Puding ubi jalar ungu menjadi salah satu pilihan menu di musim panas saat ini. Penampilan menarik pada kreasi puding karena warna ungu yang nampak mengkilat segar serta bertekstur lembut dengan cita rasa manis segar. Tak hanya rasa tapi juga manfaat dibalik kecantikan warnanya memperkaya ragam pangan lokal sekaligus mendukung program diversifikasi pangan.
Warna ungu dari ubi jalar disebabkan oleh zat pigmen antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan untuk menangkap radikal bebas. Senyawa antosianin sebagai zat warna alami dalam ubi berfungsi sebagai penawar racun, mencegah sembelit dan menyerap kelebihan lemak dalam darah, menghalangi muculnya sel kanker serta baik dikonsumsi pada penderita jantung karena sifatnya antioksidannya. Selain itu terdapat kandungan karbohidrat juga terdapat nutrisi lain yaitu mineral serta vitamin A dan C.
Ubi jalar bisa dikonsumsi langsung dengan direbus. Selain itu, ubi ini banyak dimanfaatkan dalam berbagai olahan makanan dan minuman. Aneka keripik, berbagai jenis kue basah ataupun kering, es krim dan juga puding dari ubi sudah banyak ditemukan di pasaran.
Puding berbahan ubi ungu dibuat dengan bahan yang sederhana dan mudah ditemukan. Patut dicoba karena bahan dan cara membuatnya sederhana dan praktis, baik untuk pemula maupun yang sudah ahli dalam berinovasi. Tampilan aneka bentuk dan rasa puding yang lebih bervariasi akan menggugah selera. Berikut bahan dan cara sederhana pembuatan puding ubi jalar ungu.
Bahan yang dibutuhkan untuk satu loyang puding antara lain: pasta ubi jalar 250 g, tepung agar 1 bungkus, gula pasir 250 g, santan kental 250 g, santan encer 750 g, vanili 1 sendok teh, garam 1 sendok teh.
Cara membuat puding ini dengan terlebih dahulu merebus ubi jalar dan menghaluskannya hingga menjadi berbentuk pasta. Tahap kedua dengan mencampurkan santan encer, pasta ubi ungu dan gula kemudian panaskan hingga mendidih. Selanjutnya masukkan puding yang telah mendidih dalam cetakan yang cantik. Terakhir dinginkan dan siap untuk disajikan. Penyajian dingin akan lebih segar dengan menyimpan terlebih dahulu beberapa saat di dalam almari es.
Dengan pemanfaatan umbi fungsional ini dalam aneka olahan, diharapkan akan meningkatkan nilai tambah ubi jalar. Hal ini akan menjadi peluang usaha yang menjanjikan baik dalam lingkup kecil maupun perluasan pasar global menembus pasar ekspor. (DA’23)
Sumber:
1. Keragaan olahan pangan lokal berbasis umbi dan serealia/ Jakarta: Balitbangtan, 2014
https://repository.pertanian.go.id/items/49e682a3-68cc-4906-91b2-aef7b4f2eb72/full
2.Tanaman pangan fungsional kaya antioksidan/ Erliana Ginting, Joko S. Utomo, Bambang S. Koentjoro, dan
Made J. Mejaya http://repository.pertanian.go.id:8080/server/api/core/bitstreams/8fb825f7-3ad6-4840-8110-ad0e362c1767/content