Sayuran yang ditanam menggunakan metode hidroponik NFT memiliki potensi masa panen yang lebih cepat, namun membutuhkan suplai listrik yang harus terus menerus agar sirkulasi dalam hidroponik tetap berjalan. Solusi yang dapat diterapkan adalah penyediaan sumber listrik dari energi terbarukan yang bersumber dari cahaya matahari yaitu panel surya. Usahatani tanaman sayuran hidroponik NFT berbasis panel surya layak diusahakan dengan nilai R/C rasio sebesar 1,77. Keuntungan yang diperoleh sebanyak 77% dengan nilai B/C rasio 0,77.
Nutrient film technique (NFT) merupakan metode budi daya tanaman dimana akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga memungkinkan tanaman memperoleh air, nutrisi, dan oksigen sesuai kebutuhan tanaman. Sistem hidroponik NFT membutuhkan suplai listrik terus-menerus dan biaya operasional cukup mahal. Solusinya adalah penyediaan sumber listrik cadangan dari energi terbarukan yang bersumber dari cahaya matahari yaitu panel surya. Panel surya sebagai pengubah energi cahaya matahari menjadi listrik dapat dijadikan solusi sumber listrik dari hidroponik sistem NFT.
Sistem kerja hidroponik NFT berbasis panel surya yaitu energi dari cahaya matahari ditangkap oleh panel surya dan dikonversikan menjadi energi listrik yang akan digunakan untuk menjalankan alat pompa sirkulasi air dan nutrisi sekaligus menyimpan daya, namun ketidakstabilan tegangan yang diterima panel surya dapat membuat overcharged pada baterai atau aki sehingga dapat mempercepat kerusakan alat. Solusi dari hal tersebut adalah diterapkannya penggunaan charge controller untuk menstabilkan tegangan yang masuk dari panel surya ke baterai atau aki.
Budi Daya Sayuran Hidroponik Sistem NFT
- Persiapan media tanam dengan menggunakan rockwool ukuran 16 cm x 8 cm yang dipotong berbentuk kubus dengan ukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm.
- Persiapan instalasi hidroponik dilakukan dengan pembersihan kit hidroponik dan pengecekan setiap alat yang terpasang dalam hidroponik, seperti kebersihan pipa, berfungsinya SCC, pompa DC hingga perangkat yang saling tersambung satu sama lain.
- Penyemaian benih yang sudah diskarifikasi dengan air hangat bersuhu sekitar 40-50 derajat Celcius selama semalam (12 jam), lalu ditanam pada media tanam. Setiap satu buah rockwool diisi dengan 5-7 benih tanaman yang berukuran kecil namun bisa juga hanya satu benih untuk ukuran yang besar. Hasil benih yang telah disemai pada rockwool disimpan pada ruang yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung selama 1 hari untuk mempercepat tumbuh.
- Pindah tanam dilakukan pada tanaman yang sudah memiliki 3-4 helai daun. Selanjutnya meletakkan rockwool yang telah ditumbuhi tanaman ke dalam netpot dan dipasangkan pada lubang kit hidroponik.
- Pemeliharaan meliputi penyulaman dengan mengganti tanaman yang tidak tumbuh setelah pindah tanam dalam jangka waktu 7-20 hari setelah semai.
- Pemberian nutrisi menggunakan ABmix dan dengan menjaga kondisi larutan tetap berada pada kisaran 900-1200 PPM untuk keadaan optimal bagi tanaman.
- Serangan OPT pada tanaman sayuran hidroponik dapat ditangani dengan cara manual dan kimiawi dengan penyemprotan pestisida alami maupun buatan.
- Tanaman yang sudah melewati umur sekitar 21-35 HST siap dipanen. Pemanenan dilakukan dengan mengambil seluruh bagian tanaman termasuk rockwool pada akar dan dilakukan pada pagi hari saat kondisi tanaman dalam keadaan segar. Selanjutnya dilakukan pembersihan tanaman dan sortir untuk pengecekan kualitas, lalu dilakukan pengemasan dan hasil panen sudah siap jual.
Analisis Usaha Tani
Budi daya tanaman sayuran secara hidroponik sistem NFT berbasis panel surya di Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi selama satu kali masa periode tanam yaitu sekitar 21 HSS setidaknya pemanenan dilakukan sebanyak 3-4 kali. Hasil panen dalam satu periode tanam dapat mencapai 150 pack sayuran segar. Pemasaran dilakukan secara langsung ke konsumen atau secara daring melalui aplikasi whatsapp.
Perhitungan nilai R/C ratio >1 yaitu sebesar 1,77 yang menandakan bahwa usaha yang dijalankan sudah memenuhi kriteria kelayakan usaha. B/C ratio mendapatkan nilai positif sebesar 0,77 yang menandakan bahwa usaha yang dijalankan mendapat keuntungan sebesar 77%. Perhitungan BEP menunjukkan bahwa untuk mencapai titik impas usaha tani sayuran hidroponik seharusnya harga yang diberikan pada produk sebesar Rp. 2.824 atau unit yang diproduksi dalam satu tahun sebanyak 1.440 pack.
Sumber:
Potensi Produksi Dan Analisis Ekonomi Tanaman Sayuran Hidroponik NFT Melalui Pengembangan Berbasis Panel Surya/ Muhammad Yusuf Fajri, Nurwindah PuJilestari dan Anggri Hervani. Buletin Penelitian Agroklimat dan Hidrologi, vol. 18, 2021: 33-43.
https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15356.