Budi daya intensif yang tepat adalah salah satu kunci sukses memproduksi melon berkualitas. Pemilihan benih, penyemaian, penanaman, perawatan disertai pengelolaan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang tepat akan meningkatkan produktivitas dan kualitas buah melon yang dihasilkan.
Daya tarik membudidayakan melon adalah nilai ekonomis yang tinggi, karena harqanya yang tergolong mahal dan relatif stabil. Melon mempunyai adaptasi yang cukup luas terutama di dataran rendah. Tanaman melon memerlukan sinar matahari penuh, namun tidak cocok ditanam pada lahan yang ternaungi atau terlindung. Agar tanaman melon dapat berproduksi dengan optimal, diperlukan budi daya yang tepat.
Awalnya, budi daya melon diperkenalkan dengan sistem menjalar di tanah seperti halnya tanaman semangka. Tetapi, tanaman melon sangat peka terhadap penyakit yang ditularkan lewat tanah sehingga banyak yang rusak atau mati sebelum berbuah. Untuk itu, petani mulai menerapkan sistem turus agar daun-daun dan buah tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Dengan penanaman sistem turus ini, kualitas buah yang diproduksi jauh lebih bagus dibandingkan dengan sistem dijalarkan di atas tanah serta memperkecil resiko kegagalan panen.
Budi daya melon membutuhkan teknik yang tepat agar tanaman dapat tumbuh optimal dan menghasilkan buah berkualitas.
1. Pemilihan Benih
Pilih benih melon unggul yang sesuai dengan iklim dan kondisi lahan setempat. Pastikan benih bebas dari penyakit dan berasal dari varietas yang memiliki kualitas buah bagus. Beberapa varietas melon yang populer di Indonesia antara lain varietas Skyrocket, Glamour, dan Honeydew.
2. Penyemaian Benih
- Rendam benih melon dalam air hangat selama 6–8 jam untuk mempercepat perkecambahan.
- Semai benih di dalam tray semai atau polybag kecil yang berisi campuran tanah dan pupuk kandang. Tempatkan di tempat teduh dan siram secukupnya hingga benih berkecambah. Setelah 10–14 hari atau ketika memiliki 2–3 helai daun, bibit siap dipindahkan ke lahan tanam.
3. Penanaman
- Tanam bibit melon di bedengan dengan jarak tanam sekitar 50 cm antar tanaman dan 100 cm antar baris. Pastikan akar tidak rusak saat memindahkan bibit.
- Tutup tanah di sekitar tanaman dengan mulsa plastik hitam perak untuk menjaga kelembapan, mengendalikan gulma, dan mengurangi risiko penyakit.
4. Perawatan Tanaman
- Penyiraman: Lakukan penyiraman rutin, terutama pada musim kemarau atau saat fase pembentukan buah. Siram secukupnya, jangan sampai tergenang, karena kelebihan air dapat menyebabkan busuk akar.
- Pemupukan:
- Pupuk dasar: Berikan pupuk dasar seperti pupuk kandang atau kompos saat persiapan lahan.
- Pupuk susulan: Berikan pupuk NPK atau pupuk khusus melon setiap 10–14 hari sekali selama masa pertumbuhan dan pembentukan buah.
- Pemasangan Ajir atau Para-para: Gunakan ajir atau para-para untuk menopang tanaman agar tanaman dapat tumbuh vertikal. Ini juga membantu buah tidak langsung menyentuh tanah dan mengurangi risiko penyakit.
- Pemangkasan Tunas dan Penjarangan Buah:
- Pangkas tunas samping dan sisakan tunas utama agar pertumbuhan tanaman fokus pada batang utama.
- Saat tanaman mulai berbuah, pilih 2–3 buah terbaik di setiap tanaman dan buang yang lain agar buah dapat tumbuh besar dan berkualitas.
- Pengendalian hama dan penyakit tanaman. Hama yang sering ditemui adalah Kutu daun (Aphis sp), lalat buah dan Trips sp. Hama hama tersebut dapat dikendalikan dengan insektisida Curacron (2cclleter) dan Sevin (2 g/liter). Sedang penyakit yang sering di temui adalah penyakit layu, untuk mencegahnya digunakan Antracol dengan dosis 2 g/liter.
- Pengendalian gulma/pembumbunan. Pengendalian gulma dilakukan setelah tanaman berumur 3–4 inggu setelah tanam, berbarengan dengan pembumbunan disekitar tanaman dan pemupukan susulan.
Dengan teknik pemilihan benih yang baik, tanaman melon dapat menghasilkan buah yang berkualitas tinggi dan memiliki nilai jual yang tinggi di pasaran.(Dhira’24)
Sumber:
- Saptayanti, Nelly;Ratnaningrum, Ami Cahyani;Octavia, Evy (2015) https://repository.pertanian.go.id/items/0d0c6e47-f637-4805-9e0b-939300706f03; Buku Pedoman Pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan Secara Ramah Lingkungan Pada Tanaman Melon: Direktorat Perlindungan Hortikultura
- Balai Penelitian Pengolahan Lahan dan Rawa (2018) https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/499da046-2920-4f29-baed-053c0953b123/content: Balai Penelitian Pengolahan Lahan dan Rawa
- Sunyoto, Makful, Ni Luh Putu Indriyani, Tutik Setyowati (2010): Produksi dan Pengelolaan Benih Melon; https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/3427688a-d256-4fc5-92f5-01947139499e/content : Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika