Pemilihan benih merupakan keputusan penting yang perlu dilakukan dalam berusaha tani cabai. Hal ini karena di pasaran banyak beredar benih yang tidak terstandar, selain itu petani sendiri sering memproduksi benih.
Beberapa persyaratan perlu diperhatikan dalam memproduksi sendiri benih cabai, persyaratan tersebut meliputi mutu genetik, mutu fisiologis, mutu fisik, dan mutu kesehatan. Mutu genetik terdiri atas (a) Isolasi, meliputi pengaturan jarak antar varietas; pengaturan waktu tanam untuk dua atau lebih varietas; ruangan khusus untuk masing masing varietas; dan tanaman perantara (jagung, sorgum, rumput tinggi atau tebu); dan (b) Seleksi, dilakukan 2 atau 3 kali selama pertanaman; membuang tanaman yang tidak tumbuh dengan baik dalam 3 tahap, yaitu periode 30-40 hari setelah tanam (HST), 45-60 HST, dan 70-90 HST .
Mutu fisiologis terkait dengan waktu panen benih, yang dapat mempengaruhi mutu benih awal yang tinggi dan umur simpan yang lebih panjang. Mutu fisik berkaitan dengan penampakan cabai. Cabai bersih dan bebas dari kotoran, tidak tercampur benih varietas lain, tidak rusak, tidak keriput, sehat, bernas, dan berukuran normal. Mutu kesehatan dilakukan dengan uji laboratorium.
Persyaratan umum yang perlu dipenuhi dalam memproduksi benih adalah (1) Sumber benih merupakan varietas cabai unggul nasional dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran, misalnya varietas Ciko untuk cabai besar dan varietas Kencana untuk cabai keriting; (2) Lahan penanaman harus bersih, bebas dari gulma atau sisa tanaman; (3) Areal pertanaman bukan bekas tanaman cabai atau tanaman famili terung terungan; dan (4) Benih diberi label, sejak persemaian, tanam, pemrosesan sampai penyimpanan.
Tahapan produksi benih
Persemaian
- Semai benih cabai di atas bedeng persemaian, kemudian tutup dengan tanah tipis-tipis.
- Siram dengan larutan fungisida, lalu tutup dengan plastik hitam.
- Buka plastik hitam setelah 5-10 hari atau kecambah sudah mulai muncul ke permukaan tanah.
- Setelah tanaman berumur 7-14 hari, tanaman siap dibumbun atau dipindahkan ke tray.
- Bibit dapat dipindahkan atau ditanam di lapangan jika sudah berumur 17-30 hari atau 4-5 helai daun.
Penanaman
- Pengolahan dan pembersihan lahan dilakukan 2-4 minggu hari sebelum tanam bersihkan lahan dari bebatuan, gulma, dan sisa tanaman sebelumnya.
- Pembuatan bedengan atau guludan dengan ukuran lebar bedengan 100-120 cm, sedangkan panjangnya menyesuaikan lahan. Parit dibuat dengan ukuran 40-50 cm. Taburkan kapur dolomit 1,5-2 ton/ha, pupuk kandang sebanyak 20-30 ton/ha, dan NPK Hidrogrower 40- 100 g/m di atas bedengan
- Pemasangan mulsa. Dilakukan pada saat panas terik matahari agar mulsa memuai dan mudahh ditarik menutup rapat bedengan. Bagian plastik berwarna perak menghadap ke atas, sedangkan yang berwarna hitam menghadap ke bawah.
- Pembuatan lubang tanam pada mulsa berdiameter 10 cm yang dipanaskan. Lubang tanaman dibuat sesuai dengan jarak tanam yaitu 70 cm x 50 cm atau 70 cm x 60 cm dengan sistem lajur ganda (system double row).
- Penanaman. lubang tanam sedalam 2-5 cm. tanam bibit cabai beserta medianya pada lubang sesuai dengan yang telah dibuat di mulsa lalu siram
- Pemeliharaan tanaman. Pemasangan turus dari bambu dengan ukuran 3-4 cm x 200 cm pada 30 hari setelah tanam. Penyiraman dilakukan setiap hari pada awal tanam dan berikutnya seminggu dua kali, atau tergantung kondisi tanaman.
- Penyiangan sebanyak 3 kali selama periode tanam, yaitu pada umur 2, 3, 8 dan 12 minggu.
- Pemupukan susulan dilakukan pada tanaman berumur 30 hari, gunakan pupuk NPK Hidrogrower sebanyak 1000 g dan urea sebanyak 500 g dilarutkan dalam 100 liter air. Pemupukan susulan pada 60 hst dan 75 hst menggunakan SP36 dan urea (1:1) sebanyak 10 gram/tanaman. Pupuk diberikan dengan cara di tugal bagian kiri dan kanan dekat lubang tanam.
- Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman), penyemprotan pestisida satu atau dua kali seminggu.
Panen
Buah yang dipanen adalah buah yang matang fisiologis. Panen dilakukan dengan menggunting bagian tangkai buahnya.
Pemrosesan Benih
- Buah cabai dibelah secara melintang menggunakan pisau. Keluarkan benih cabai menggunakan sendok kemudian tampung dalam baki
- Keringkan benih dalam baki selama 3-4 hari di dalam ruang pengering pada suhu 32-34 derajat Celcius selama kurang lebih 3 hari sampai mencapai kadar air 5-7 persen atau bisa juga dengan panas matahari tidak langsung
- Bersihkan biji yang sudah dirontokkan dari kotoran dan biji yang jelek, kemudian masukan ke dalam kantong plastik, kemudian simpan benih di gudang penyimpanan
Penyimpanan benih :
- Siapkan gudang penyimpanan
- Benih cabai yang telah selesai dikemas dan diberi label disimpan di dry cold storage (DCS) dengan suhu 16 derajat Celcius dan kelembaban 65-70 %.
Dengan memproduksi benih sendiri melalui tahapan yang dipersyaratkan diharapkan dapat mengefisienkan biaya, meningkatkan produktivitas dan kualitas produk cabai yang dihasilkan. (SUT/200524)
Sumber Informasi:
Ayo memproduksi benih sayuran sendiri: Buku seri; beragam pangan dari pekarangan/ Vyta W. Hanifah. Bogor: Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP), 2021