Serangan penyakit pada tanaman anggur merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budi daya anggur. Mengenal gejala yang timbul akibat serangan penyakit menjadi hal utama yang perlu diperhatikan agar pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan tepat.
Budi daya tanaman anggur telah menjadi kegiatan penting dalam industri pertanian di berbagai belahan dunia. Anggur adalah tanaman buah yang banyak dibudidayakan untuk dijadikan anggur meja, anggur untuk pembuatan wine, serta berbagai produk olahan lainnya. Proses budi daya anggur melibatkan berbagai tahapan mulai dari persiapan lahan, pemilihan varietas yang sesuai dengan kondisi iklim dan tanah, perawatan tanaman, seperti pemupukan dan penyiraman yang tepat, hingga proses pemetikan dan pengolahan hasil panen. Keberhasilan dalam budi daya anggur sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti iklim, kualitas tanah, teknik budi daya yang diterapkan, dan manajemen yang baik dari petani.
Anggur termasuk salah satu tanaman yang biasa tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian sekitar 25 mdpl sampai 300 mdpl. Suhu optimal yang diperlukan berkisar antara 25 – 31 derajat Celcius.
Tanaman anggur rentan terhadap serangan penyakit. Oleh karena itu, penting bagi para petani anggur untuk memahami penyakit yang mungkin menyerang tanaman anggur serta cara-cara untuk mencegah atau mengatasi serangan tersebut. Berikut ini adalah beberapa penyakit utama yang menyerang tanaman anggur beserta cara pengendaliannya.
1.Embun Tepung (Powdery mildew)
Penyakit embun tepung disebabkan oleh jamur Unicula nectator. dan menyerang daun dan buah. Gejala penyakit ini adalah pada permukaan atas daun terdapat tepung berwarna putih yang meluas , kemudian berwarna coklat dan selanjutnya dapat menyebabkan daun gugur. Pencegahan efektif dapat dianjurkan dengan fungisida bupirimat, oksitiokuineks, atau benomil.
2. Busuk Buah (Gray mold)
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Botrytis cinerea. Gejala serangan penyakit ini ditandai dengan merekahnya jaringan bagian dalam kulit. Buah yang terinfeksi menjadi mengkerut dan berubah menjadi coklat tua. Pengendalian penyakit ini, yaitu dengan sanitasi kebun, menggunakan pestisida alami bubur bordo, atau fungisida berbahan aktif maneb dan zineb.
3. Downy Mildew
Penyakit bulai ini disebabkan oleh jamur Plasmopara viticola. Gejala penyakit ini adalah muncul bintik-bintik berwarna agak kekuningan di atas permukaan daun, kemudian menjadi becak berwarna coklat, selanjutnya daun kering dan gugur. Pada permukaan bawah daun tampak tepung berwarna putih yaitu kumpulan miselium dan spora. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan secara mekanis, kimiawi dengan fungisida (mankozeb, karbendazim), dan pemakaian atap plastik pada musim penghujan.
4. Antraknosa (Gloeosporium sp)
Penyakit ini banyak menyerang buah yang hampir masak, tunas dan cabang-cabang muda. Gejala berupa bintik-bintik coklat yang meluas dan mengendap ke bawah. Pada bagian tengah becak timbul massa berwarna jingga (spora). Pencegahan dianjurkan dengan membakar tanaman yang terserang, menggunakan fungisida zineb, maneb, mankozeb, mankozeb + karbendazim.
5. Karat Daun (Rust)
Penyebab penyakit jamur Phakopsora vitis. Penyakit karat daun banyak terjadi pada daun-daun tua. Gejala penyakit ini berupa tepung berwarna merah jingga sampai merah sawo pada permukaan bawah daun. Pencegahan dapat dilakukan dengan memangkas atau membakar daun-daun sakit, aplikasi fungisida anjuran antara lain Zineb, Maneb, dan sulfur, dan eradikasi tanaman inang lainnya.
6. Penyakit Gulung Daun (Virus fan leaf)
Bentuk daun yang terserang penyakit ini menjadi tidak simetris. Bagian daun yang terkena infeksi menjadi lebih kecil. Pencegahannya dengan membinasakan tanaman yang terkena infeksi, menanam anggur yang bebas virus, menjaga kandungan kalium dalam tanah agar meningkat berdasarkan pada tekstur tanah tersebut.
7. Mozaik
Secara visual diduga penyakit ini disebabkan oleh virus mozaik yang ditularkan oleh vektor wereng (Bemisia sp.) yang banyak terdapat di pertanaman yang memperlihatkan gejala mozaik. Serangan penyakit ini hanya terdapat pada pertanaman stadia II yang pertumbuhan daun sangat banyak. Pencegahannya dengan membinasakan tanaman yang terkena infeksi yang pertama kali diketahui atau menanam anggur yang bebas virus pada tanah yang telah diadakan fumigasi.
Dengan mengetahui gejala-gejala penyakit anggur, pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan kualitas buah anggur yang terbaik. (Dhira’24)
Sumber:
1. Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian. Teknologi Budidaya Tanaman Anggur (Vitis vinifera).
2. Soegito dan Sidik, N.I. (1991). Hama dan penyakit pada tanaman anggur. Dalam Budi Daya Anggur.
https://repository.pertanian.go.id/items/08396dd7-9f36-479e-b787-46b2978f8ab2
3. Pengelolaan Penyakit pada Anggur
https://pertanian.uma.ac.id/2023/07/08/pengelolaan-penyakit-tanaman-anggur/
4. Hartantiko, I.J., Niswatin, R. K., Setiawan, A.B. (2023). Identifikasi Gejala Dan Penyakit pada Tanaman Anggur dengan Metode Forward Chaining dan Backward Chaining. Jurnal Nusantara of Engineering, 6(2):152-160. 2023https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/noe