Asri Sabihi peternak Desa Tunggulo, Kabupaten Bone Bolango tahun 2012 melakukan studi banding ke Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Bogor, Jawa Barat karena rasa penasaran mengenai varietas ternak baru untuk kemungkinan bisa dikembangkan di Kabupaten Bone Bolango.
Saat itu, memang dipromosikan Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) dengan segala keunggulannya. Ayam KUB memiliki keunggulan yaitu mampu bertelur lebih banyak mencapai 160-180 butir/ekor/tahun, memiliki bobot badan umur 20 minggu (±5 bulan) berkisar antara 1.200-1.600 gram, umur awal bertelur lebih awal sekitar 20-22 minggu dengan bobot telur 35-45 gram. Bahkan, masa mengeram ayam berkurang hingga tinggal 10% sehingga ayam cepat bertelur kembali serta lebih tahan terhadap penyakit.
Melihat peluang ayam KUB yang menggiurkan, Asri langsung pesan 100-200 ekor bibit ayam KUB untuk bisa dibesarkan di Bone Bolango. Dari bibit-bibit ayam KUB ini, Asri mulai berpromosi dan menjadi supplier. Mengenalkan ke peternakan-peternakan kecil, 20-30 ekor, terus berkembang sampai 1.000 ekor. Masa pemeliharaannya pun hanya 70 hari.
Dari 200 ekor bibit ayam KUB tersebut, di akhir 2012 Asri bersama peternak kecil lainnya total telah memiliki 2-3 ribu ekor ayam KUB yang beranjak besar. Kemudian timbul ide untuk menjadi satu-satunya pembibit ayam KUB di Gorontalo, dengan mendatangkan Parent Stock di tahun 2016.
Sampai 2018, kebutuhan bibit di Gorontalo masih bisa terpenuhi. Tapi, kemudian terkendala dan sulit mendatangkan parent stock lagi karena biaya kenaikan kargo ke Gorontalo naik 2-3 lipat. Ternyata pada saat itu BPTP Gorontalo mulai melakukan kolaborasi pembibitan ayam KUB di Bone Bolango, sehingga kebutuhan DOC bisa terpenuhi. Bahkan BPTP Gorontalo secara lengkap menyiapkan sarana dan prasarana kandang, DOC, pakan dan tempat makannya.
Dari bantuan DOC 2.000 ekor di tahun 2018, Asri dan peternak lainnya berhasil menghasilkan telurnya 48.300 butir dan 9.600 diantaranya dikembangkan lagi menjadi DOC. Tahun 2019, diberikan lagi bantuan DOC sebanyak 2.500 ekor dan menghasilkan telur sebanyak 74.606 butir pada tahun 2020. Dari hasil itu, peternak rumah tangga di Bone Bolango kini memiliki tiga tempat pembibitan. Dengan bantuan sarana prasarana, pakan dan bibit dari BPTP Gorontalo, usaha semakin berkembang. Dari hasil mengembangkan KUB, maka meminimalkan pengiriman DOC dari Jawa.
Berkat kerjasama dengan BPTP Gorontalo, para peternak di Bone Bolango kini sudah dapat memelihara KUB dengan kapasitas pembibitan baru 1.000 ekor per minggu tetapi masih belum mencukupi permintaan DOC KUB di sana karena permintaan masih sangat tinggi.
Beternak Ayam KUB sangat menguntungkan karena berpeluang dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan peternak. Telurnya bisa dikonsumsi atau dikembangkan lagi. Bahkan, keuntungan peternak akan bertambah kalau bisa membibitkan sendiri. (WD’2024)
Sumber:
From Zero To Hero Merajut Sinergi Terapkan Inovasi Pertanian dari Aceh hingga Papua/ Penulis Naskah, Setia Lesmana, Mukhlis, Ahmad Soim, Gesha Yuliani Natasya. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP). Bogor. 2021
https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15131
https://peternakan.polbangtanyoma.ac.id/riski-mendulang-rezeki-dari-ayam-kub/ diunduh tanggal 12 Juni 2024