Tetelo atau Newcastle Disease (ND) merupakan penyakit pada ayam dengan tingkat kematians yang sangat tinggi. Penyakit tetelo disebabkan oleh virus Newcastle Disease (ND) yang menginfeksi ayam. Penyakit ini menyebabkan produksi telur turun atau terhenti sama sekali. Tetelo ditemukan pertama kalinya oleh Kreneveld di Indonesia pada tahun 1926. Tetelo merupakan penyakit yang disebabkan karena virus yang tergolong Paramyxovirus. Walaupun terdapat beberapa bentuk penyakit Tetelo, bentuk penyakit yang dilaporkan oleh Doyle tahun 1927 adalah Tetelo dengan kematian 80 - 100% yang bersifat akut dan fatal pada semua umur ayam.
Gejala klinis yang sering muncul adalah pernafasan ringan, gangguan syaraf, dan gangguan digesti. Tetelo ditandai dengan hilangnya nafsu makan, diare yang kadang disertai darah, lesu, sesak nafas, megap-megap, ngorok, bersin, batuk, paralysis partialis atau komplit dan sekali-sekali tortikolis serta warna balung dan pial cyanosis. Penyakit tetelo sering keliru dengan penyakit lain seperti bronkitis infeksius, laringotrakitis infeksius, mikoplasmosis, ensefalitis burung, fowl plaque, dan koriza infeksius.
Masa inkubasi Tetelo antara 2 - 15 hari atau rata-rata 6 hari. Penularan dari satu tempat ke tempat lain terjadi melalui alat transportasi, pekerja kandang, burung dan hewan lain, debu kandang, angin, serangga, makanan dan karung makanan yang tercemar. Dapat pula melalui transportasi dari karkas ayam yang tertular virus Tetelo dan ayam dalam masa inkubasi. Penularan Tetelo dari suatu hewan ke hewan lainnya melalui kontak (persentuhan) dengan hewan sakit, sekresi, ekskresi dan hewan sakit serta juga bangkai penderita tetelo. erlengkapan kandang yang tercemar juga dapat menularkan Tetelo. Sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan Tetelo. Membuat kondisi badan ayam cepat membaik, merangsang nafsu makan dengan tambahan vitamin dan mineral, pemberian antibiotik dan pemanasan tambahan pada kandang dapat dilakukan. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan vaksinasi secara teratur, serta menjaga kebersihan dan sanitasi kandang. (BEWE2023)
Sumber:
Manual Penyakit Unggas/ Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9605)