Pasca panen kedelai merupakan tahap yang penting dalam proses pertanian. Setelah panen, ada beberapa langkah penting yang perlu dilakukan untuk memastikan hasil panen dan pasca panen kedelai berkualitas dan dapat disimpan dengan baik.
Panen
Setelah kedelai mencapai kematangan optimal, petani melakukan pemanenan. Proses panen ini melibatkan penggunaan alat mekanis seperti kombain atau secara manual dengan menggunakan sabit.
- Panen dilakukan pada saat biji mencapai fase masak atau yang ditandai dengan 95% polong telah berwarna coklat atau kehitaman dan sebagian besar daun tanaman sudah rontok. Panen dilakukan dengan cara memotong pangkal batang atau mencabut tanaman.
- Brangkasan kedelai hasil panen langsung dihamparkan dibawah sinar matahari dengan ketebalan 25 cm selama 2- 3 hari (tergantung cuaca) menggunakan alas.
- Pengeringan dilakukan hingga kadar air mencapai 14%. Hindari menumpuk brangkasan basah lebih dari 2 hari sebab akan menjadikan benih berjamur dan mutunya rendah.
- Brangkasan kedelai yang telah kering (kadar air sekitar 14%) secepatnya dirontokkan baik secara manual maupun mekanis (threser). Pembersihan menggunakan tampi atau secara mekanis (blower).
- Untuk keperluan benih sortasi harus dilakukan untuk membuang biji tipe simpang.
Pasca Panen
Biji hasil panen yang sudah kering lalu disimpan dalam wadah yang bebas hama dan penyakit. Sebagai tanaman pangan, kedelai dapat disimpan dalam jangka waktu cukup lama.
Cara penyimpanan:
- Kedelai disimpan di tempat kering dalam karung goni/plastik.
- Biji kedelai yang akan disimpan sebaiknya mempunyai kadar air 9-14%.
- Karung yang digunakan harus diberi label berupa tulisan yang dapat menjelaskan tentang produk yang dikemas.
- Karung- karung ini ditumpuk pada tempat yang diberi alas kayu agar tidak langsung menyentuh tanah atau lantai.
- Apabila kedelai disimpan dalam waktu lama, maka setiap 2-3 bulan sekali harus dijemur sampai kadar airnya sekitar 9%-11%.
- Apabila diangkut pada jarak jauh, hendaknya dipilih jenis wadah/kemasan yang kuat.
- Tempat penyimpanan haruslah teduh, kering dan bebas hama atau penyakit.
Pengolahan lanjutan
Setelah dilakukan tahapan-tahapan diatas, kedelai siap untuk pengolahan lanjutan seperti pengepakan, penggilingan, atau ekstraksi minyak kedelai. Pada tahap pasca panen, petani juga perlu memperhatikan manajemen limbah hasil panen. Limbah pertanian, seperti tangkai dan daun kedelai, dapat dimanfaatkan sebagai bahan organic untuk pupuk kompos, pakan ternak atau bahan baku bioenergi.
Disamping itu lakukan kegiatan pasca panen yang mendukung konservasi tanah dan air, seperti penanaman tanaman penutup tanah, pembuatan teras, atau pengendalian erosi. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kesuburan tanah dan menjaga kualitas lingkungan pertanian.
Dengan melakukan pasca panen dengan baik, petani dapat memastikan bahwa hasil panen kedelai dapat disimpan dengan baik, memiliki kualitas baik dan siap dipasarkan atau diolah lebih lanjut. (Dhira’24)
Sumber:
- Panen dan Pasca Panen Kedelai: https://repository.pertanian.go.id/items/2ac96cfe-cd49-4043-aaa3-9d4da41a51db
- Peningkatan Produksi Kedelai di papua https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/45d5e282-770f-48fd-ba13-9c61e7b19065/content