Muhammad Jafar merupakan Ketua Kelompok Peternak Nacara Farm di Desa Baro Yaman, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie-Aceh. Walaupun dengan keterbatasan fisik (lumpuh kaki), Bang Jafar, demikian panggilannya tetap bersemangat untuk berusaha dengan beternak. Peternak champion ini sukses memotivasi kelompok peternaknya untuk memelihara kambing Boerka. Selain itu, menjadikan Nacara Farm sebagai model agribisnis peternakan kambing di Aceh.
Setelah jatuh bangun mengelola berbagai usaha ternak, pada tahun 2012, Bang Jafar dengan dukungan istrinya (Evi) mulai fokus beternak kambing. Dimulai dengan 4 ekor kambing yang dipeliharanya, kini kambingnya sudah berkembang menjadi 100 ekor. Saat ini terdapat beberapa jenis kambing yang dipeliharanya, di antaranya, Boerka, PE, Nubian dan lainnya. Pendapatan Bang Jafar per bulannya sekitar Rp 11,1 juta yang berasal dari penjualan kambing rata-rata 4-5 ekor per bulan. Selain itu, juga memperoleh pendapatan dari menjual pakan fermentasi.
Peternak di Kabupaten Pidie biasanya beternak sendiri-sendiri dan membiarkan ternaknya berkeliaran mencari pakan sendiri. Oleh karena itu, mereka dikenalkan dengan inovasi teknologi beternak sistem koloni (kandang bersama). Perkandangan sistem koloni dipilih, untuk memudahkan pemberian pakan dan menjaga kesehatan ternak secara teratur pada saat yang sama. Kelembagaan peternak juga dikembangkan bersama dengan Dinas Pertanian setempat.
Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih, Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada dalam naungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak), sekarang Pusat Standardisasi Instrumen Peternakan dan Kesehatan Hewan bersama BPTP Aceh (Sekarang Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Aceh) turut mendampingi para peternak untuk memperbaiki jenis kambing yang dipelihara. Kambing Boerka merupakan hasil persilangan Kambing Boer dan Kambing Kacang. Boerka memiliki kelebihan yaitu kecepatan pertumbuhan bobot badan dan penggunaan kambing Boerka diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi usaha ternak.
Pada tahun 2015, BPTP Aceh mulai melakukan pembinaan kepada kelompok peternak kambing di Kabupaten Pidie, Aceh. Kelompok Peternak Nacara Farm di Desa Baro Yaman, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie, dipilih untuk menjadi binaan. Beragam inovasi teknologi Balitbangtan didiseminasikan BPTP Aceh di Nacara Farm, yaitu (1) kambing unggul Boerka sebagai penghasil daging yang bernilai ekonomi tinggi; (2) pakan hijauan Indigofera sebagai hijauan pakan ternak kambing yang bernilai gizi tinggi; (3) mineral blok untuk memenuhi kebutuhan mineral ternak; (4) penerapan kandang komunal; dan (5) pengolahan urine kambing menjadi bio urine sebagai pupuk organik cair.
Selain menjual kambing, Nacara Farm juga menjual pakan fermentasi, memproduksi bio urine dan pupuk kandang. Buah ketekunannya tersebut, kini mereka juga mengelola magang beternak kambing, dalam naungan program Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Nacara Farm. Peternakan Nacara Farm menjadi laboratorium lapang sebagai lokasi pembelajaran bagi para peternak/pelajar/mahasiswa yang ingin mengelola peternakan melalui pendekatan teknologi dengan prinsip zero waste. Materi pelatihan yang diajarkan meliputi perawatan dan kesehatan ternak, pengolahan limbah ternak, manajemen pakan dan sanitasi lingkungan. Ke depannya, Jafar berencana mengembangkan produk olahan susu kambing.
Usaha ternak kambing Boerka dapat meningkatkan ekonomi peternak di Kabupaten Pidi selain karena pertumbuhan bobot badan cepat juga nilai jualnya lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kambing lain. Ke depan diharapkan Kabupaten Pidi dapat menjadi sentra kambing di Provinsi Aceh.(HS2024)
Sumber:
Boerka, bangkitkan peternak kambing di tanah tradisi “Meugang”/Ahmad Soim dkk. Dalam From Zero To Hero: Merajut Sinergi Terapkan Inovasi Pertanian dari Aceh hingga Papua /Setia Lesmana, Mukhlis, Ahmad Soim, Gesha Yuliani Natastya. 2021. Bogor: BBP2TP. https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15131