Bawang merah menjadi elemen kunci dalam menciptakan hidangan yang lezat dan bergizi. Bawang merah bukan hanya sekadar bumbu, tetapi juga menghasilkan aneka produk dengan nilai ekonomi tinggi. Olahan bawang merah dapat menjadi salah satu upaya untuk menyiasati turunnya harga jual akibat panen raya, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Produk olahan bawang merah sangat beragam, mulai dari yang paling sederhana seperti bawang goreng, tepung bawang, minyak bawang, saus bawang, produk pasta, hingga produk olahan lanjut, yakni bahan aktif yang diperoleh dari ekstraksi bawang merah, periksa alami, dan pewarna alami dari kulit bawang. Bahan aktif dari bawang merah dapat digunakan dalam bidang kesehatan dan sebagai bahan pengawet antimikroba.
Cara pembuatan aneka olahan bawang merah
Pasta Bawang Merah
Pasta bawang merupakan produk intermediat, yaitu bahan baku yang dapat digunakan langsung sebagai bumbu atau dicampur dengan bumbu lainnya. Pasta bawang merah dapat disimpan sekitar enam bulan pada suhu refrigerator atau satu bulan bila disimpan pada suhu ruang. Tahapan pembuatannya sebagai berikut:
- Bawang merah dipilih yang bagus dan segar, dikupas dan dicuci.
- Bawang yang telah bersih ini dihaluskan menggunakan blender, kemudian ditambahkan asam sitrat hingga pH 4,4 dan diaduk selama 3 menit.
- Bawang merah halus dipasteurisasi pada suhu 60°C, kemudian dikemas dengan cara pengisian dalam keadaan panas (hot filling) ke dalam wadah steril.
Tepung Bawang Merah
Membuat tepung bawang merah perlu diperhatikan agar cita rasa atau rasa bawangnya tidak hilang. Berikut ini cara pembuatannya:Bawang merah dikupas lalu diiris menggunakan pisau tajam dengan tebal irisan 1–3 mm.
- Irisan bawang direndam dalam larutan pengawet makanan natrium bisulfit konsentrasi 500–1.500 ppm selama 5–10 menit. Selain untuk pengawetan, perendaman ini juga bertujuan untuk menghambat reaksi pencokelatan serta mencegah kerusakan oleh serangga dan mikroorganisme pada bahan pangan yang akan dikeringkan. Perendaman dalam larutan natrium bisulfit akan memberikan warna yang baik pada produk akhir Penggunaan natrium bisulfit sedikit saja karena dapat merusak flavor dan aroma.
- lrisan bawang merah ditaburkan dalam loyang, lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 60°C selama 24 jam. Pengeringan juga dapat dilakukan dengan sistem batch pada suhu 37,8–60°C selama 7–48 jam hingga kadar air bahan berkisar 3–5%.
- Irisan bawang merah kering dihaluskan dengan menggunakan grinder. Untuk mendapatkan tepung bawang merah yang halus, gunakan penyaring dengan ukuran 60 mesh.
Minyak Bawang Merah
Minyak bawang merah mengandung senyawa-senyawa flavour yang ada pada bawang merah segar sehingga aroma dan rasanya mirip bawang merah segar. Saat memasak telah menggunakan minyak bawang, tidak perlu lagi menambahkan bawang merah segar. Minyak bawang dibuat tanpa bahan tambahan sehingga dijamin sehat. Minyak bawang dapat disimpan hingga satu tahun dan tidak membutuhkan tempat penyimpanan khusus. Proses pembuatan minyak bawang sebagai berikut:
- Bawang merah dikupas dan diiris.
- Bawang merah yang telah diiris, direndam dalam minyak panas bersuhu 70°C selama 3-4 jam, dengan perbandingan 1:3.
- Minyak disaring dan dihasilkan minyak beraroma bawang merah.
Minyak bawang bumbu utama untuk masakan China, Thailand , Korea, dan Jepang. Ampas minyak bawang dimanfaatkan menjadi minyak goreng, bawang sisa penyaringan bisa dijadikan pasta.
Pengolahan bawang merah menjadi aneka produk bernilai ekonomi tinggi dapat menjadi alternatif usaha yang layak dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat. (SUT/2025)
Sumber:
- Tim PUSTAKA. (2017). Bertanam bawang merah tak kenal musim. Jakarta: IAARD Press. https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/6121
- Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Pascapanen Pertanian. (2019). Minyak bawang merah, praktis dan bernilai ekonomi tinggi. https://www.facebook.com/watch/?v=2414396528823248