Penyemaian benih padi merupakan proses mempersiapkan benih padi sebelum dipindahkan pada lahan penanaman di sawah. Penyemaian benih ini bertujuan untuk mempersiapkan benih padi yang berkualitas sehingga memperoleh tingkat produktivitas yang optimal. Benih padi yang digunakan adalah benih bermutu (benih bersertifikat) dari varietas unggul baru (VUB) padi.
Benih padi disemaikan pada suatu tempat tertentu terlebih dahulu sampai pada usia yang sudah ditentukan untuk dipindahkan ke lahan sawah. Persemaian dapat dilakukan di tanah sawah, dapok/tray/nampan, dan di halaman rumah.
Terdapat dua sistem persemaian, yaitu persemaian basah dan persemaian kering.
Kelebihan penyemaian benih padi sistem kering sebagai berikut:
- Tidak perlu melakukan pengolahan lahan untuk membuat persemaian benih padi dan daut (pencabutan bibit padi dari lahan persemaian di lahan sawah untuk di tanam).
- Hemat lahan dan air, untuk lahan garapan sempit (1000-3000 m2).
- Lebih mudah dikontrol baik dari hama ataupun kondisi cuaca karena bisa ditempatkan dimanapun , bahkan bisa diteras atau di atap rumah.
- Tidak mengeluarkan upah biaya cabut benih atau mengikatnya.
- Tidak menunggu benih tinggi untuk bisa diikat.
- Risiko benih rusak kecil (akar terpotong) karena mudah di lepas.
- Mudah dibawa ke area tanam.
Sedangkan kekurangan penyemaian benih padi sistem kering, yaitu memerlukan biaya tambahan seperti untuk membeli plastik. apabila lahan pekarangan masih tanah. Selain itu perlu juga untuk membeli terpal tipis tembus air sebagai penutup pada saat awal penyebaran benih padi.
Langkah-langkah penyemaian benih padi sebagai berikut:
- Persiapan bahan yang diperlukan, seperti benih padi, pupuk kandang, tanah, plastik dan terpal.
- Seleks benih. Langkah dalam seleksi benih sebagai berikut: isi ember dengan air 2-3 liter (disesuaikan jumlah benih), masukkan garam dalam ember, mengukur kadar garam yang tepat, menggunakan telur sebagai indikator., Kemudian masukkan benih ke dalam larutan garam sambil terus diaduk., bBenih padi yang bernas akan tenggelam, dan benih yang mengapung dibuang. Benih tenggelam ditiriskan dan dibilas dengan air mengalir.
- Perlakuan benih. Benih padi direndam dalam air selama 1 hari 1 malam dan diperam 2 x 24 jam, selanjutnya akan muncul akar-akar berwarna putih (berkecambah), benih siap sebar.
- Persiapan tanah. Gunakan tanah ladu sebagai media semai. Tanah diayak untuk memisahkan kerikilnya, campurkan pupuk organik yang sudah matang. Perbandingan tanah yaitu 2 atau 4 bagian tanah dan pupuk kompos 1 bagian.
- Persiapan media untuk penyemaian benih. Apabila penyemaian kering dilakukan di tanah gunakan plastik utuh sebagai alas dasar. Taburkan campuran media semai secara merata dengan ketebalan 1-1,5 cm, kemudian siram hingga basah. Tanam padi dengan transplanter untuk penyemaian sistem kering dengan membuat bedengan ukuran disesuaikan dengan dapog, untuk pembatas bedengan gunakan baja ringan, paralon 0,5 inci dari bambu atau kayu.
- Sebar benih. Benih yang sudah diperam 2 x 24 jam disebarkan di permukaan media semai yang sudah dibasahi dengan ketebalan 1-1,5 cm. Tutup dengan terpal kurang lebih 3 hari.
- Pemeliharaan benih padi. Setelah 3 hari dari sebar benih, tutup terpal diambil, dan lakukan penyiraman sehari sekali sore hari. Sekeliling pekarangan tutup dengan jaring ayam/ikan agar tidak dimakan ayam.
- Benih siap tanam. Benih siap tanam minimal umur diambil dengan cara digulung, dipotong dan langsung diangkut ke sawah. Benih ditanam menggunakan mesin rice transplanter (mesin tanam benih) atau ditanam secara manual. (SUT2024)
Sumber informasi:
Teknik penyemaian benih padi sistem kering/ Ekaningtyas Kushartanti, dkk. Jawa Timur: BPSIP, 2023. https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/21948