Yuk cari tahu apa itu pupuk organik padat. Kita perlu tahu cara membuatnya karena pupuk organik terbukti sangat bermanfaat untuk peningkatan produksi pertanian dan kualitas lahan serta mengurangi pencemaran lingkungan. Dalam jangka panjang penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan produktivitas lahan dan mencegah degradasi lahan.
Pupuk organik padat ada dalam bentuk curah, butiran, pelet atau granul. Proses pembuatan pupuk tersebut membutuhkan proses tambahan berupa penambahan bahan perekat, filler, pencampuran bahan, dan pengeringan. Teknologi pembuatan pupuk organik padat dapat dilakukan secara aerob maupun anaerob dengan atau tanpa activator pengomposan. Proses pengomposan merupakan proses penguraian dan fermentasi bahan organik menjadi bentuk yang lebih sederhana yaitu pupuk organik. Waktu yang dibutuhkan untuk proses pengomposan sangat bervariasi tergantung bahan baku yang digunakan.
Pembuatan pupuk organik padat teknik aerob dilakukan dengan bantuan sirkulasi udara (oksigen), pemrosesan dilakukan di lingkungan terbuka. Teknik anaerob dilakukan tanpa bantuan oksigen. Proses ini memerlukan mikroorganisme seperti effective microorganism 4 (EM4) untuk mengurai bahan baku pupuk pupuk organik.
Keberhasilan pembuatan pupuk organik ditentukan oleh faktor-faktor berikut :
- Bahan organik dengan rasio C/N 25-35 karbon : 1 nitrogen
Bahan organik yang mengandung C/N rasio tinggi (C/N >25) membutuhkan waktu pengomposan lebih lama dibandingkan bahan organik dengan C/N<25
- Ukuran partikel < 1 inci
- Aerasi >10 %
- Porositas 16,018 kg/m3
- Kelembaban 45-65%
- Suhu 54-600 C
- pH 6,5-8
- Kandungan hara unsur hara makro yang paling ideal sebagai berikut :
- Unsur C organik, 27,79%
- Bahan organik, 47,91%
- N 2,73%
- P2O5, 1,95%
- K2O 1,88%; dan
- Kadar air, 24,44%
Beberapa bahan organik yang sebaiknya tidak digunakan sebagai bahan pupuk organik diantaranya :
- Susu dan produk turunannya seperti mentega, krim, dan yogurt. Produk tersebut akan menyebabkan pupuk organik berbau tajam sehingga menarik tikus dan lalat datang
- Daging; menghasilkan bau yang tajam mengundang lalat, tikus dan belatung
- Kotoran hewan peliharaan seperti kucing dan anjing. Kotoran yang bisa digunakan sebagai bahan pupuk organik hanya hewan herbivora
- Sisa tumbuhan harus bebas paparan pestisida. Kandungan pestisida berpotensi membunuh bakteri yang bermanfaat untuk proses pembuatan pupuk organik. (JA-2023)
Sumber disarikan dari :
Pupuk Organik : Dibuatnya Mudah, Hasil Tanaman Melimpah / Ladiyani Retno Widowati dkk. Bogor : Pusat perpustakaan dan penyebaran Teknologi Pertanian, 2022. ISBN 978 979 582 203 5