Produksi jagung yang cukup tinggi pada musim panen dan adanya panen dini karena khawatir terhadap harga rendah pada saat panen yang bersamaan mengakibatkan banyaknya jagung yang mengalami kerusakan karena terserang hama dan penyakit pascapanen. Salah satu solusi adalah dengan teknologi pengolahan beras jagung menggunakan alat pemberas jagung. Produk ini diharapkan memiliki nilai tambah dan sebagai salah satu upaya diversifikasi pangan.
Alat pemberas jagung merupakan hasil invensi peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur dan sudah dipatenkan dengan nomor paten IDS000001661. Jenis alat ini didesain untuk mempermudah proses dalam menghasilkan beras jagung yang siap dimasak untuk dikonsumsi, yang pada proses sebelumnya untuk menghasilkan beras jagung yang siap pakai, harus melalui beberapa tahap dan harus melewati beberapa proses pembersihan sampai siap dikonsumsi.
Proses pengolahan beras jagung dengan menggunakan alat ini menjadi lebih sederhana dan dalam satu kesatuan proses akan menghasilkan beras jagung yang siap dikonsumsi. Dengan menggunakan alat ini dapat menekan harga jual jagung di pasaran dari Rp15.000 per kg menjadi Rp8.000 per kg.
Desain alat ini adalah dengan menggabungkan beberapa jenis alat, yaitu alat penggiling jagung, kipas, blower, dan penyosoh gabah. Mesin pengolahan beras jagung merupakan gabungan beberapa komponen yang disatukan pada satu kesatuan alat yang dinamakan mesin beras jagung. Komponen utama mesin, yaitu mesin penggerak dengan daya 24 HP dan sistem transmisi yang dirangkai dengan tali kipas yang menghubungkan mesin penggerak dengan pulli yang dapat dibongkar pasang. Mesin penggerak berfungsi sebagai penggerak utama mesin yang dihubungkan dengan tali kipas berbentuk lingkaran dengan diameter 190 cm dan lebar 1,5 cm, yang disebut sebagai sistem pulli otomatis karena akan bekerja pada putaran mesin 2300 rpm.
Puli tersebut berfungsi sebagai pengantar putaran dari pulley utama ke beberapa komponen yang bergerak bersama-sama. Alat yang pertama berfungsi untuk memecahkan biji jagung dengan tingkat kekasaran yang diinginkan kemudian dari hasil penggilingan masuk ke ruangan pertama dengan putaran kipas memisahkan beras jagung dengan bekatul kemudian masuk ke ruangan kedua beras jagung disalurkan ke ruangan penyosoh di dalam ruangan penyosoh ini beras jagung dipisahkan dengan dedaknya dibantu dengan tiupan angin dari blower sehingga yang keluar dari penyosoh adalah hasil beras jagung yang sudah bersih dan siap untuk digunakan.
Penggunaan alat pemberas jagung ini diharapkan dapat menghasilkan produk olahan beras jagung yang memiliki daya simpan lama dan mendukung upaya diversifikasi pangan.(HS 2024).
Sumber
Badan Litbang Pertanian. (2021). 1000 teknologi inovatif dan penerapan inovasi kolaboratif Balitbangtan. https://bisip.bsip.pertanian.go.id/publikasi/buku.
Hamaisa, A. Prospek teknologi pengolahan beras jagung instan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dalam Prosiding Seminar Nasional Agroinovasi Spesifik Lokasi Untuk Ketahanan Pangan Pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN. https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/fe5c0f35-b11e-4cb6-a12e-a461e80f9e85/content