Perubahan iklim menjadi salah satu kendala dalam peningkatan produksi tanaman dan produktivitas padi. Dampak negatif perubahan ekstrim iklim global diantaranya adalah: (1) terjadinya degradasi sumber daya lahan dan air, (2) terjadinya kerusakan pada infrastuktur pertanian/irigasi, (3) timbulnya bencana banjir dan kekeringan dan (4) meningkatnya serangan hama dan penyakit tanaman. Oleh karena itu, petani membutuhkan pengetahuan dan keterampilan berusahatani yang adaptif terhadap perubahan iklim atau yang dikenal dengan istilah Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA).
Pertanian Cerdas Iklim atau CSA adalah pendekatan membantu memandu tindakan yang diperlukan untuk mengubah dan mengarahkan kembali sistem pertanian agar secara efektif mendukung pembangunan dan memastikan ketahanan pangan dalam kondisi iklim yang berubah. Pada dasarnya CSA merupakan pendekatan pada pengembangan strategi pertanian untuk mengamankan ketahanan pangan berkelanjutan dalam menghadapi kondisi Dampak Perubahan Iklim (DPI).
Metode pelaksanaan kegiatan CSA dilakukan melalui Sekolah Lapangan (SL) dengan paket hemat melalui pengawalan dan pendampingan oleh Penyuluh Pertanian. Penyuluh Pertanian pendamping diutamakan yang telah mengikuti kegiatan Training of Trainer (ToT), sedangkan petani yang telah mengikuti Training of Farmer (ToF) diharapkan menjadi petani agen CSA yang dapat menyebarkan ilmu dan aplikasi CSA dilapangan. Tujuan meningkatkan produktivitas dan Indek Pertanaman (IP) serta mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Untuk mendukung penerapan teknologi CSA secara masif, diterapkan demplot Internet of Things (IoT). Penerapan IoT dapat berupa teknologi sensor untuk penggunaan air, sensor untuk mendeteksi serangan hama, dan juga sensor yang mengetahui emisi lingkungan. Selain itu, IoT dapat mempermudah pengawasan lahan produksi melalui smartphone.
Paket teknologi CSA meliputi: 1) teknologi hemat air melalui sistem irigasi intermittent/Alternate Wet and Drying (AWD)/macak-macak, 2) pemupukan berimbang melalui penggunaan perangkat uji tanah sawah/rawa (PUTS/PUTR) untuk menentukan dosis pupuk dasar Nitrogen, Phospor, dan Kalium (NPK) atau menggunakan rekomendasi pupuk dari Badan Litbang Pertanian, 3) penggunaan varietas unggul produksi tinggi yang tahan terhadap cekaman dan rendah emisi, 4) penggunaan bahan organik untuk membuat pupuk organik, 5) sistem budidaya padi jajar legowo dengan menggunakan bibit usia muda dan penggunaan benih (2-3 bibit/lubang), 6) penerapan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) terpadu dengan mengutamakan penggunaan pestisida nabati, 7) penggunaan kalender tanam untuk penentuan waktu tanam, 8) pengukuran emisi GRK.
Teknologi CSA untuk mengoptimalkan penerapan budidaya pertanian khususnya komoditas Padi ataupun Non padi. CSA berfokus pada ketahanan pangan dan ketahanan iklim dengan pilar utama yaitu 1) meningkatkan produktivitas dan pendapatan pertanian secara berkelanjutan, 2) beradaptasi dan membangun ketahanan pangan terhadap perubahan iklim, 3) mengurangi dan atau meminimalkan emisi gas rumah kaca (mitigasi), 4) mengoptimalkan pemanfaatanberbagai sumberdaya. Kegiatan CSA diutamakan pada komoditas padi, namun juga dapat dilakukan pada komoditas non padi sesuai dengan kondisi lapangan (spesifik lokasi). Khusus untuk komoditas non padi, diutamakan pada tanaman semusim yang bernilai tinggi seperti sayuran, palawija, buah-buahan, tanaman hias, dan empon-empon/rimpang.
Dengan pendekatan Climate Smart Agriculture (CSA) mampu mendukung pertanian berkelanjutan dan dapat memastikan ketahanan pangan dalam kondisi perubahan iklim. (SUT2024)
Sumber informasi:
1. Pusat Penyuluhan Pertanian. 2022. Petunjuk Teknis (Juknis) Penerapan Teknologi CSA.
https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/d35532ab-ef62-4e11-ad9a-87da389f985e/content
2. Dian Mirawati1, Mulyati11, Suwardji © 2023The Author(s). This open access article is distributed under a Creative Commons Attribution (CC-BY) 4.0 license. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Original Research Paper Tingkat Pengetahuan Petani Dalam Teknologi Budidaya Padi Berbasis Pertanian Yang Cerdas Perubahan Iklim (Climate Smart Agriculture/CSA) di Desa Puyung Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
https://www.jppipa.unram.ac.id/index.php/jpmpi/article/view/3941/3373