Drone sprayer adalah teknologi sarana udara tanpa awak (unmanned aerial vehicle/UAV). Alat ini sudah digunakan sebagai penyemprot pestisida oleh petani sejak era 4.0 dan dianggap efektif dan efisien mengendalikan hama. Drone sprayer memiliki potensi besar dalam bidang pertanian, teknologi tersebut dapat dikendalikan dari jarak jauh serta menghemat waktu kerja.
Petani umumnya melakukan penyemprotan pestisida secara tradisional menggunakan pompa gendong yang bobotnya sekitar 20 kg. Penyemprotan dengan cara tersebut membutuhkan banyak tenaga kerja dan waktu pengerjaan yang cukup lama. Cara tradisional tersebut selain mempunyai efek negatif apabila bahan kimia dalam pestisida terhirup, juga berpotensi merusak tanaman karena dalam proses penyemprotan banyak tanaman yang terinjak. Oleh karena itu, diperlukan inovasi untuk meminimalkan risiko penyemprot dan tanaman. Drone adalah sebuah inovasi yang digunakan untuk aplikasi pestisida, pupuk cair dan penyiraman yang lebih tepat sehingga dapat menghindari penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan. Drone sprayer adalah pesawat “nirawak” yang berfungsi untuk menyemprotkan pestisida untuk membasmi organisme pengganggu tanaman. Drone mampu bekerja mandiri sesuai pola yang diinginkan. Penggunaan teknologi drone dapat membantu mengoptimalkan praktik pertanian sehingga efektif.
Jenis Drone Sprayer
Terdapat dua jenis drone sprayer, yaitu drone yang dikendalikan oleh pilot secara manual jarak jauh menggunakan radio control dan drone yang bekerja secara otomatis dari program yang telah ditentukan sebelum terbang.
Drone sprayer menggunakan perangkat android dan dipandu dengan global positioning system (GPS). Spesifikasi teknis yang dimiliki adalah daya dukung tangki hingga 20 liter pestisida cair, satu hektare lahan dapat disemprot dalam waktu 10 menit dengan kecepatan semprot 3 km/jam dengan ketinggian 1,5–2 meter dari permukaan tanah, lebar kerja 4 sampai 8 meter, waktu belok 20 detik, sehingga dapat menghasilkan kapasitas kerja 0,83 jam/ha. Penyemprotan dapat diatur sesuai dosis dengan cara mengatur bukaan kran penyemprotan, kecepatan serta ketinggian. Pemanfaatan drone tidak membutuhkan banyak sumber daya manusia karena tangki pestisida tidak perlu dibawa petani mengelilingi lahan persawahan melainkan cukup diletakkan di suatu titik di tengah sawah. Tangki ini dilengkapi dengan pompa dan selang panjang untuk dihubungkan menuju penyemprot yang ada pada drone.
Petani mengoperasikan drone menggunakan alat pengendali jarak jauh sehingga tidak perlu berkeliling lahan persawahan. Drone penyemprot pestisida menyemprotkan pestisida secara merata dan menjangkau area yang cukup luas.
Drone penyemprot pestisida ini terdiri dari beberapa komponen, diantaranya multicopter drone phantom 4 Pro V2.0 yang digunakan untuk mengangkat selang yang terhubung dengan pipa dan nozzle; selang vinyl untuk menyalurkan cairan pestisida dari tangki ke nozzle yang dibawa oleh drone; conventional sprayer yang terdiri atas tangki pestisida yang berkapasitas 10L, dan tuas sprayer yang mengatur keluarnya cairan pestisida dari tangki menuju nozzle; serta pompa air DC 12V untuk mengangkat air dari tangki pestisida ke nozzle sehingga pestisida yang keluar dari nozzle dapat tersebar secara merata.
Perawatan Drone Sprayer
Agar drone sprayer dapat berfungsi dengan baik, perlu dilakukan perawatan secara berkala. Drone biasanya beroperasi dalam waktu yang lama tergantung luasan lahan. Untuk itu mengecek kondisi fisik drone secara berkala sangat diperlukan, agar jika ada kerusakan bisa terdeteksi sejak dini. Setiap selesai penggunaan, baterai langsung diisi catu daya. Usahakan jangan dicabut kalau daya belum terisi penuh. Masa pakai baterai akan awet bila digunakan sesuai aturan atau prosedur. Selain itu, bersihkan drone setelah pemakaian. Drone yang kotor membuat komponen lebih cepat rusak terutama di motor penggerak. Jika bagian dalam motor banyak debu dan kotoran maka motor menjadi cepat aus dan memperlambat gerak. Membersihkan dari kotoran membuat kinerja drone tetap terjaga.
Penggunaan drone sprayer memberikan manfaat efisiensi bagi petani, hemat dalam waktu dan tenaga kerja. Drone sprayer dapat mencegah atau meminimalisir paparan bahan kimia terhadap petani.
Sumber
- Rachmawati, R.R. (2020). Smart farming 4.0 untuk mewujudkan pertanian Indonesia maju, mandiri, dan modern. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 38(2): 137-154 DOI: http://dx.doi.org/10.21082/fae.v38n2.2020.137-154. https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/9318d4da-f96e-49b1-b0e5-b790c36d91b5/content
- Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian . (2019). Drone penyemprot pupuk cair dan pestisida. https://pustaka.setjen.pertanian.go.id/ index-berita/drone-penyemprotpupuk-cair-dan-pestisida
- Simatupang, J. W. Rohmawan, E. Junior, Z.. (2021). Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro 2021. Pengembangan Aplikasi Teknologi Teknik Elektro untuk Era Baru. Bandung, 22 Oktober 2021. Peranan Drone di Sektor Pertanian Khususnya bagi Petani Indonesia.
- Soeprijanto, A., Penangsang, O., Wibowo, R.S., Aryani, N.K., Putra, D.F.U., (2024). Penerapan teknologi tepat guna menggunakan drone dilengkapi sistem penyemprotan pestisida dalam rangka meningkatkan produktivitas kelompok petani padi di Desa Krogowanan Magelang. Sewagati, 8(6): 2370–2378, https://doi.org/10.12962/j26139960.v8i6.2197.