Sistem usaha integrasi tanaman – ternak (padi-itik) di lahan pasang surut sangat menjanjikan. Teknologi yang digunakan adalah sistem jarwo super dan itik. Selain budi daya padi menjadi lebih efektif, efisien dan ramah lingkungan, sistem ini juga dapat meningkatkan pendapatan petani. Sistem jarwo super – itik di tahun pertama memberi keuntungan Rp 22.251.000, sedangkan di tahun kedua memberikan keuntungan Rp 34.211.000.
Keuntungan sistem integrasi tanaman – ternak adalah (1) diversifikasi penggunaan sumber daya, (2) mengurangi risiko usaha, (3) efisiensi penggunaan tenaga kerja, (4) efisiensi penggunaan input produksi, (5) mengurangi ketergantungan energi kimia, (6) ramah lingkungan, (7) meningkatkan produksi, dan (8) meningkatkan pendapatan rumah tangga petani yang berkelanjutan.
Keberadaan itik pada lahan sawah mampu meningkatkan produksi padi sekitar 10%. Selain itu secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan petani serta mengurangi penggunaan pestisida serta melindungi lingkungan dari pengaruh penggunaan pestisida.
Analisis Usaha Integrasi Jarwo Super-Itik
Sistem jarwo super-itik memberikan hasil padi tertinggi, yaitu 6,5 ton/ha dibandingkan sistem jarwo super (6,2 ton/ha) dan teknologi petani (5,2 ton/ha). Teknologi petani, jarwo super, dan jarwo super-itik memberikan nilai R/C > 1 yang artinya ketiga cara budidaya ini menguntungkan. Nilai R/C tertinggi ditunjukkan oleh sistem jarwo super 4.83, teknologi petani 4.05 dan jarwo super itik 2.13. Kecilnya nilai R/C jarwo super-itik disebabkan oleh biaya tetap (fixed cost) yang cukup besar di awal produksi untuk pembuatan kandang dan biaya pembelian itik.
Biaya sistem jarwo super – itik di tahun pertama sebesar Rp 19.649.000 dengan keuntungan Rp 22.251.000, dengan nilai R/C 2.13. Biaya tetap (fixed cost) yang cukup besar di awal produksi untuk pembuatan kandang dan biaya pembelian itik. Di tahun kedua pengeluaran sebesar Rp 7.689.000 dengan keuntungan Rp 34.211.000 dengan nilai R/C 5.45.
Tingkat kepuasan petani terhadap teknologi jarwo super-itik cukup besar karena sistem ini memberikan keuntungan finansial. Selain itu juga menurunkan biaya pemeliharaan padi, menurunkan populasi gulma dan hama seperti keong mas dan serangga. Kotoran itik juga dapat berperan sebagai bioaktivator.
Sumber:
Peningkatan pendapatan petani padi sawah pasang surut melalui teknologi jarwo super-itik mendukung pertanian presisi dan berkelanjutan di Provinsi Riau/ Rizqi Sari Anggraini, dkk. Buletin Inovasi Pertanian, 7 ( 1), Juli 2021:1-6.
https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/14684