Mutu jagung menjadi salah satu persyaratan utama bagi industri pakan. Jagung dimanfaatkan untuk konsumsi, bahan baku industri pangan, dan bahan pakan ternak. Parameter yang menentukan mutu jagung, yaitu kadar air dan kadar mikotoksin (aflatoksin dan okratoksin). Kedua parameter mutu jagung tersebut sangat dipengaruhi oleh cara penanganan dan proses pascapanen. Penanganan pascapanen menggunakan mesin pemipil jagung berkelobot meningkatkan efisiensi waktu, tenaga, dan biaya, serta dapat mengurangi kehilangan hasil.
Kementerian Pertanian telah mengembangkan alsintan pascapanen jagung, yaitu mesin pemipil jagung berkelobot. Penggunaan mesin ini lebih menguntungkan dibandingkan pemipil lainnya. Proses pemipilan dilakukan tanpa mengupas kelobotnya lebih dahulu sehingga kualitas yang dihasilkan cukup baik. Biji jagung masih utuh sehingga bisa dijadikan benih. Kelebihan lainnya, penggunaan alat ini akan menghemat waktu, tenaga dan biaya, terutama dari kegiatan pengupasan kelobot.
Mesin pemipil jagung berkelobot merupakan inovasi Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian dan telah dipatenkan dengan nomor paten IDP000039174. Mesin ini digunakan untuk memipil jagung tanpa harus mengupas kelobot dari tongkol jagung. Digerakkan dengan motor penggerak diesel 8,5 HP. Komponen utama mesin, antara lain silinder pemipil yang memiliki gigi pemipil yang tidak sama tingginya dan dilengkapi dengan plat sebagai pelempar kelobot. Komponen lainnya, yaitu rakitan ayakan untuk memisahkan jagung pipilan dengan tongkol jagung dan kelobot. Ayakan dapat diatur kemiringannya sehingga dapat menekan jagung dari kelobotnya.
Mesin pemipil jagung berkelobot terdiri dari tiga komponen utama, yaitu rangka mesin, komponen pemipil dan komponen ayakan . Rangka mesin dilengkapi dengan penyangga silinder pemipil, kaki-kaki yang terbuat dari besi siku, dan dudukan tempat bertumpu motor penggerak. Komponen pemipil meliputi hopper, silinder pemipil, bagian cekung dan suatu penutup, silinder pemipil tersebut dilengkapi dengan gigi-gigi pemipil yang dipasang berselang seling berdasarkan tinggi rendahnya untuk mengupas kelobot dan memipil biji jagung, silinder pemipil tersebut dilengkapi dengan pengarah pada kedua ujungnya, silinder pemipil dipasang sabuk yang di kaitkan pada puli sehingga dapat berputar pada rangka mesin melalui porosnya. Komponen ayakan terbuat dari plat berlubang dengan diameter lubang 12 mm, komponen ayakan tersebut dilengkapi dengan poros eksentrik yang berfungsi untuk membuat gerakan/goyangan pada ayakan sehingga sisa-sisa (potongan) tongkol yang terbawa dapat dipisahkan dari jagung pipil, komponen ayakan tersebut dipasang pada bagian bawah silinder pemipil; dan suatu lubang pengeluaran terdiri dari dua bagian, yaitu lubang pengeluaran utama yaitu tempat keluar jagung yang dipipil dan lubang pengeluaran tambahan untuk mengeluarkan tongkol dan kotoran.
Pada proses pemipilan, tingkat kerusakan biji sebesar <1% karena kelobotnya dapat berfungsi sebagai bantalan pada saat proses pemipilan biji. Kapasitas pemipilan mencapai 3,6 ton per jam untuk pakan dan 1 ton pipilan per jam untuk benih dengan tingkat kebersihan mencapai 99%. Keunggulan mesin pemipil jagung berkelobot (tanpa kupas kelobot), yaitu dapat memipil jagung dengan kadar air tinggi karena biji jagung terlindung oleh kelobot saat proses pemipilan, sehingga pengeringan dapat segera dilakukan untuk menghindari timbulnya jamur (aflatoxin). Proses pengeringan pun lebih efektif dan efisien karena pengeringan dilakukan tanpa tongkol. Teknologi Pemipil jagung berkelobot ini dapat dikembangkan oleh industri alat dan mesin pertanian maupun industri pakan ternak dan industri perbenihan berbasis jagung.
Inovasi mesin pemipil jagung berkelobot diharapkan dapat menghasilkan produk jagung yang memiliki kualitas baik yang akan mempunyai nilai jual dan memberikan nilai tambah yang signifikan terhadap pendapatan petani jagung. (WD’24)
Sumber :
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (2021). 1000 Teknologi Inovatif dan Penerapan Inovasi Kolaboratif Balitbangtan. Jakarta: IAARD Press. Hal. 866
https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/22661
Sulaiman, A. A. Kariyasa, I K. Hoerudin; Subagyono, K., dan, Bahar, F.A. (2018). Cara Cepat Swasembada Jagung. IAARD Press. Hal. 80.
https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15770
Tjahjohutomo, R. Uning B. Ahmad A. Harsono. Lilik T.M. dan Sri W. (2015). Mesin Pemipil Jagung Berkelobot. Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian.
http://repo1.bsipkementan.id/digilib/bpatp/index.php?p=show_detail&id=10888&keywords=