Green house atau Rumah Tanam memiliki peranan penting selain sebagai fasilitas produksi tanaman juga untuk meningkatkan kualitas hasil panen. Namun demikian rancangan green house di kawasan tropis basah seperti di Indonesia akan berbeda dengan kawasan subtropis. Mengenal lebih jauh mengenai rancangan green house diperlukan untuk menghasilkan florikultura dengan produktivitas yang tinggi.
Fungsi Bangunan Green house
Ada perbedaan fungsi bangunan green house untuk kawasan tropis dan subtropis. Green house kawasan tropis berfungsi untuk melindungi tanaman dari siraman hujan secara langsung dan intensitas cahaya yang berlebihan, suhu udara relatif sama dengan luar dengan konstruksi lebih sederhana.
Green house untuk subtropis berfungsi sebagai sarana pertanian terutama pada musim gugur, semi dan dingin; prinsip kerja menjebak panas sehingga suhu udara dalam green house optimal; dan konstruksi lebih kompleks karena memerlukan berbagai sarana kontrol lingkungan.
Lokasi
Lokasi green house erat kaitannya dengan berbagai pertimbangan misalnya investasi, pertimbangan pemasaran, pengadaan sarana produksi, infrastruktur serta industri pengolahan dan pemasarannya Adapun beberapa lokasi ideal yang dapat dijadikan tempat Green House harus memenuhi beberapa kriteria diantaranya:
- Mempertimbangkan intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi meskipun pada musim hujan.
- Mempertimbangkan suhu yang cukup dan mendukung, dalam arti tidak terlalu panas juga tidak terlalu dingin.
- Menghindari lokasi yang berpotensi terjadinya angin ekstrem atau angin badai. Green House yang akan dibangun pada lokasi tersebut, perlu dipersiapkan border pelindung.
- Dekat dengan pusat keramaian/pasar.
- Dekat sumber air yang baik dan cukup sepanjang tahun.
- Dekat dengan instalasi listrik dan memiliki drainase yang bagus, untuk menghindari risiko banjir.
- Jauh dari sumber cemaran, untuk mengoptimalkan fungsi dan umur bangunan.
- Tempat datar tidak boleh mempunyai kemiringan. Jika topografi tidak rata maka Green House dibangun terpisah mengikuti kontur kemiringan lahan.
- Tanah yang digunakan merupakan tanah yang tidak bergerak.
- Dekat dengan sarana penunjang seperti kantor, laboratorium, jalan besar (mudah dijangkau kendaraan) untuk mempermudah pengawasan dan penggunaannya.
- Green House yang digabung dengan bangunan lainnya sebaiknya dibangun arah Utara–Selatan agar penyinarannya merata sepanjang hari.
- Dibangun mempertimbangkan azas kemanfaatan dalam jangka panjang.
Temperatur dan Kelembaban
Temperatur dan kelembaban relatif mejadi pertimbangan dalam budidaya tanaman di dalam green house karena akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Kecepatan aliran udara di dalam Green House yang terjadi akibat temperatur dan kelembaban udara di dalam Green House yaitu: 0,1 – 0,25 m/s akan mempengaruhi kemudahan pengambilan CO2; 0,5 m/s berpengaruh pada penurunan pengambilan CO2; 1,0 m/s akan menghalangi pengambilan CO2 (pertumbuhan tanaman); dan 4,5 m/s akan menyebabkan kerusakan fisik pada tanaman
Diharapkan dengan mengenal fungsi pembuatan green house, budi daya florikultura menjadi lebih baik dan produktif serta menghasilkan produk florikultura yang berkualitas. (Sut/250124)
Sumber
Persyaratan teknis pembangunan green house sarana budidaya florikultura
/ Siti Bibah Indrajati. Jakarta: Direktorat Buah dan Florikultura, 2022
https://repository.pertanian.go.id/items/97b3833f-5d21-4ff5-91c8-e518eaee0cb5