Salah satu alternatif untuk mengatasi keterbatasan benih kentang berkualitas adalah teknologi pembenihan kentang G0 (benih dasar) menggunakan sistem aeroponik. Keuntungan yang diperoleh dari usahatani benih kentang G0 sistem aeroponik cukup menjanjikan dengan R/C Ratio 1,4 dapat dikatakan layak diusahakan.
Aeroponik merupakan suatu cara bercocok tanam sayuran di udara tanpa menggunakan tanah, nutrisi disemprotkan pada akar tanaman, air yang berisi larutan hara atau nutrisi disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman menggunakan irigasi sprinkler. Penerapan teknik aeroponik merupakan terobosan baru dalam proses produksi benih kentang varietas G0 berkualitas tinggi dan kuantitas yang banyak.
Budi Daya Benih Kentang G0 Sistem Aeroponik
Persiapan screen house. Diawali dengan sanitasi area screen house, mencabut gulma dan membersihkan kotoran sisa budi daya sebelumnya.
Persiapan instalasi aeroponik terdiri atas (1) Membersihkan instalasi, yaitu membersihkan bak fiber, styrofoam, serta selang PE dan nozzle; (2) Sterilisasi instalasi untuk membersihkan bak fiber dari mikroorganisme; dan (3) Mengecek instalasi (bak fiber, nozzle, dan saluran pipa) agar dapat berfungsi dengan baik.
Persiapan benih, berupa aklimatisasi planlet dengan tahapan mencakup (1) Adaptasi planlet di ruang aklimatisasi selama 2 hari.; (2) Planlet dimasukan kedalam media tanam (arang sekam dan cocopeat) pada tray semai. Selanjutnya dilakukan pengecekan larutan pada system nutrient film technique (NFT); (3) Setelah 14-21 HST, dilakukan penyetekkan pertama (setek bagian batang), kemudian dicelupkan ke dalam perangsang akar (root up) dan diletakkan pada media tanam; (4) Setek kedua diambil dari setek pertama setelah 21 HST untuk dijadikan mother plant; dan (5) Setelah setek kedua berumur 21 HST dilakukan setek ketiga. Setek ketiga diambil dari mother plant untuk setek benih inti dan kembali diletakkan pada tray yang berisi media tanam.
Pembuatan larutan nutrisi. Nutrisi yang digunakan yaitu AB Mix. Larutan pekat nutrisi diencerkan terlebih dahulu dengan menambahkan air bersih. Masing-masing larutan diaduk di tempat yang berbeda. Kemudian diambil pekatan larutan nutrisi A dan B dari masing-masing tandon sebanyak 5 liter dan dilarutkan kedalam tandon yang berisi air bersih 1.000 liter. Pemberian nutrisi selanjutnya disesuaikan dengan kepekatan larutan nutrisi dan fase pertumbuhan tanaman.
Penanaman
Langkah dalam kegiatan penanaman, diantaranya (1) Persiapan media tanam, melapisi styrofoam dengan plastik mulsa, kemudian dilubangi dengan menggunakan besi diameter 6 mm dan jarak tanaman 20 cm x 20 cm; (2) Seleksi benih persemaian, dengan memilih benih yang tumbuh normal, sehat dan tidak rusak; dan (3) Proses pindah tanam, dilakukan setelah akar tanaman bersih dari media tanam. Kegiatan ini dilakukan pada pagi hari (06.00-09.00 WIB) dan sore hari (15.00-16.00 WIB).
Pemeliharaan dan Perawatan
Kegiatan dalam pemeliharaan dan perawatan meliputi (1) Penyulaman untuk mengganti tanaman yang mati, rusak, atau tidak sehat; (2) Pengecekkan larutan nutrisi (pH dan suhu) menggunakan TDC/EC meter; (3) Pengecekkan suhu dan kelembaban ruangan screen menggunakan alat HTC-2 termometer hygrometer; (4) Pewiwilan atau pemangkasan daun; (5) Pemasangan ajir dan pengikatan batang pada umur 15 HST; (6) Penurunan batang, sekali dalam satu musim tanam untuk merangsang pertumbuhan stolon; (7) Pemupukan, setiap dua kali seminggu mengunakan perangsang daun, akar dan buah; dan (8) Pengecekkan lubang nozzle agar larutan nutrisi memancar secara optimal.
Panen dan Pascapanen
Panen dilakukan pagi hari setelah tanaman berusia 105 HST. Sebelum dilakukan panen, pemberian nutrisi diberhentikan dan dilakukan pengeringan di bak fiber.
Kegiatan pascapanen yang dilakukan mencakup (1) sortasi; (2) grading sesuai ukuran dan bentuk benih; dan (3) Penyimpanan yang sebelumnya benih umbi kentang diberikan fungisida untuk menghindari infeksi cendawan.
Analisis Usahatani Benih Kentang G0
Usaha perbanyakan benih kentang G0 dengan sistem aeroponik yang berpopulasi 1.000 tanaman, dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm. Luas lahan yang digunakan untuk perbanyakan benih kentang G0 seluas 100 m2.
Modal produksi usahatani benih kentang G0 sistem aeroponik di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebesar Rp 10,520,123 dan penerimaan Rp 15.000.000, maka pendapatan atau keuntungan yang diperoleh sebanyak Rp 4.479.877. Kelayakan usahatani benih kentang G0 sistem aeroponik di BBPP Lembang dengan BEP unit atau produksi benih kentang G0 penjualan basah sebanyak 3.507 knol dan BEP unit atau produksi benih kentang G0 dormansi sebanyak 2.630 knol dan BEP harga Rp 1.202 artinya mencapai titik impas, serta R/C ratio 1,4 dikatakan layak diusahakan.(HS2024)
Sumber :
Analisis kelayakan usahatani benih kentang G0 (Solanum tuberosum L.) sistem aeoroponik/ Mutiara Ayu Safira. https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/18127