Terjadinya perubahan iklim, keterbatasan sumberdaya alam, modal serta teknologi adalah beberapa kendala dalam budidaya pertanian saat ini maka efisiensi harus dilakukan agar usahatani tetap produktif. Pertanian Presisi atau Precision Farming menjadi salah satu upaya solusi, untuk mengoptimalkan sumber daya yang terbatas serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Precision farming adalah sistem pertanian terpadu berbasis pada informasi dan produksi, untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan profitabilitas produksi pertanian dari hulu ke hilir yang berkelanjutan. Konsep dasar pertanian presisi adalah pendekatan sistem yang memperhatikan input, proses, dan output sehingga diperoleh keuntungan berupa penghematan dalam pembiayaan, tenaga kerja, dan hasil panen yang lebih baik.
Precision farming mengandalkan perangkat teknologi untuk mendukung proses budidaya secara presisi sehingga mampu menghitung kebutuhan benih, menerapkan jarak tanam, menghitung kebutuhan pupuk dan menetapkan umur panen dan jumlah panen yang tepat.
Input dalam pertanian presisi yakni semua informasi terkait dengan proses budidaya pertanian. Proses Input, menggunakan sejumlah perangkat teknologi, diantaranya Global Possitioning System (GPS) dalam membantu penentuan lokasi presisi. Berbagai sensor seperti sensor cahaya, sensor kelembaban, sensor suhu, digunakan sebagai perangkat input dalam menentukan PH, kadar lengas tanah, dll. Sensor juga berfungsi sebagai pengindra kondisi lingkungan pertanian. Elemen dalam sensor mengubah sinyal fisik/kimia menjadi sinyal elektronik yang dibutuhkan komputer.
Sedangkan proses adalah pengolahan informasi dari proses input yang ada sehingga menghasilkan output berupa keputusan yang harus diambil. Penggunaan perangkat teknologi Mikrokontroler (Arduino, Esp 32, Esp 8266, At Mega, dls) merupakan proses dalam mengolah data input sehingga menjadi sebuah informasi yang akan mendukung output.
Output dari system ini berupa keputusan atau tindakan yang dihasilkan dari processing data input (informasi). Dalam budidaya pertanian biasanya output yang dihasilkan adalah penggunaan aktuator yang kemudian menggerakkan perangkat elektronik seperti, pompa air dan kipas.
Internet of Things (IoT) memungkinkan semua perangkat input, proses dan output tadi dapat berkomunikasi dan bertukar data melalui jaringan internet tanpa campur tangan manusia, sehingga semua proses berjalan otomastis dan berkelanjutan.
Low Cost Precision Farming menjadi solusi yang efisisen dengan dengan biaya rendah (low). Perangkat dirancang menggunakan komponen yang harganya relatif terjangkau dan berkualitas, mudah didapat di pasaran, dengan perawatan sederhana, dikemas menggunakan box elektronik yang disesuaikan dengan komponennya. Cara ini menggunakan daya listrik yang rendah sehingga murah dalam pembiayaan. Perangkatnya dapat dioperasikan menggunakan smartphone, untuk dikendalikan dari jauh bahkan lintas kota atau negara selama terhubung jaringan internet.
Dengan precision farming dan konsep Low Cost Precision Farming, praktik pertanian menjadi lebih efisien, berkelanjutan dan responsif terhadap tantangan masa kini. Pendekatan ini memungkinkan petani untuk meningkatkan hasil panen dengan biaya rendah serta tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan. (DA)
Sumber:
1. Low Cost Precesion Farming, Solusi Cerdas Bertani Masa Kini/ Informasi Pertanian: Intan , v. 8, 2023
https://repository.pertanian.go.id/items/17be8c14-c1ee-44cd-8764-47dc6ac05be8
2. Master plant pengembangan pertanian presisi/ Ditjen PSP, 2023.
https://psp.pertanian.go.id/storage/1441/e_Book--Pertanian-Presisi-4-April--2023.pdf