Dalam proses pembudidayaan padi, salah satu tahapan yang sangat menentukan kualitas tanaman padi adalah tahap persemaian. Sistem dapog adalah penyemaian benih padi dengan memakai kotak persemaian khusus/tray. Sistem ini sangat tepat dilakukan pada penanaman dengan rice transplanter dan menghasilkan berupa gulungan bibit yang lebih berkualitas dan seragam.
Sistem dapog merupakan penyemaian benih padi menggunakan kotak pembibitan khusus. Penyemaian padi sistem dapog bisa dilakukan di pekarangan/halaman sehingga dapat menghemat lahan karena hanya berupa kotak (tray) sebagai tempat persemaian benih padi. Dapog memiliki dimensi dan ukuran yang berbeda sesuai dengan jarak tanam dan rice transplanter yang digunakan. Pembuatan Dapog
Dapog terbuat dari bahan plastik atau PVC atau bahan lainnya dengan alas berlubang-lubang untuk drainase air. Dapog dapat dibuat dari kotak plastik atau kayu yang ukurannya disesuaikan dengan merek dan tipe rice transplanter. Dapog berbahan plastik atau PVC biasanya diproduksi masal oleh perusahaan swasta. Dapog juga dapat dibuat mandiri dengan menggunakan kayu reng dengan menggunakan karung plastik/ plastik lembaran sebagai alasnya. Kerangka dapog dibuat dari kayu reng berukuran 2x3 cm. Untuk menghemat biaya dan mempermudah dalam persemaian, dapat dibuat 1 unit dapog yang terdiri dari 3 buah dapog.
Langkah-langkah dalam pembuatan dapog dengan menggunakan kayu reng, yaitu sebagai berikut:
- Siapkan bagaji, cutter atau gunting, dan palu.
- Buat dapog (kotak persemaian) dengan ukuran panjang, lebar, dan tebal atau tinggi berturut-turut yaitu 56 cm, 18 cm, dan 2-2,5 cm kemudian diberi karung plastik/ plastik lembaran sebagai alasnya
Untuk mengatur drainase, alas yang terbuat dari plastik lembaran dilubangi dengan ukuran diameter 0,2-0,3 cm dan jarak antar lubang 2x2 cm atau 2x3 cm.
Persemaian Sistem Dapog
Persemaian padi sistem dapog dapat dilakukan di pekarangan ataupun langsung di lahan sawah secara in situ. Persemaian yang dilakukan di pekarangan atau halaman rumah dapat ditumpuk sehingga menghemat luasan lahan yang digunakan dan pemeliharaannya lebih terkontrol. Namun, diperlukan alat angkut ketika akan tanam dan memerlukan penyiraman rutin sebanyak 2-3 kali dalam sehari. Sedangkan persemaian yang di lakukan langsung dilahan keuntungannya yaitu pada saat tanam tidak memerlukan alat angkut serta tidak memerlukan penyiraman yang teratur, cukup dengan mengatur drainasi air. Namun, cara ini rawan terhadap serangan OPT seperti tikus, keong dan burung. Sistem dapog secara in situ dapat menggunakan plastik lembaran dengan media tanam yang terdiri atas campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:2.
Pembuatan bibit dan penanaman
Pupuk kandang dan tanah di ayak dan disaring agar halus, hasil ayakan di campur/diaduk dengan perbandingan 1 pupuk kandang : 4 tanah, masukkan hasil adukan/media tersebut ke dalam tray (beri alas koran, ukuran tray 28 cm x 58 cm x 3 cm.
Ratakan permukaan media, tebal lapisan media kurang lebih 2 cm. (tinggi tray 3 cm), siram sampai air menetes dari bawah tray. Tebar benih padi yang sudah di rendam dan di peram lalu ratakan. Jumlah benih per tray x 330 ml.
Tutupi benih padi dengan taburan tipis sisa hasil adukan/media, tray dapat ditumpuk dan ditutup selama 4 hari, letakkan tray di halaman/ruangan, siram setiap pagi. Bibit padi siap ditanam, umur 14-17 hari setelah semai atau tanaman sudah tumbuh dengan tinggi 10-15 cm dan memiliki 2-3 helai daun dengan rice transplante (jajar legowo 2:1). Kebutuhan bibit antara 200-230 dapog untuk setiap hektar lahan.
Persemaian bibit padi sistem dapog, menghemat tenaga kerja dan waktu, mempermudah penanaman dengan rice transplanter, dan pengangkutan bibit. (SUT/25)
Sumber:
- Sutardi, Susi. 2018. Persemaian Padi Sistem Dapog Pada Teknologi Jarwo Super. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta.https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/c709adfc-e825-4141-b6f7-4238f83d3a1d/content
- Buku saku Brigade tanaman Pangan. 2024. Hal. 140-141