Pengelolaan air irigasi berperan sangat penting dan menjadi kunci keberhasilan peningkatan produksi padi di lahan sawah. Pemanfaatan pompa air menjadi salah satu solusi dalam pengelolaan.
Padi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Budidaya padi di lahan sawah membutuhkan banyak air dan tergenang. Hal ini dilakukan saat air tersedia. Saat musim kemarau perlu irigasi yang bersumber dari sungai, danau, bendungan, dan lain sebagainya. Petani padi di Indonesia umumnya mengandalkan air hujan atau sawah tadah hujan. Permasalahannya jarak lahan pertanian yang cukup jauh dari sumber air irigasi, beda tinggi lahan sehingga air sulit untuk didistribusikan ke lahan pertanian. Hal ini menyebabkan pendistribusian atau pemberian air irigasi yang tidak optimal.
Mengatasi keterbatasan air pemerintah terus mengembangkan prasarana pengairan berupa rehabilitasi sumber pengairan yang telah ada maupun perluasan sumber-sumber yang baru. Penggunaan teknologi pompa air dengan sumber air permukaan (surface water) menjadi alternatif untuk mengairi sawah tadah hujan.
Standar Teknis Komponen dan standar teknis kegiatan irigasi perpompaan dapat disesuaikan pelaksanaannya dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan.
Pompa Air
Pompa air dan alat kelengkapannya yang digunakan adalah pompa air dengan kapasitas:
- Besar, yang mampu memberikan suplesi air irigasi seluas 20 ha digunakan untuk mendukung komoditas tanaman pangan dan perkebunan.
- Menengah, yang mampu memberikan suplesi air irigasi seluas 4 ha untuk mendukung komoditas hortikultura atau memberikan suplesi air irigasi seluas 1 ha dan atau sanitasi dan minum ternak sebanyak 20 ekor untuk mendukung komoditas peternakan.
- Pompa Air yang akan diadakan harus memiliki SNI atau minimal telah memiliki Persyaratan Teknis Minimal (PTM) yang dikeluarkan oleh Menteri Pertanian.
Rumah Pompa
Dibangun untuk melindungi pompa dan pembangkit dari kerusakan dan kehilangan. Konstruksi rumah pompa bisa terdiri dari pasangan bata diplester, dengan atap penutup dari genteng tanah liat atau presbeton. Lantai dapat berupa plesteran (semen dan pasir). Ukuran rumah pompa disesuaikan dengan kebutuhan.
Bak penampung
Bak penampung dibangun sebagai reservoir untuk mendekatkan jarak dari sumber air ke lahan yang akan diairi. Bak penampung terbuat dari bahan yang tidak mudah bocor. ukuran disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan.
Jaringan distribusi
Jaringan distribusi dapat dibuat menggunakan sistem saluran terbuka dan tertutup. Untuk saluran tertutup bahan bisa terbuat dari pvc/selang, besi ataupun beton. Sedangkan untuk sistem saluran terbuka dapat terbuat dari ferosemen atau pasangan batu, logam yang berfungsi untuk membawa dan atau membagi air ke lahan yang akan diairi.
Pompa air berfungsi untuk memindahkan cairan (fluida) dari satu tempat ke tempat lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. Prinsipnya ada perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga ( penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan). Tenaga pompa berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran.
Pompa Sentrifugal
Pompa Sentrifugal banyak digunakan di area persawahan. Pompa sentrifugal dengan ukuran minimal 6 inci ataupun submersible yang digerakkan dengan penggerak motor diesel/bensin, motor listrik, tenaga surya, atau sumber energi lain dan mampu memberikan suplesi air irigasi seluas minimal 20 ha digunakan untuk mendukung komoditas padi.
Elemen utama pompa yaitu motor penggerak dengan impeller yang berputar dengan kecepatan tinggi. Pompa bekerja mengubah energi mekanis menjadi energi kinetis. Fluida diarahkan ke saluran buang memakai tekanan menggunakan impeller yang berputar di dalam casing. Impeller adalah komponen dari pompa sentrifugal yang berfungsi untuk merubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kinetis pada fluida yang dipompakan secara terus menerus, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan fluida yang masuk sebelumnya.
Cara Kerja Pompa
Pompa air menarik air dari area yang lebih rendah, dari sumur atau air tanah, kemudian dihisap untuk dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi, lahan sawah.
Pompa air mengadopsi sistem otomatis. Sejumlah sensor khusus bekerja pada pipa yang membuat pompa air dapat menyala dan mati secara otomatis sesuai dengan kebutuhan. Saat pompa air dihidupkan, maka bagian dalam pompa akan berputar membuat perbedaan tekanan. Air terhisap naik menuju lokasi yang diinginkan.
Pompa air bekerja dengan cara mentransfer sejumlah volume air lewat ruang suction menuju ruang outlet dengan memanfaatkan impeler. Seluruh ruang udara akan terisi oleh air dan menciptakan tekanan fluida untuk ditarik lewat dasar sumber air menuju lokasi. Untuk penggunaan mesim pompa air, air yang ada di dalam ruang impeler akan digerakkan menggunakan sebuah motor. Air akan terus didorong keluar menuju popa penyaluran selama impeleter tersebut tetap berputar.
Sumber
Setiawan, N.,Laporan Praktik Kerja Lapangan (Pkl) 1 Pengoptimalan Dan Pemanfaatan Irigasi Pompa Di Desagembongan Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto. https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/18143
Desi, M.N., Pemanfaatan Pompa Air Pada Lahan Irigasi Persawahan Kelompok Tani Sindang Asih Ii, Desa Bunar, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/18321
Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian.2022. Petunjuk-Teknis-Pengembanganan-Irigasi-Perpompaan
https://psp.pertanian.go.id/storage/1405/Petunjuk-Teknis-Pengembanganan-Irigasi-Perpompaan.pdf