Komoditas perkebunan penghasil minyak atsiri patchouli oil yang bernilai ekonomis tinggi adalah tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.) Sebagai komoditas ekspor, minyak nilam memiliki prospek pasar yang luas baik di dalam maupun di luar negeri.
Salah satu kendala dalam budi daya tanaman nilam ialah serangan hama. Hama pada nilam pada dasarnya tidak terlalu merugikan. Namun, jika kondisi lingkungan menguntungkan hama, maka akan mengancam produksi nilam. Serangan berat oleh hama dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman dan menurunkan produksi nilam. Salah satu hama tersebut adalah ulat penggulung daun.
Ada dua jenis ulat penggulung daun nilam, yaitu Sylepta sp. dan Pachyzancla stultalis. Karakteristik ulat ini adalah ulat hidup dalam gulungan daun muda, sambil memakan daun yang tumbuh. Serangan berat menyebabkan sisa tulang-tulang daun saja.
Ciri-ciri Sylepta sp. adalah yaitu awalnya ulat berwarna putih, dengan seiring mulai memakan daun, warnanya berubah menjadi hijau. Kemudian sampai kira-kira berumur 14 hari, ulat masih belum menggulung daun, tetapi memakan permukaan atas daun membuat daun menjadi transparan. Pada tahap selanjutnya setelah panjang ulat sekitar 9,0 mm, ulat mulai membangun sarang dengan cara menggulung lalu memakan daun sampai berlubang. Tubuh ulat lambat laun memendek disertai perubahan warna dari hijau menjadi putih susu, akhirnya ulat menjadi pupa. Pupa terdapat di dalam gulungan daun tanaman nilam.
Ciri-ciri P. stultalis yaitu larva hidup di dalam gulungan daun yang ditutupi benang halus berwarna putih. Warna tubuh semula berwarna putih, lama kelamaan berwarna hijau kekuningan. Kepala berwarna hitam kecokelatan. Semakin tua umur larva, semakin aktif dan volume makan semakin banyak. Pupa terbungkus dalam kokon berwarna cokelat. Serangga dewasa (imago) merupakan kupu-kupu dengan warna putih kecokelatan, pada sayap terdapat garis berwarna hitam kecokelatan.
Pengendalian ulat penggulung daun pada tahap awal, jika masih sedikit ulat bisa dilakukan secara mekanis. Cara ini dengan memotong bagian daun yang terkena ulat penggulung dan memusnahkannya. Cara lain bisa dengan aplikasi insektisida nabati berupa ekstrak mimba bila ulat ditemukan dalam jumlah lebih banyak. Cara ini walaupun tidak mematikan secara langsung, tapi efektif dan tidak mencemari lingkungan. Pengendalian secara hayati dilakukan dengan parasitoid ulat (Euagathis sp.) dan Beauveria bassiana.(HS2023)
Sumber
Buku Saku OPT Penting Tanaman Nilam / Eva Lizarmi, Akhmad Faisal Malik, Aidha Utami, Farriza Diyasti. 2022. Jakarta: Direktorat Perlindungan Perkebunan. https://repository.pertanian.go.id/items/f52cd532-74de-4fb4-b255-e819b1a02d16