Pupuk organik terbukti sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian, mengurangi pencemaran lingkungan, meningkatkan kualitas dan mencegah degradasi lahan dalam jangka panjang. Aplikasi pupuk organik dalam berbagai bentuk seperti serbuk/curah, butiran, pelet maupun cair yang tepat, dapat meningkatkan produksi, kualitas tanaman dan hasil panen.
Pupuk organik berasal dari sisa tumbuhan, tumbuhan mati, kotoran hewan, bagian hewan, dan limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa yang dapat diperkaya dengan bahan mineral dan/atau mikroba yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara serta memperbaiki sifat fisik dan/atau kimia dan/atau biologi tanah. Aplikasi pupuk organik yang tepat dapat meningkatkan produksi, kualitas tanaman dan hasil panen.
Cara Aplikasi Pupuk Organik Padat
- Pupuk organik berbentuk serbuk/curah
- Taburkan serbuk pupuk organik padat di permukaan tanah (broadcast). Setelah itu, pupuk organik diratakan menggunakan garu atau cangkul.
- Serbuk pupuk organik padat dicampur dengan media tanam lainnya, misal pasir atau gambut sebelum dimasukkan dalam bak persemaian atau polibag.
- Pupuk organik padat ditanam di sepanjang larikan atau sekeliling tanaman (side dressing/banding).
- Pupuk organik padat juga dapat diaplikasikan dengan cara ditebar di atas permukaan tanaman (top dressing). Cara pengaplikasian seperti ini biasanya dilakukan untuk perawatan rumput lapangan golf.
- Aplikasi pupuk organik berbentuk butiran dan pelet
- Pupuk disebar di atas tanaman. Cara ini biasa dilakukan pada tanaman padi. Pupuk organik padat juga dapat dikombinasikan dengan pupuk kimia sebagai pupuk dasar, namun diaplikasikan pada waktu yang berbeda. Pupuk organik diaplikasikan 1—2 minggu sebelum tanam, sedangkan pupuk kimianya diaplikasikan setelah tanam.
- Pupuk dimasukkan ke lubang tanam sebelum bibit ditanam.
- Pupuk ditanam di sekeliling atau di antara tanaman. Pengaplikasiannya dapat dilakukan untuk tanaman yang di polibag atau di tanah.
- Pupuk organik padat juga dapat dimasukkan ke dalam lubang aerasi. Lubang aerasi adalah lubang-lubang kecil yang sengaja dibuat di areal tanam dengan menggunakan mesin aerator. Lubang lalu diisi dengan pupuk. Cara ini juga biasanya dilakukan untuk rumput di lapangan golf.
- Pupuk organik berbentuk pelet lebih disarankan untuk tanaman tahunan, seperti durian, jeruk, dan manggis. Pemupukan dilakukan 2—3 bulan sekali, kemudian dijarangkan menjadi 4—6 bulan sekali, dan selanjutnya 1 tahun sekali, tergantung ukuran dan jumlah pelet.
- Pemberian pupuk organik bentuk pelet dengan cara ditanam di sekeliling atau di samping tanaman selebar kanopi tanaman. Pada transplanting, pupuk ditaruh di dasar lubang tanam sebelum bibit ditanam.
Cara Aplikasi Pupuk Organik Cair
Pupuk organik cair dapat diaplikasikan dengan cara menyiramkan langsung ke bagian daun dan batang tanaman atau dengan mencampurkan terlebih dahulu POC dengan media tanam sebelum penanaman.
Aplikasi POC dapat juga dilakukan dengan cara disemprotkan ke daun atau disiramkan ke pangkal akar tanaman. Berikut ini cara dan waktu penggunaan POC.
- Kocok dahulu sebelum digunakan. Ada beberapa jenis POC yang perlu dicampurkan dengan perekat dan ada yang tidak. Untuk itu, perhatikan cara penggunaan yang tertera pada masing-masing kemasan POC.
- Waktu penyemprotan yang ideal adalah pagi hari, pukul 06.00—09.00 dan sore hari pukul 16.00—18.00.
- Jangan melakukan penyemprotan POC menjelang hujan atau saat matahari terik atau malam hari saat tidak ada matahari.
- Jika hujan turun setelah 1 jam penyemprotan POC, maka penyemprotan tidak perlu diulang. Namun, jika hujan turun sebelum 1 jam penyemprotan maka penyemprotan harus diulang.
- Lakukan penyemprotan dengan merata ke arah permukaan daun bagian bawah (telapak daun, bukan punggung daun).
- Jika menggunakan takaran tutup botol kemasan 1 liter, itu biasanya setara dengan 10 cc.
- Gandakan dosis jika melakukan penyemprotan pada batang dan akar.
- Dosis POC adalah 12–15 tangki atau 168--210 liter per hektar setiap kali penyemprotan.
- Pupuk ini sebaiknya tidak diaplikasikan bersama fungisida atau bakterisida karena dikhawatirkan kandungan bakteri baiknya bisa mati akibat terkena bakterisida.
- Untuk pupuk MOL, cara penggunaannya dengan mengencerkan 1 liter MOL dalam 10 liter air, lalu disiramkan atau disemprotkan ke tanaman.
Ketersediaan pupuk merupakan salah satu syarat mutlak peningkatan produksi tanaman pertanian, diharapkan dengan aplikasi pupuk organik yang tepat akan meningkatkan hasil panen, efisiensi biaya dan petani mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan pupuk subsidi. (WD 2025)
Sumber:
Widowati, L.R. et al. (2022). Pupuk organik: dibuatnya mudah, hasil tanam melimpah. Pertanian Press.
https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/17964