Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur pangan yang banyak digemari oleh masyarakat karena memiliki rasa yang lezat, tekstur kenyal, dan kandungan gizi tinggi. Kandungan protein (bobot kering) jamur tiram sebanyak 19—35% dan mengandung sembilan asam amino esensial. Jamur tiram juga mempunyai manfaat sebagai "obat" beberapa penyakit, di antaranya sebagai penurun kolesterol yang andal, sebagai sebagai antibakteri, antiinflamasi, antivirus, menurunkan tekanan darah, dan memperbaiki sistem imun.
Melihat keunggulan jamur tiram, banyak petani yang membudidayakan tanaman ini. Agar produksi dan kualitas hasil panen yang didapat optimal, perlu diketahui cara budi daya jamur tiram yang tepat. Jamur tiram tumbuh murni dengan memanfaatkan unsur hara pada kayu yang ditambah bahan nutrisi. Pertumbuhan jamur tiram tergantung pada suhu, kelembaban, cahaya, pH, media tanam dan aerasi udara. Jamur tiram dapat menghasilkan tubuh buah secara optimal pada rentang suhu 26-28 derajat Celcius. Cahaya matahari yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur sangat sedikit.
Dalam memilih lokasi untuk budi daya jamur tiram, perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu jauh dari lokasi peternakan dan kawasan pabrik; bertopografi datar atau rata untuk memudahkan pengangkutan sarana dan prasarana serta hasil panen; dan dekat dengan tempat pemasaran. Jamur membutuhkan air sangat tinggi, terutama jika di daerah panas sehingga membutuhkan penyiraman lebih sering sehingga lokasi diusahakan dekat dengan sumber air. Selain itu, perlu diperhatikan kondisi lingkungan, seperti suhu, kelembapan, dan cahaya, dan sesuaikan dengan kebutuhan optimal pertumbuhan jamur tiram.
Jamur tiram termasuk tumbuhan sederhana. Tubuhnya hanya terdiri atas dua bagian, tudung alias cap dan batang. Tumbuhan ini tidak mempunyai klorofil seperti tumbuhan umumnya sehingga tidak mampu mengolah sendiri makanannya. Tudung, bagian yang selama ini dikonsumsi sebenarnya merupakan tubuh buah, salah satu fase dalam siklus hidup jamur. Tubuh buah akan menghasilkan spora yang merupakan alat perkembangbiakan. Spora jamur tiram berukuran sangat kecil sehingga tidak terlihat dengan mata telanjang. Bila matang dan berada di tempat yang sesuai, spora akan membentuk hifa seperti tabung. Kumpulan hifa akan membentuk jaring yang disebut miselium berwarna putih.
Siklus Hidup Jamur
Jenis-Jenis Jamur Tiram
Jamur tiram memiliki tampilan yang menarik dengan warna beragam, seperti putih, kuning, merah muda, cokelat, dan abu-abu.
- Tiram putih (Pleurotus ostreatus). Sekujur tubuh buah berwarna putih karena sporanya tak berwarna. Permukaan tudung licin dan agak berminyak.
- Tiram kuning (Pleurotus citrinipileatus). Tudungnya berdiameter 2—5 cm, berwarna kuning cerah bak emas, sehingga dijuluki jamur tiram emas. Saking cantiknya, banyak yang enggan memasak tiram kuning karena lebih senang memajang seperti tanaman hias.
- Tiram abu-abu (Pleurotus cystidius). Jamur ini dikenal sebagai shimeji grey karena tudungnya berwarna kelabu kecokelatan sampai kuning kehitaman. Tudung bulat dengan diameter lebih kecil dibandingkan dengan tiram putih, 6—14 cm. Tiram abu-abu bercita rasa manis.
- Tiram merah muda (Pleurotus flabellatus). Dikenal dengan jamur sakura shimeji. Warnanya yang merah muda membuat penampilannya menarik untuk dijadikan sebagai pajangan layaknya tanaman hias.
- Tiram cokelat (Pleurotus cystidiosus). Tiram cokelat lebih gurih dan tebal. Daging lebih segar dan aroma tajam, khas jamur tiram.
- Tiram raja (Pleurotus umbellatus). Disebut juga king oyster. Jamur ini tidak bercabang dan menghasilkan tudung besar berwarna kecokelatan.
Manfaat Jamur Tiram
Jamur tiram memiliki keunggulan sebagai sumber pangan yang menyehatkan, sehingga banyak dikonsumsi masyarakat. Selain rasanya lezat, jamur tiram dapat dikonsumsi sebagai sayuran, maupun dapat diolah menjadi berbagai produk, seperti keripik, kerupuk, dan nugget. Jamur tiram mengandung protein rata-rata 3,5–4% dari berat basah, dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Kandungan gizi jamur tiram sangat lengkap, karena mengandung unsur makro, vitamin, dan mineral.
Selain sebagai salah satu sumber pangan yang lezat, jamur tiram juga mempunyai manfaat bagi kesehatan. Jamur tiram berkhasiat sebagai penurun kolesterol. Selain itu, jamur tiram juga bisa dimanfaatkan sebagai antibakteri, antiinflamasi, antivirus, menurunkan tekanan darah, dan memperbaiki sistem imun. (Dhira'25)
Sumber:
https://repository.pertanian.go.id/items/1d4544f3-bbf1-4f2f-80a7-128fdb92cd3f
- Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur. (2009). Budidaya jamur tiram. ,