkan dari pola tumpang sari kedelai-kelapa sebesar Rp 4.402.000,00/panen.
Keuntungan tumpang sari tanaman jagung dan kedelai dengan kelapa antara lain:
- Penanaman tanaman sela di antara kelapa dapat meningkatkan bunga betina 30% dan buah jadi 20%.
- Produksi tanaman kelapa cenderung meningkat apabila di bawahnya ditanami tanaman sela yang dikelola dengan baik.
- Tanaman sela menjadi sumber penghasilan keluarga tambahan sebelum tanaman pokok menghasilkan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tumpang sari jagung dan kedelai dengan kelapa yaitu optimalisasi intensitas cahaya sebanyak 50-60% untuk tanaman sela dan peningkatan nilai tambah buah kelapa dengan pola penyadapan buah.
Pola Tanam Tumpang Sari Jagung & Kedelai dengan Kelapa
Pengolahan tanah
Bersihkan lahan dari semak- semak dan gulma di sekitar tegakan kelapa, selanjutnya tanah diolah dua kali dan di ratakan. Selanjutnya membuat petak berukuran 5 x 8 mm sebanyak 30 buah, setiap petak dibuat saluran drainase dengan lebar 40 cm dengan kedalaman 15 cm. setiap petak terletak diantara empat tanaman kelapa.
Penanaman
- Penanaman jagung dilakukan dengan jarak tanam 120 x 20 cm dengan kedalaman lubang tanam jagung 5 cm
- Penanaman kedelai dilakukan dengan jarak tanam kedelai 40 x 20 cm dan kedalaman lubang tanam 3 cm. Benih kedelai sebelum ditanam dicampur dengan rhizobin A, 5 g/kg benih di tempat yg teduh
- Sebelum penanaman kedua jenis benih, dilakukan penyemprotan herbisida metolaklor 10 ml/liter air.
Pemupukan
Dosis pemupukan jagung yaitu 90 kg N//ha, 45 kg P2O5/ha, dan 90 kg K2O5/ha. Cara pemberian pupuk N, dalam hal ini urea adalah 1/3 bagian pada saat tanam dan ⅔ bagian sisanya diberikan 28 hari sesudah tanam.
Untuk kedelai dosis pupuk yang digunakan yaitu 22,5 N kg/ha, 45 kg P2O5/ha, dan 22,5 kg K2)5/hs sekaligus saat ditanam.
Penyiraman
Penyiraman dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pada saat tanam, satu minggu sesudah tanam dan dua minggu sesudah tanam.
Penyiangan
Penyiangan dua kali pada saat tanaman berumur dua minggu dan empat minggu sesudah tanam.
Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dilakukan dengan menabur carbofuron saat tanam 25 g/petak, saat tanaman berumur 20, 35, 50, 65 hari sesudah tanam, disemprot dengan monokrotofos 5 cc/liter air. pengendalian penyakit jagung tiga minggu setelah tanam, bagian pucuk 3 butir karbofuran per tanaman, disemprot dengan mankozeb 2 g/liter air, disemprot 2 minggu sekali.
Panen
Pemanenan jagung dilakukan pada saat tanaman berumur 110 hari atau saat kulit buah kering. Sedangkan tanaman kedelai dipanen berumur 90 hari, saat 90% polong telah masak, dan daun gugur .
Penanaman sela pada perkebunan kelapa menjadi alternatif yang menguntungkan karena mengoptimalkan dan melestarikan lahan, pengendalian hama, serta sebagai sumber penambahan pendapatan petani. (SUT/2025)
Sumber:
- Ramdhani, Miskat, dkk. 2021/Jagung & kedelai di bawah Tegakan Kelapa - Maluku Utara. Bogor: Balai Besar Pengkajian & Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP). https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/17467
- Semuel David Runtunuwu. 1990/ Tumpang sari jagung dan kedelai di bawah naungan kelapa tua. Manado : Unsrat.