Minat masyarakat terhadap tanaman anthurium tetap tinggi. Selain karena bentuk dan posturnya yang unik dan menarik, anthurium juga memiliki beragam jenis dan warna. Bahkan, setiap biji anthurium bisa menghasilkan tanaman dengan karakteristik yang menarik, sehingga mendorong para pehobi tanaman hias untuk mengoleksinya.
Anthurium termasuk tanaman dari keluarga Araceae. Tanaman berdaun indah ini masih berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglaonema, philodendron, keladi hias, dan alokasia. Tanaman tropis ini memiliki daya tarik tinggi sebagai penghias ruangan, karena bentuk daun dan bunganya yang indah. Selain terlihat cantik, tanaman yang satu ini ternyata memiliki harga fantastis. Anthurium memiliki bentuk yang unik dengan daun lebar. Jenis anthurium yang pernah sangat populer dan mahal adalah anthurium gelombang cinta.
Anthurium memiliki jumlah jenis terbanyak, sekitar 1.000 jenis anggota marga anthurium. Anthurium yang berdaun indah adalah asli Indonesia, sedangkan yang untuk bunga potong berasal dari Eropa. Di Indonesia tidak kurang terdapat 7 jenis anthurium, yaitu Anthurium cyrstalinum (kuping gajah), Anthurium pedatoradiatum (wali songo), Anthurium andreanum, Anthurium rafidooa, Anthurium hibridum (lidah gajah), Anthurium makrolobum dan Anthurium scherzerianum. Secara umum dikenal 3 tipe bunga anthurium, yaitu (1) anthurium tipe bunga potong, (2) anthurium tipe tanaman pot, dan (3) berdaun indah.
Anthurium bunga potong biasanya mempunyai spathe dan daun yang berukuran besar dengan jumlah yang sangat terbatas. Sedang anthurium tipe tanaman pot mempunyai spathe dan daun yang relatif kecil tapi jumlahnya lebih banyak dan serentak dalam suatu waktu.
Budi Daya Tanaman Anthurium
Perbanyakan Anthurium dapat diperbanyak dengan dua cara, yaitu generatif (biji) dan vegetatif (setek dan anakan).
- Perbanyakan secara generatif (biji). Biji diperoleh dengan menyilangkan bunga jantan dan bunga betina. Sekitar 2 bulan kemudian, bunga yang dihasilkan sudah masak, di dalamnya terdapat banyak biji anthurium. Biji-biji tersebut di kupas, dicuci sampai bersih dan diangin-anginkan, kemudian ditabur pada medium tanah halus. Persemaian ditempatkan pada kondisi lembab dan selalu disiram.
- Perbanyakan secara vegetatif
Dilakukan dengan setek batang, setek mata tunas, dan pemisahan anakan. Untuk setek batang, bagian atas tanaman (batang) dipotong dengan menyertakan 1 - 3 akar, kemudian ditanam pada media tumbuh. Satu mata tunas diambil pada cabang, kemudian ditanam pada media tumbuh. Anakan anthurium biasanya muncul di samping tanaman induk. Pemisahan anakan dari induknya dapat dilakukan apabila telah mempunyai minimal 3 daun dan akar baru.
Penyiapan Media Tumbuh
Media tumbuh dibagi menjadi 2 macam, yaitu media tumbuh untuk persemaian dan untuk tanaman dewasa. Media tumbuh terdiri atas campuran humus, pupuk kandang dan pasir kali dengan perbandingan 5 : 5 : 2 atau campuran bahan organik (cacahan pakis, arang sekam dan cocopeat) dan campuran bahan anorganik (pasir, tanah) dengan kisaran pH 6,5 – 7. Untuk persemaian, media tumbuh perlu disterilkan dengan cara mengukus selama satu jam.
Penanaman
Untuk menanam anthurium, dapat digunakan pot tanah atau pot plastik. Pot yang paling baik adalah pot tanah karena memiliki banyak pori-pori yang dapat meresap udara dari luar pot. Bagian bawah pot diberi pecahan genting/pot, kemudian di atasnya diberi pecahan batu merah setebal 1/4 tinggi pot. Media tumbuh dimasukkan dalam pot. Bibit tanaman ditanam di tengah pot yang telah terisi media agar pertumbuhannya baik.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan penyiraman, sanitasi, pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit tanaman. Penyiraman tanaman dilakukan 1 - 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Sebaiknya tanaman ditempatkan pada tempat teduh. Sanitasi dilakukan dengan membuang daun yang sudah tua atau rusak karena hama dan penyakit, dipotong agar tanaman tampak bersih dan menarik.
Pemupukan biasanya dilakukan tiap 3 bulan sekali sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman. Tanaman yang masih muda banyak membutuhkan unsur N yang tinggi, sedangkan tanaman dewasa atau yang sudah berbunga banyak membutuhkan unsur P dan K. Pupuk disebar merata di sekeliling tajuk tanaman sedalam 15 cm. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara mekanis dengan memotong bagian tanaman yang terserang dan secara kimiawi dengan menyemprotkan insektisida (untuk hama) dan fungisida (untuk penyakit).
Daya tarik anthurium terletak pada bentuk, pola, dan serat daunnya. Pemeliharaan tanaman anthurium yang tepat akan menghasilkan tanaman yang sehat dan penampilan daun yang menawan. Hal ini akan meningkatkan harga jual anthurium. (HS2024)
Sumber:
Budi daya anthurium/ Citra. 2022. https://jogjabenih.jogjaprov.go.id/read/a8565f98586daddbaef5b8f44c711a8696b3e2346e38a4b987e0bd17259889cd3204
Budi daya tanaman anthurium/ Sariati. file:///C:/Users/PC/Downloads/Budidaya%20tanaman%20anthurium-%20BPTP%20Jawa%20Timur-1.pdf
Budi daya tanaman anthurium dan aglaonema/ Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta.
Tanaman hias: dari hobi hingga bisnis/ Okky Steviano, Eni Kustanti. 2021. Bogor: PUSTAKA. https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/13874.