Penggunaan benih biji bawang merah (true shallot of seed (TSS)) memiliki kelebihan dibandingkan dengan umbi, antara lain produktivitas tinggi, tanaman lebih sehat, penggunaan benih lebih efisien, daya simpan relatif lama, penanganan di gudang dan transportasi lebih mudah. Dengan mekanisasi (penggunaan pulper dan winnower) hasil yang diperoleh lebih efisien jika dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia dan tentu saja menghasilkan TSS yang bermutu tinggi.
Processing biji termasuk salah satu faktor penting dalam produksi TSS yang bermutu karena akan mempengaruhi jumlah produksi. Pascapanen TSS meliputi pengeringan kapsul dan seleksi benih biji bernas. Pengeringan dilakukan dengan menjemur umbel kapsul di bawah sinar matahari langsung selama 7-14 hari. Dapat pula menggunakan alat pengering (oven) pada suhu 32-330C selama 4-7 hari. Tanda umbel kapsul telah kering adalah warna umbel menjadi kusam kecoklatan, tangkai bunga mudah patah serta umbel menjadi keras.
Pengeringan umbel kapsul bawang merah yang sempurna akan memudahkan pemisahan biji dari kulit kapsul. Kulit yang masih menempel pada biji dapat memicu munculnya jamur yang dapat menurunkan mutu biji (daya tumbuh rendah). Processing pascapanen TSS dapat dilakukan secara manual maupun dengan alat (mekanisasi) yaitu dengan menggunakan pulper dan winnower.
Penerapan mekanisasi pada tahapan pascapanen biji bawang merah dengan menggunakan pulper dan winnower lebih efisien jika dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia. Kapasitas rata-rata mesin pulper sebagai mesin pemecah kulit biji adalah 1,71 kg/jam, sedangkan tenaga manusia hanya 0,5 kg/jam. Demikian juga dengan mesin winnower sebagai mesin pembersih biji bawang merah mempunyai kapasitas rata-rata 11,14 kg/jam lebih cepat jika dibandingkan dengan pembersihan secara manual yang hanya mencapai 0,2 kg/jam.
Prinsip Kerja Mesin Pulper dan Winnower
Pemecahan kulit biji dengan mesin pulper
Prinsip kerja dari pulper adalah dengan mengoyak (memecah) kulit biji sehingga terlepas dari biji. Bagian terpenting dari mesin pulper adalah silinder dan plat pengoyak. Melalui kedua bagian ini, kulit biji terjepit dan terkelupas. Hasil yang diperoleh dari alat ini berupa biji yang masih tercampur dengan kulit, namun masih ada sebagian kulit biji yang tidak terlepas dari biji. Biji yang masih belum terkelupas kulit bijinya kemudian dijemur kembali dan dimasukkan kembali ke dalam mesin pulper. Biji yang sudah terkelupas dari kulit biji ini sebagai rendemen yang diperoleh yang akan diproses lebih lanjut dengan mesin winnower.
Pembersihan biji dengan mesin Winnower
Penggilingan biji bawang merah menggunakan mesin pulper menghasilkan biji bawang merah yang masih tercampur dengan kulit biji. Winnower adalah mesin pembersih dan pemisah biji bawang merah sehingga dihasilkan biji bawang merah yang bersih. Prinsip kerja alat ini adalah menggunakan perbedaan berat jenis dari biji dengan kotoran.
Dalam pengembangan skala luas, ketersediaan mesin pemrosesan sangat penting untuk menghasilkan biji bawang merah (TSS) yang berkualitas tinggi dan mampu mencapai target produksi benih dengan standar mutu yang tepat. (WD’2024)
Sumber:
Lestari, Fitri. Aryana Citra Kusumasari. (2020). Prosiding Seminar Nasional Kesiapan Sumber Daya Pertanian dan Inovasi Spesifik Lokasi Memasuki Era Industri 4.0. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah.
https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9260