Buah semangka (Citrullus vulgaris Schard)) merupakan buah semusim dan satu produk hortikultura yang berpotensi untuk dikembangkan. Buah semangka banyak mengandung air, rasanya manis dan segar dengan kandungan nutrisi yang baik, harganya juga merakyat dan mudah dijumpai di berbagai tempat di Indonesia. Selain sebagai buah konsumsi rumah tangga, buah ini juga berpotensi dalam sektor HORECA (Hotel, Restoran dan Cafe) sebagai buah andalan dalam menjamu tamu. Dengan demikian, kualitas buah semangka yang mempunyai tampilan dan rasa yang menarik tentu akan menjadi kualitas pilihan.
Mutu produk semangka dengan kualitas prima sangat dibutuhkan dalam memenuhi konsumen dalam persaingan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Buah semangka dengan warna merah ataupun kuning yang menarik serta rasa manis yang segar menjadi pilihan rasa yang disukai banyak orang. Namun demikian seringkali ditemukan semangka dengan kualitas yang kurang bagus. Banyak hal yang harus diperhatikan untuk memperoleh kualitas buah yang baik selain faktor iklim/cuaca, varietas benih juga praktik budidaya yang baik termasuk penangan panen dan pascapanen.
Panen merupakan kegiatan memetik buah yang telah mencapai kematangan fisiologis sesuai persyaratan yang telah ditentukan. Pemanenan yang tepat akan menjamin produksi maksimal dengan mutu buah yang tinggi. Adapun buah yang siap panen mempunyai kriteria sebagai berikut:
- Umur panen antara 60-70 hari setelah tanam (HST).
- Warna dan tekstur kulit buah terlihat bersih, jelas dan mengkilat.
- Salur kecil yang terletak di belakang tangkai buah telah berubah warna menjadi coklat tua serta mengering.
- Ketuk buah dengan jari akan terasa bersuara agak berat.
- Tangkai buah semakin mengecil hingga tidak sebanding dengan ukuran buah.
- Bagian buah yang terletak di atas landasan berubah warna dari putih menjadi kuning tua.
Selain mengenal ciri buah siap panen , perlu juga diperhatikan bagaimana cara panen yang baik dan waktu panen yang tepat, yaitu sebagai berikut:
- Buah yang telah tua dipanen dengan cara dipotong dengan pisau /gunting sekitar 3-5 cm dari pangkal buah.
- Pemotongan dilakukan dengan hati-hati jangan sampai mengenai atau menggores buah.
- Buah yang selesai dipanen dikumpulkan dalam keranjang yang telah diberi alas dan diletakkan di tempat yang teduh.
- Sortir buah dengan memisahkan buah yang baik dengan buah yang cacat atau rusak, buah yang belum matang atau terlalu matang dan buah yang bentuk tidak sempurna.
Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk memperoleh buah yang lebih manis dan tahan simpan. Panen pada sore hari juga dapat dilakukan asal tidak hujan atau habis hujan.
Optimalisasi panen dan pascapanen buah semangka tidak hanya menguntungkan petani secara ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat. Melalui penerapan pedoman teknologi panen dan pascapanen, akan diperoleh kualitas buah semangka yang semakin bermutu sehingga mampu bersaing di pasar domestik ataupun pasar ekspor yang akan berkontribusi dalam menambah devisa negara. (DA’23)
Sumber:
Buku Pedoman Budidaya Semangka C. Vulgaris/ Sri Haryati, dkk.